Tim mobil listrik Anobrain Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) turut ambil bagian dalam ajang internasional EV-Charge and Mobility Live yang digelar di ICE BSD Tangerang pada 6-7 November 2025. Dalam pameran kendaraan listrik tersebut, Anobrain menampilkan inovasi mobil listrik generasi pertamanya yang menggunakan body berbahan serat nanas, hasil dari riset mahasiswa teknik.
Koordinator Public Relation Anobrain, Alvin Ardiansyah, menjelaskan keikutsertaan tim Anobrain dalam pameran berskala internasional itu mendapat sambutan positif dari pihak penyelenggara. Bahkan, tim Anobrain difasilitasi booth berukuran lebih besar dari rencana awal, sehingga dapat memamerkan unit mobil secara penuh beserta penjelasan inovasinya. Pameran ini juga menghadirkan berbagai perusahaan dan startup kendaraan listrik dari dalam maupun luar negeri, serta sejumlah perwakilan kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pembangunan Jaya.
“Kami di situ kebetulan kan ingin mengajukan ikut ya, tapi disambut hangat oleh pihak event, dan malah difasilitasi booth stand itu gratis. Ya makanya kami berani mengambil acara tersebut tuh karena itu juga,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Rabu (13/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa pameran tersebut menjadi kesempatan bagi tim untuk menunjukkan hasil riset mereka, termasuk pemanfaatan limbah daun nanas sebagai material body kendaraan. Inovasi itu lahir dari riset lapangan di area Subang, di mana limbah daun nanas banyak terbuang tanpa pemanfaatan.
“Untuk mobil kami menemukan di petani sekitar Subang yang rata-rata membuang daun nanas. Jadi kami memanfaatkan limbah tani petani nanas khususnya itu untuk dijadikan inovasi untuk membuat body serat nanas,” jelasnya.

Potret Mobil Listrik Tim Anobrain Unsika, Kamis (6/11/2025).
Persiapan mengikuti pameran berlangsung sejak Agustus lalu. Selama berbulan-bulan, tim mekanik dan elektrikal melakukan perbaikan serta penyempurnaan mobil listrik. Meski terkendala cuaca dan minimnya dukungan anggaran dari kampus, tim tetap menyelesaikan persiapan menjelang hari-H.
“Kami sudah beberapa mengajukan ke pihak kampus, pihak fakultas, bahkan ke prodi ya, itu pun gak ada, itu tantangan terbesarlah dan sisanya ya ini sih sekarang kan cuaca udah gak mendukung ya kemaren-kemaren, progresan kami terhambat jadi kayak progresnya tertunda-tunda,” ucapnya.
Selama dua hari pameran, Anobrain mendapat respon positif dari pengunjung maupun perwakilan perusahaan. Selain memperkenalkan hasil riset, tim juga berkesempatan membangun jejaring dengan industri terkait, termasuk perusahaan panel surya dan teknologi charging kendaraan listrik. Event tersebut juga diisi seminar dan talkshow yang menghadirkan pakar EV internasional.

Potret tim Anobrain Unsika sedang menjelaskan produknya, Jumat (7/11/2025).
Alvin juga menjelaskan untuk kedepannya, Anobrain berencana kembali mengikuti Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) serta melanjutkan pengembangan mobil listrik generasi kedua yang kini memasuki tahap pembuatan chassis.
“Terutama fokus kami kesitu (KMLI) terus kami juga sedang mengembangkan mobil ke 2, mobil ke 2 dari tim kami itu baru pembentukan casis-nya saja, mungkin nanti kedepannya kami akan mengembangkannya lebih lanjut mungkin nanti ada inovasi yang lebih lanjut lagi dari tim kami generasi-generasi seterusnya,” tuturnya.
Alvin berharap tim Anobrain dapat terus berkembang menjadi wadah bagi mahasiswa teknik untuk mewujudkan inovasi-inovasi baru di bidang kendaraan listrik. Ia juga menekankan pentingnya semangat riset di dalam tim.
“Harapan untuk Anobrain itu sendiri mungkin kedepannya lebih kayak optimis dan lebih giat lagi proses literatur dan pencarian inovasinya agar kita bisa menampung semua ide atau gagasan teman-teman semua,” tutupnya.
(MRJ, AER, YSZ)