Unsika Lakukan Sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa ke Luar Negeri

Redaksi
Berita
12 Jan 2023
Thumbnail Artikel Unsika Lakukan Sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa ke Luar Negeri
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melakukan sosialisasi Student Exchange Abroad Program, secara daring melalui Zoom meeting, pada (09/01/2023). Acara sosialisasi ini untuk memberikan informasi mengenai program pertukaran mahasiswa ke kampus mitra Unsika di luar negeri.

Acara ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE), Hawignyo. Lalu, dilanjut dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Fardiah Oktariani Lubis, selaku Representative of International Affair Unsika.

Kampus mitra yang terjalin dengan Unsika untuk program Student Exchange Abroad ini terdapat di beberapa negara, meliputi Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam, Filipina, hingga universitas kolaborasi antar negara Asia Pasifik.

Kampus yang dijadikan mitra oleh Unsika merupakan kampus yang siap menerima mahasiswa Unsika cukup dengan kemampuan Bahasa Inggris. Beberapa kampus tersebut, yakni Kyungsung University di Korea Selatan. Universiti Malaya, Universiti Teknologi MARA (UiTM), Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), SEGi University di Malaysia. Fu Jen Catholic University, New Taipei City di Taiwan, International College Rajamangala University of Technology Krungthep, Bangkok. Polytechnic University of the Philippines dan Tra Vinh University di Filipina serta Vietnam. Selain itu, terdapat pula universitas kolaborasi Asia Pasifik, yaitu University Mobility in Asia and the Pacific (UMAP).

Kemudian, mengenai pembiayaan program ini bersifat self founded (biaya mandiri). Artinya, secara penuh biaya dikeluarkan sendiri oleh peserta, mulai dari biaya hidup (makan, transportasi, dan tempat tinggal), hingga tuition fee atau biaya SPP per semester. Namun, biaya SPP digratiskan dengan ketentuan kuota mahasiswa setiap kampus mitra tidak melebihi batas yang telah ditentukan.

Saat ini, sejumlah mahasiswa FE sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di salah satu kampus Malaysia. Hal tersebut diungkapkan oleh Hawignyo. “Saat ini teman-teman kalian sedang ada di Malaysia jumlahnya empat belas orang. Sepuluh orang dari (Prodi) Akuntansi dan empat orang dari (Prodi) Manajemen,” ungkapnya saat pembukaan acara sosialisasi Student Exchange Abroad Program, pada (09/01/2023).

Saat ini, program studi yang disediakan oleh kampus mitra, memang mengarah pada prodi yang ada di FE, seperti Manajemen dan Akuntansi. Selain itu, kegiatan ini juga diinisiasi oleh Fakultas Ekonomi. “Memang kegiatan ini diinisiasi oleh FE dan diutamakan tentunya untuk Fakultas Ekonomi,” ujar Fardiah saat memaparkan materi, pada (09/01/2023). Namun, Ia menambahkan bahwa acara sosialisasi ini dapat diikuti oleh seluruh fakultas yang ada di Unsika.

Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi, Erlangga Dwi Putra, yang mengikuti sosialisasi tersebut turut mengungkapkan bahwa pemaparan materi yang disampaikan sudah jelas, baik itu tentang biaya maupun persyaratan lainnya. “Poin utama yang didapatkan dari mengikuti sosialisasi tadi sih mengenai gambaran biaya dan persyaratan ya. Untuk student exchange khususnya fully funded kan biasanya yang menjadi ketakutan mahasiswa itu masalah biaya, dengan mengikuti sosialisasi tadi jadi lebih tau biayanya di tiap-tiap universitas mitra Unsika di beberapa negara itu berapa. Jadi bisa memperkirakan peluang atau kemampuan untuk ikut atau tidak,” ungkapnya saat diwawancarai via WhatsApp, pada (09/01/2023).

Dengan adanya program pertukaran mahasiswa ke luar negeri ini disambut dengan antusias oleh salah satu mahasiswa Program Studi Manajemen, Abidin. Ia memilih salah satu universitas di Thailand dan saat ini sudah mempersiapkan berbagai prosedur yang harus dilakukan. “Untuk perguruan tinggi pada saat itu saya memilih University of Technology Krungthep Thailand, dan sudah dilakukan tes bahasa Inggris dan wawancara juga di Bulan November,” ucapnya saat diwawancarai via WhatsApp, pada (09/01/2023). Setelah dilakukannya sosialisasi ini pun dirinya juga tertarik pada Fu Jen Catholic University dan Tra Vinh University.

Lebih lanjut, Abidin mengungkapkan bahwa ada hal yang menarik pada program ini, salah satunya untuk mengembangkan minat dan bakat bagi mahasiswa. “Sebenarnya program seperti Student Exchange ini merupakan privilege bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Dan mumpung status saya yang masih mahasiswa menengah, saya pikir ini salah satu kesempatan saya untuk bisa mengembangkan minat dan bakat saya,” tambahnya. Tak hanya itu, juga akan banyak pengalaman berharga yang didapatkan.

Di samping itu, justru Unsika belum melakukan perpanjangan kerja sama dengan University of Technology Krungthep. Namun, mengenai hal ini, pihak kampus akan segera mengurusnya. “Saya sempat menanyakan informasi lanjutan terkait dari program ke University of Technology Krungthep ini, dan dijawab oleh Bapak Hawignyo. Beliau menjawab bahwa untuk kerja sama antara Universitas Singaperbangsa Karawang dengan University of Technology Krungthep belum ada perpanjang kerja sama jadi beliau akan segera mengurus dan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan International Collage University of Technology Krungthep (IC-UTK) Thailand,” jelas Abidin.

Dengan demikian, Abidin turut menyampaikan harapannya untuk Program Student Exchange Abroad. “Semoga semakin baik lagi dengan prosedur-prosedurnya yang semakin baik dan jelas pula agar menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjadikan program ini sebagai sarana untuk meningkatkan inovasi dan pola pikirnya,” ucapnya.

Selain itu, Erlangga juga berharap agar program ini terus dilakukan sosialisasi sampai pada peningkatan realisasi. “Harapannya sih semoga lebih digencarkan lagi mengenai sosialisasinya agar banyak mahasiswa yang tertarik namun harus dibarengi juga dengan peningkatan realisasinya,” tuturnya.


(RMA, JAY)

LPM Channel

Podcast NOL SKS