UKM Teater Gabung Sabet Penghargaan Monolog Terbaik di Artefac UNS 2025

Redaksi
Berita
19 Jun 2025
Thumbnail Artikel UKM Teater Gabung Sabet Penghargaan Monolog Terbaik di Artefac UNS 2025
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gabung Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) berhasil meraih penghargaan sebagai Monolog Terbaik dalam kompetisi bergengsi Artefac Universitas Sebelas Maret (UNS) 2025. Penghargaan ini diraih setelah memukau dewan juri dan penonton melalui perannya sebagai “Firdaus” dalam sebuah pementasan monolog yang diselenggarakan di UNS, Solo, dengan malam puncak pengumuman pada Sabtu (14/6/2025).

Peserta lomba, Indi Rahmawati, yang memiliki nama panggung Mujianto Cipok, berhasil menyisihkan puluhan peserta dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan universitas di seluruh Indonesia. Keberhasilannya diraih melalui proses seleksi ketat yang dimulai dari babak penyisihan video hingga penampilan final di hadapan juri.

"Awalnya saya memang sudah berniat ikut lomba walaupun sekali. Waktu itu ada casting untuk lomba monolog, saya merasa tertantang dan ingin mengetes diri," ungkap Indi saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (16/6/2025).

Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS ini, Indi membawakan monolog yang mengangkat kisah karakter bernama Firdaus dari Perempuan di Titik Nol. Karakter ini adalah seorang perempuan dengan perjalanan hidup yang tragis, penuh pelecehan, dan akhirnya memilih menjadi pelacur sebagai bentuk perlawanan, hingga harus menghadapi hukuman mati setelah membunuh seorang pria yang menyakitinya.

"Tantangan terbesar itu ada di kekhawatiran aku sendiri karena takut tidak menyampaikan emosi si Firdaus ini ke para penonton. Takut tidak bisa membuat penonton merasa ternyata Firdaus seblangsak itu ya hidupnya," jelas mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika tersebut.

Teater Gabung meraih juara dalam Artefac UNS 2025, Sabtu (14/6/2025).

Proses kreatif untuk pementasan ini melibatkan kerja kolektif dari tim Teater Gabung Unsika di bawah arahan sutradara Anggi Siregar. Persiapan matang dilakukan dari berbagai lini, mulai dari pendalaman karakter oleh Indi, tata panggung oleh Gusalfa Dhiya Ulhaq, tata rias oleh Aura Anjelika, hingga tata lampu oleh Naysilla Nurrahmadhani.

Menurut Indi, sang sutradara selalu mendorongnya untuk menampilkan karakter Firdaus dalam versinya sendiri.

"Sutradara aku selalu bilang, 'Jadi Firdaus dalam versi kamu, kalau kamu jadi Firdaus apa sih yang bakal kamu lakuin'," kenangnya.

Bagi Indi, kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras yang penuh pengorbanan dan pembuktian diri. Ia mengungkapkan bahwa totalitas yang ia berikan dalam proses ini menjadi hal yang sangat berarti.

"Mungkin kemenangan ini bisa menandakan kalau usaha-usaha sebelumnya yang sudah dilakukan itu terbalaskan. Jangan pernah berhenti untuk totalitas pada sesuatu yang memang kita tuju untuk menang," ujarnya.

Indi bahkan rela melakukan perubahan drastis pada dirinya demi peran, termasuk mengecat rambut hingga enam kali yang akhirnya harus ia potong karena rusak.

“Menurut aku itu semua terbayar dengan kemenangan ini. Apalagi ini jadi salah satu cita-cita UKM Teater Gabung, karena di ajang ini, kualitas seninya sangat tinggi dan berat untuk bersaing. Jadi saat dapat juara 1, kami benar-benar merasa bangga dan bahagia,” lanjutnya.

Ke depannya, Indi berharap kemenangan ini menjadi pijakan bagi UKM Teater Gabung untuk terus berkembang dan dikenal secara nasional. Ia juga ingin terus memperdalam dunia seni peran, baik secara akademik maupun praktikal.

Pementasan Indi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penonton dan juri. Ia mengenang bagaimana beberapa penonton terlihat mengabadikan momen saat ia tampil, bahkan beberapa di antaranya memberikan respons spontan.

"Pas dialog, ada penonton yang sampai teriak 'wow'," imbuhnya.

Salah satu momen yang paling berkesan bagi Indi adalah saat sekelompok siswa dari Teater Bala tingkat SMA menghampirinya usai pementasan.

“Mereka narik aku, ngajak ngobrol, dan bilang pementasannya bagus banget. Mereka bahkan minta tips dan trik. Dari situ aku merasa, ternyata aku benar-benar bisa menyampaikan pesan dari karakter Firdaus,” tambah Indi.

Teater Gabung meraih gelar Penyaji Terbaik 1 dalam Artefac UNS, Sabtu (14/6/2025).

Indi menyampaikan pesan penuh makna bagi siapa pun yang ingin menekuni dunia teater dan seni peran. Ia mengingatkan bahwa perjalanan di dunia seni tidak selalu mudah.

"Akan ada titik di mana kalian merasa bosan atau ingin menyerah. Banyak yang mundur di tengah jalan, tapi yang bertahan sampai akhir adalah mereka yang benar-benar niat," pesan Indi.

Kemenangan ini menjadi bukti bahwa dengan dedikasi, keberanian untuk mencoba, dan semangat untuk terus belajar, para seniman muda seperti Indi mampu bersinar di panggung nasional.



(INA, ZK)

LPM Channel

Podcast NOL SKS