Unsika Adakan Konferensi Pers dan Uji Coba Kelas Kabin (Kontainer)

Redaksi
Berita
18 Apr 2025
Thumbnail Artikel Unsika Adakan Konferensi Pers dan Uji Coba Kelas Kabin (Kontainer)
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan konferensi pers serta uji coba kelas kabin di kampus 2, Senin (14/4/2025). Konferensi pers ini diadakan oleh Rektor Unsika, Ade Maman Suherman, beserta Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum, Dede Jajang Suyaman. Konferensi Pers ini dihadiri oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang, Dekan Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unsika, serta beberapa lembaga media, seperti Kompas dan Inews.

Konferensi pers ini membahas isu mengenai kelayakan kelas kabin (kontainer) serta uji coba kelas oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) dan Fakultas Ilmu Pertanian (Faperta). 

Rektor Unsika, Ade Maman, mengungkapkan bahwa pembangunan kelas kabin merupakan respons atas kekurangan ruang kuliah yang telah berlangsung sejak 2014 lalu. 

"Memang kita kekurangan ruang belajar, ruang kelas, dan kekurangannya banyak sekali. Dari tahun 2014 itu sampai saat ini belum ada pembangunan kelas," jelasnya saat diwawancarai langsung, Senin (14/4/2025). 

Beliau menambahkan bahwa beberapa fasilitas, termasuk gedung laboratorium, terpaksa dialihfungsikan untuk kegiatan perkuliahan karena gedung yang direncanakan sebelumnya mangkrak dan tidak dapat digunakan secara optimal. Beliau menyatakan bahwa kelas kabin dipilih sebagai solusi cepat melalui sistem e-katalog, dan seluruh proses pengadaannya telah melalui audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Ini (kelas kabin) adalah solusi yang memang relatif untuk bisa cepat ya karena pengadaannya juga lewat e-katalog dan sebagainya. Kemudian kita sudah sesuai prosedur, sudah kita audit juga ini semua dengan auditor dan juga dari Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) dan dari BPK kemarin terakhir,” ujarnya menambahkan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman, menjelaskan bahwa kelas kabin ini dapat dipakai untuk sesi pembelajaran dengan total 36 ruang kelas beserta beberapa fasilitas lainnya. 

“Kelas kabin ini bisa dipakai untuk kegiatan akademik, tetapi masih digunakan untuk pembelajaran dengan total ruangan 36 untuk kelas dan di kapasitasi baru 50%  listrik, dua unit AC dengan ukuran setara 2PK (Paard Kracht), ruang dosen, 2 ruang toilet, kantin, dan gudang. Satu kelas terdiri dari 2 kontainer yang dapat menampung 30 mahasiswa dengan ukuran ruang kelas sekitar 5 × 6 meter ukuran standar nasional. Untuk fakultas utama yang akan menggunakan ruang kabin tersebut, yaitu pertanian dan kesehatan,” ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung, Senin (14/4/2025).

Ade Maman memberikan tanggapannya mengenai masalah terkait pandangan buruk dan berita simpang siur yang beredar di masyarakat dalam penggunaan kelas kabin ini. 

“Ini menjadi branding atau terobosan baru karena sebagai hal yang dilihat banyak orang, penggunaan kelas kabin tidak aneh dan menyimpang, bahkan Universitas Semarang pun sama begitu adanya,” ungkap beliau.

Pemantauan uji coba kelas disaksikan langsung oleh rektor, Senin (14/4/2025).

Saat ini, 16 dari total 32 kelas kabin atau sekitar 50% telah siap digunakan. Namun, keterbatasan anggaran menyebabkan pemanfaatan daya listrik yang baru mampu mendukung separuh kapasitas.

Ade Maman berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa dan akan meningkatkan segi keamanan serta kenyamanannya.

"Kita akan optimalkan secara keamanan, kenyamanan, dan saya kira nanti bisa seperti kelas konvensional. Ada AC (Air Conditioner)-nya juga dan perangkat pendukung perkuliahan lainnya juga sudah dilengkapi," imbuhnya.

Selain digunakan untuk menunggu kelas konvensional atau gedung tetap, kelas kabin ini nantinya akan menjadi sarana ruang kegiatan mahasiswa atau guest house.

“Bisa juga digunakan untuk kepentingan atau keperluan lain, seperti misalkan kegiatan-kegiatan UKM atau mungkin juga di tempat lain ada yang difungsikan untuk guest house dan sebagainya,” tambahnya. 

Beralih pada antisipasi kerusakan dalam perawatan, Indra menjelaskan bahwa ruang kelas kabin tersebut selalu dirawat dengan rutin oleh Office Boy (OB) setiap harinya. 

“Ruang kelas kabin tersebut, juga tidak lupa dari perawatan rutin yang diadakan oleh OB setiap harinya, untuk kelas kabin serta ke elektrikalnya mendapatkan garansi selama 1-3 tahun pertama oleh vendor,” jelasnya.

Indra juga menjelaskan kelas kabin tersebut direncanakan akan beroperasional selama 2 tahun kedepan menunggu gedung permanen yang akan dibangun.

“Secepatnya tetapi kelas kabin ini kedepannya akan digunakan secara optimal, untuk target penggunaan selama 2 tahun dengan asumsi sudah ada gedung permanen yang memadai,” tambahnya.

Terkait aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), terdapat apar di setiap ruang kelasnya walaupun belum sepenuhnya ada di tiap ruang kelas. Lalu, ada hidran besar di depan area ruang kabin untuk mengantisipasi kebakaran.

Suasana uji coba kelas pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pertanian, Senin (14/4/2025).

Salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam kelas uji coba, Indri, memberikan tanggapan dan kesan pertamanya menggunakan kelas kabin ini. Ia mengaku ruangannya terasa nyaman, hanya saja sedikit sempit untuk kapasitas yang melebihi tiga puluh orang. 

“Sebelumnya kan udah banyak di berita-berita ya terkait kelas kabin atau kontainer ini di media sosialnya terus hari ini nih pertama kali nyobain di kelas kabin atau kontainer ini sih alhamdulillah ya baik terus juga ruangannya sedikit nyaman, tetapi mungkin ruangannya agak sempit untuk kapasitas yang melebihi tiga puluh orang misalnya,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Senin (14/4/2025). 

Indri pun berharap ruangan kelas bisa diperluas menjadi dua kontainer mengingat ada banyaknya mahasiswa di dalam satu kelas.

“Saya berharap sih, untuk ruangannya mungkin ya bisa agak diluasin lagi ya, mungkin yang tadinya satu kelas cuman satu kontainer bisa satu kelas tuh dua kontainer gitu,” tutupnya.


(AKY, RAN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS