Sumber. Instagram kknunsika

 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali membuka pendaftaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam dua gelombang pada tahun akademik 2025/2026. Kebijakan ini diambil untuk menghindari penumpukan peserta, sekaligus menyesuaikan beban akademik mahasiswa lintas angkatan. Adapun pendaftaran dijadwalkan sedari tanggal 10 hingga 14 Desember 2025 via website yang disediakan pihak LPPM.

 

Ketua LPPM Unsika, Dayat Hidayat, menyampaikan bahwa pembagian KKN menjadi dua gelombang telah dilakukan sejak 2023 dan dinilai efektif dalam distribusi mahasiswa. 

 

“Dibagi dua. Jadi kita kuatkan sekarang 1.550-an. Sebenarnya tidak ada masalah dibagi dua seperti itu,” ujarnya saat diwawancarai langsung Jumat, 12/11/2025.

 

Pada tahun ini, pendaftaran KKN awalnya diumumkan berlangsung dari tanggal 10 hingga 14 Desember 2025 sehingga mahasiswa memiliki waktu lima hari untuk melakukan registrasi melalui sistem online. Namun, kenyataannya antusiasme mahasiswa sangat tinggi sehingga kuota memenuhi jauh lebih cepat dari prediksi.

 

Dayat menjelaskan bahwa jumlah peserta yang diperbolehkan mengikuti KKN untuk gelombang saat ini dibatasi sebanyak 1.550 mahasiswa. Batasan kuota itu ditetapkan bukan untuk membatasi kesempatan mahasiswa, melainkan untuk menjaga kualitas pembinaan, efektivitas pembagian lokasi, dan keseimbangan jumlah mahasiswa dalam tiap kelompok.

 

Puncaknya terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025, hanya dua hari setelah pendaftaran dibuka. Pada hari itu, sistem mencatat bahwa kuota telah terisi penuh, sehingga secara otomatis pendaftaran langsung tertutup.

 

"Jadi ketika kuota terpenuhi, sistem otomatis menutup agar tidak terjadi penumpukan," jelas Dayat.

 

Dayat menegaskan bahwa penutupan lebih cepat ini bukan bentuk pembatasan, tetapi mekanisme pengendalian sesuai kapasitas lapangan. Jika sistem tetap dibiarkan terbuka sampai tanggal 14 Desember, jumlah peserta bisa melonjak berkali lipat dari kuota yang tersedia sehingga berdampak pada penyusunan kelompok, ketersediaan lokasi, dan pemerataan bimbingan.

 

“Jadi ketika kuota terpenuhi, sistem otomatis menutup. Maksudnya agar tidak terjadi penumpukan. Bukan kami tidak konsisten dibaca saja suratnya,” tambah Dayat.

 

Lebih jauh, LPPM memastikan bahwa mahasiswa yang tidak mendapat slot pada gelombang pertama tidak akan dirugikan. Mereka akan diarahkan untuk mengikuti gelombang berikutnya sedangkan untuk mahasiswa semester akhir yang belum melaksanakan KKN, bisa mendaftar apabila ada surat rekomendasi resmi dari Kepala Prodi (Kaprodi) dan benar merupakan mahasiswa semester akhir.

 

"Kami tidak boleh menghambat mahasiswa yang akan selesai studi. Kalau ada mahasiswa yang butuh prioritas, seperti mahasiswa semester akhir yang belum KKN maka datanya harus dari prodi. Kami pertimbangkan berdasarkan laporan resmi," tegasnya.

 

Selain itu, Dayat menjelaskan bahwa meskipun ada mahasiswa yang mencoba daftar lebih dari satu kali, sistem dan verifikasi manual akan menyortir data ganda sehingga kuota tetap akurat dan tidak melebihi kapasitas.

 

"Bisa saja satu orang daftar dua kali, tapi tetap kami sortir lagi. Jadi kuota 1.550 itu benar-benar mahasiswa yang berbeda, tanpa ada data ganda," ungkapnya.

 

Dengan penutupan yang lebih cepat ini, LPPM  berharap mahasiswa dapat lebih memahami mekanisme pendaftaran daring, membaca timeline secara saksama, dan segera mengambil tindakan saat pendaftaran dibuka. Baginya, pendaftaran cepat penuh menjadi bukti bahwa mahasiswa semakin tertib mengikuti alur administrasi.

 

“Harapan kami itu satu yaitu literasi. Baca surat, timeline, dan informasi dengan jelas. Kalau ada yang kurang jelas, komunikasikan. Jangan sampai terlambat karena hanya mengandalkan info dari orang lain,"  tutupnya.

 

(ND, ZK)