Torehkan Prestasi Nasional, Mahasiswa Penmas FKIP Unsika Juara 1 Lomba Gagasan Tertulis NACEME 2025
Redaksi
Berita
05 Jul 2025

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Isnawati Kartika Nurbalqis dan tim dari Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika sukses meraih Juara 1 kategori Gagasan Tertulis dalam ajang National Academic Competition on Community Education (NACEME) ke-2 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Medan, Rabu (2/7/2025).
Di bawah bimbingan Safuri Musa, tim yang terdiri atas Isnawati Kartika Nurbalqis, Sarah Wita Hutajulu, Attala Bima Sanjaya, Fadya Riva Fauziah ini mengusung gagasan kebijakan kurikulum pendidikan yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di Indonesia. Ide tersebut, berasal dari tugas akhir mata kuliah Analisis Kebijakan Pendidikan yang kemudian dikembangkan menjadi naskah lomba.
Ketua tim, Isnawati, menjelaskan bahwa dalam proses persiapan, tim sempat mempertimbangkan dua tema besar, yaitu kurikulum dan sarana prasarana pendidikan. Namun, mereka akhirnya memilih fokus pada kebijakan kurikulum karena melihat fenomena pergantian kurikulum yang cukup sering dilakukan di Indonesia. Mereka juga sempat membuat video sebagai bagian dari presentasi gagasan yang telah dirancang.
“Kita juga cari-cari mengenai informasi bahwasanya kalo siswa di Indonesia itu hampir 0% yang cakap dalam tingkat numerasi dan literasinya, jadi kita gimana nih mau buat kebijakan kurikulum yang supaya meningkatkan angka literasi dan numerasi siswa di Indonesia gitu,” jelasnya saat diwawancarai via Google Meet, Kamis (3/7/2025).
Tim ini mengaku sangat antusias ketika ditawari lomba meskipun sempat merasa gugup mengingat banyaknya pesaing dari berbagai daerah. Salah satu anggota tim, Atalla, turut mengungkapkan kegembiraannya karena ini merupakan pengalaman pertama mengikuti perlombaan tingkat nasional.
“Sangat excited, terlebih ini berskala nasional dengan peserta yang banyak,” ungkapnya.
Selama persiapan, tim mengalami beberapa kendala, terutama karena waktu yang berdekatan dengan liburan. Mereka sempat bolak-balik kampus untuk berdiskusi dan penggabungan materi. Meskipun demikian, tim berhasil menyelesaikan persiapan dengan lancar. Setelah menyelesaikan gagasan secara mandiri, tim mengajukan hasil karya mereka kepada dosen untuk mendapatkan masukan. Namun, gagasan mereka langsung mendapat persetujuan tanpa perlu revisi.
Hari pengumuman tiba dan kabar gembira datang, tim berhasil meraih juara pertama dalam lomba. Kemenangan langsung disambut dengan rasa syukur dan kebahagiaan oleh seluruh anggota tim.
Sebagai penutup, Isna berharap kegiatan serupa dapat lebih sering diselenggarakan dan dipublikasikan lebih luas agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik dan berani menuangkan ide-idenya. Mereka juga berharap lomba seperti ini dapat membangun ide dan pemikiran mahasiswa Indonesia serta menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk tidak takut mengikuti kompetisi serupa di masa mendatang.
“Semoga makin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berani berpendapat dan menuangkan ide-idenya, khususnya dalam bidang pendidikan,” tutupnya.
(UAA, NYV )