Di semester lima ini aku belajar
bahwa tidur adalah kemewahan
yang hanya bisa kubeli dengan deadline
yang sudah lewat tiga hari
Kopi bukan lagi teman
tapi mata uang untuk membeli waktu
dari pagi yang datang terlalu cepat
dan malam yang pergi terlalu dini
Dosen bertanya, “Sudah sampai mana?”
dan aku menjawab dengan senyum
yang sama lelahnya dengan mataku
"Hampir selesai, Pak." —bohong yang kesekian
Ada hari-hari ketika aku duduk
menatap layar laptop kosong
bertanya mengapa aku memilih ini
lalu mengingat tidak ada pilihan lain
Skripsi menunggu di semester depan
seperti monster yang belum terlihat wujudnya
sementara tugas-tugas semester ini
sudah cukup membuatku lupa bentuk wajahku sendiri
Tapi entah kenapa setiap pagi
aku tetap bangun
membuka laptop
dan mencoba lagi
Bukan karena kuat
tapi karena tidak tahu apalagi yang harus dilakukan
selain terus berjalan
sampai garis finish yang entah masih seberapa jauh
Penulis: Cyoti
Desainer: M. Ulil Albab