Turut Memperingati Hari Kemerdekaan ke-80, Unsika Gelar Upacara Bendera
Redaksi
Berita
20 Aug 2025

Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-80, dengan menggelar upacara bendera di halaman Gedung Rektorat Unsika, Minggu (17/8/2025). Upacara berlangsung Khidmat dipimpin langsung oleh Rektor Unsika, Ade Maman Suherman, yang bertugas sebagai Inspektur upacara, serta diikuti oleh peserta upacara yang meliputi Sivitas Akademika serta Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unsika. Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan bagi seluruh warga kampus dalam merayakan kemerdekaan.
Rangkaian upacara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera, dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi, mengheningkan cipta, ini pembacaan doa. Setelah upacara selesai, kegiatan berlanjut dengan pembagian doorprize dan pengumuman pemenang lomba yang sebelumnya telah digelar Unsika. Lomba yang diselenggarakan beragam, mulai dari tenis, badminton, jalan sehat, senam sehat, futsal, voli, catur, hingga lomba menyanyi solo.
Usai upacara, Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang sekaligus Pembina Upacara, Ade Maman Suherman, menyampaikan bahwa lomba-lomba tersebut bukan semata hiburan, melainkan sarana untuk mempererat kebersamaan sivitas akademika.
“Rangkaian ya, dari rangkaian merayakan ulang tahun dari kemerdekaan RI ke-80 kita menyelenggarakan berbagai lomba, yang sebagaimana sudah dirangkai dalam kepanitiaan, itu apakah lombanya yang bersifat hiburan, yang penting mengeratkan semua sivitas akademika, biar ada kekeluargaan yang lebih erat, seperti itu aja, juga mengenang dan juga mensyukuri kemerdekaan Indonesia,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Minggu (17/8/2025).
Banyak peserta yang hadir dengan mengenakan busana daerah meskipun matahari Karawang pada hari itu terasa menyengat. Peserta dari Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen (UKM PMK), Gloria, merasa bahwa mereka dapat merasakan momen kebersamaan di antara sivitas akademika yang hadir dalam upacara pagi itu.
“Tapi kebersamaan ini dapet banget sih, kayak apalagi mereka ikutin peraturan yang di mana ada dresscode-nya pakai baju adat segala macam dan ini sangat sangat beragam banget,” ucap Gloria saat diwawancarai langsung, Minggu (17/8/2025).
Di sisi lain, Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Unsika, Athirah Septiana, menyayangkan pelaksanaan lomba di tingkat kampus hanya sebatas pelaksanaan secara simbolik belaka. Ia berpendapat bahwa lomba yang diadakan oleh Universitas seharusnya lebih melibatkan mahasiswa dan bersifat edukatif.
“Menurut saya ada yang lebih banyak lagi peringatan-peringatan nggak cuman lomba doang, bisa jadi kayak misalnya tadi debat mahasiswa atau mungkin seminar-seminar kita tema-temanya bisa berkebangsaan, atau misalnya kita bisa menanggapi bagaimana indonesia sekarang,” ungkapnya saat diwawancarai langsung, Minggu (17/8/2025).
Harapan untuk Indonesia juga turut dipaparkan oleh Athirah, ia berharap bahwa seluruh elemen akademika dapat terus bersuara, di tengah gejolak politik Indonesia yang perlahan memanas, ia menekankan bahwa dengan bersuara pasti akan terjadi perubahan.
“Kita sebagai mahasiswa, dan saya juga sebagai dosen, maupun lain-lain ketika ada pejabat yang tidak sesuai dengan wewenangnya ya kita harus bicara. Menurut saya dengan bicara orang-orang akan dengar, dan pasti akan ada perubahan,” harapnya.
Ade Maman turut menekankan pentingnya memaknai dan mengisi kemerdekaan dengan hal hal yang lebih baik, positif, dan bisa bersaing dengan bangsa bangsa yang lain.
“Saya kira dengan kemerdekaan yang setiap tahun kita peringati, kita semakin bisa memaknai dan juga mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang lebih baik, positif, dan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain, usia 80 bukan usia yang relatif muda lagi, tetapi sudah relatif cukup panjang, dan juga hampir mendekati ke 100 tahun indonesia,” tutupnya.
(INA, FIN)