Tunjukkan Aksi Nyata Mahasiswa, HMTL Unsika Gelar Sekolah Isu Lingkungan

Redaksi
Berita
01 Sep 2025
Thumbnail Artikel Tunjukkan Aksi Nyata Mahasiswa, HMTL Unsika Gelar Sekolah Isu Lingkungan
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Fakultas Teknik (FT) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar Sekolah Isu Lingkungan (SIL) untuk kedua kalinya di Lapangan Karangpawitan, Karawang, Sabtu (30/8/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh Divisi Kajian Aksi Strategis dan Advokasi (Kastrad) dan dihadirkan sebagai wadah pembelajaran serta aksi nyata mahasiswa dalam mengkaji serta menangani isu lingkungan, khususnya masalah sampah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu anggota divisi, Camelia, menjelaskan alasan diadakannya sekolah isu lingkungan, yaitu untuk menarik kesadaran dari mahasiswa dan mahasiswi teknik lingkungan.

“Jadi kenapa ada sekolah isu lingkungan ini? Karena kita tuh mau menyadarkan, mau menarik kesadaran dari mahasiswa-mahasiswi teknik lingkungan dulu. Mereka tuh belajar apa aja isu-isu yang ada di lingkungan, gimana caranya mengkaji suatu isu lingkungan, untuk dibawakan nanti ke aksi,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (30/8/2025).

SIL sendiri mulai diselenggarakan oleh Divisi Kastrad HMTL Unsika pada tahun 2024. Tahun ini, kegiatan tersebut kembali hadir dengan berbagai rangkaian acara. Dimulai dengan pembukaan oleh ketua HMTL Unsika dan briefing teknis, peserta kemudian berangkat menuju Lapangan Karangpawitan untuk aksi mengelilingi lapangan dengan mengambil sampah serta orasi oleh tim. Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama, dan ditutup dengan penyampaian kesan serta pesan dari perwakilan Ormawa Unsika.

Potret peserta membersihkan lingkungan, Sabtu (30/8/2025).

Acara ini turut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari masing-masing Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan mahasiswa aktif di Fakultas Teknik.

Peserta perwakilan dari Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FT, Rasyid Zainal Muttaqin, mengatakan acara ini sangatlah penting karena merupakan salah satu dari fungsi Tri Dharma.

“Penting, karena dari fungsi Tri Dharma sendiri, dari fungsi pengabdian itu, kalau kita sendiri, kita harus memiliki pengaruh terhadap lingkungan ataupun masyarakat,” jelasnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (30/8/2025).

Selaras dengan Rasyid, salah satu peserta lainnya, Rizki Maulana, menilai kegiatan ini sejalan dengan Tri Dharma. 

“Kalau menurut saya sangat penting banget, karena kalau dilihat dari Tri Dharma perguruan tinggi juga kan ada pendidikan, pengabdian, sama penelitian. Nah, sekolah isu lingkungan ini masuk ke yang pengabdian ini,” pungkasnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (30/8/2025).

Peserta dari mahasiswa aktif, Karenina, menilai bahwa motivasinya mengikuti acara ini adalah karena ingin meningkatkan kesadaran terhadap penjagaan lingkungan.

“Motivasi aku pribadi ikut aksi sekolah isu lingkungan ini karena basic aku di Teknik Lingkungan. Terus, pengen meningkatkan kesadaran aku juga terhadap penjagaan lingkungan, dan pengen mengajak orang-orang untuk lebih aware juga,” tuturnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (30/8/2025).


Potret peserta membantu membersihkan sampah di salah satu tempat penjual makanan, Sabtu (30/8/2025).

Salah satu perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT, Sandrina Aidha Anwar, memberi pesan agar kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran untuk membersihkan lingkungan. 

“Sebenarnya kegiatan kayak gini juga bisa membantu kita meningkatkan kesadaran untuk membersihkan lingkungan, makanya banyakin aksi kayak gini agar si mahasiswa itu tidak buta dengan adanya aksi ini, biar tersadarkan lewat aksi ini gitu,” pesannya saat diwawancarai langsung, Sabtu (30/8/2025).

Camelia juga berharap agar masyarakat Karawang bisa lebih peduli dengan sampah di sekitar.

“Aku harapannya pengen banget kayak semua masyarakat itu lebih aware sama sampah gitu, apalagi sampah di Karawang ini kan termasuk besar ya, memang besar, ” tutupnya.


(AN, WJM)

LPM Channel

Podcast NOL SKS