Tanah yang Menolak Ditindas
Redaksi
Puisi
24 Mar 2025

Bandung meninggalkan keanggunannya, tinggal berani yang tersisa
Kaki-kaki itu memilih pergi jauh, membawa martabat untuk tiap generasi
Dilihatnya kemerahan membara, menjilat langit melahap serakah
Lautan api, begitu kelak orang-orang menyebutnya
Siapa yang sudi tanahnya diinjak bajingan?
Biarlah awan itu menghitam pekat, mengalahkan bayang-bayang
Bukti perlawanan harus ditatap dengan kedua bola mata, seksama
Satu tertanam di jiwa, tanah ini milik kita, selamanya
Esok, saat gadis-gadis kembali tersanggul elok
Saat para ibu akhirnya menyuapi nasi untuk anaknya
Dan Tuhan menciptakan kembali Bandung sambil tersenyum
Kuceritakan padamu, tentang Bandung dan segala keanggunannya
Penulis: Shira
Desainer: Handika Maulidan
Kaki-kaki itu memilih pergi jauh, membawa martabat untuk tiap generasi
Dilihatnya kemerahan membara, menjilat langit melahap serakah
Lautan api, begitu kelak orang-orang menyebutnya
Siapa yang sudi tanahnya diinjak bajingan?
Biarlah awan itu menghitam pekat, mengalahkan bayang-bayang
Bukti perlawanan harus ditatap dengan kedua bola mata, seksama
Satu tertanam di jiwa, tanah ini milik kita, selamanya
Esok, saat gadis-gadis kembali tersanggul elok
Saat para ibu akhirnya menyuapi nasi untuk anaknya
Dan Tuhan menciptakan kembali Bandung sambil tersenyum
Kuceritakan padamu, tentang Bandung dan segala keanggunannya
Penulis: Shira
Desainer: Handika Maulidan