Semester Baru, Target Baru: Strategi Menyusun Target Akademik di Awal Semester

Redaksi
Gaya Mahasiswa
24 Jul 2025
Thumbnail Artikel Semester Baru, Target Baru: Strategi Menyusun Target Akademik di Awal Semester
Awal semester identik dengan hal baru. Semangat  baru, mata kuliah baru, catatan masih bersih, dan harapan tinggi mulai disusun. Semua mahasiswa mempunyai prinsip “kita balas di semester depan!“ atau ada prinsip lain, seperti “semester ini harus lebih baik!” Namun, seiring berjalannya waktu, semangat itu sering luntur oleh tugas yang menumpuk, organisasi yang padat, dan scroll media sosial yang nggak sadar sudah menghabiskan waktu. Masalahnya bukan cuma soal semangat yang menurun, tapi juga ketidaksiapan menyusun target yang realistis dan terencana. Faktanya, menyusun target akademik itu penting agar mahasiswa punya arah belajar yang jelas dan tidak kewalahan di tengah semester.

Kenapa kita perlu menyusun target akademik di awal semester?

Menyusun target akademik di awal semester itu penting karena bisa memberikan arah dan motivasi dalam menjalankan perkuliahan. Salah satu alasan utama menyusun target adalah untuk menetapkan fokus dan prioritas. Setiap mahasiswa mempunyai kekuatan dan tantangan masing-masing. Dengan menyusun target, kita jadi tahu mana mata kuliah yang perlu lebih banyak perhatian, atau keterampilan apa yang harus ditingkatkan untuk menunjang akademik.

Target akademik bukan soal ambisi semata, tapi juga alat untuk mengukur proses belajar. Mahasiswa sering berpikir, “Yang penting IPK tinggi”, tapi tanpa strategi yang tepat, IPK hanyalah sebuah angka yang menyampingkan kualitas diri. Penulis ingin membagikan tips dan trik menyusun target akademik, yang relevan bagi para mahasiswa, berikut tips-tips yang bisa diikuti: 

  1. Evaluasi semester sebelumnya. 

Buatlah beberapa pertanyaan untuk bisa dijawab diri sendiri, seperti “apa saja kesalahan yang sering dilakukan lakukan? mata kuliah mana yang paling sulit? kenapa? apa waktuku selama ini cukup untuk belajar?” dan lain sebagainya. 

  1. Sesuaikan gaya belajar

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, ada yang melalui visual,  gaya belajar visual berfokus pada penglihatan, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami, lalu ada gaya kinestetik, yang menyenangi belajar dengan melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku tetapi juga mempraktikkannya, dan auditori yang memiliki gaya belajar mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi dan pengetahuan. 

Sesuaikan cara belajar kalian dengan gaya belajar masing-masing, ya!

  1. Jadwal boleh padat, tapi harus seimbang.

Kalau kamu aktif di organisasi atau kerja paruh waktu, buat target akademik yang mempertimbangkan waktu istirahat. Jangan sampai ambisi akademik justru merusak keseimbangan mental dan fisik. 

  1. Belajar harus mempunyai prinsip. 

Ada salah satu prinsip belajar yang bisa diadaptasi di kehidupan para mahasiswa, yaitu prinsip SMART, apakah itu? SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound, berikut penjelasan singkatnya. 

  • Specific
    (Spesifik): Target harus jelas dan terfokus, tidak boleh terlalu umum atau kabur. Contoh yang spesifik: “Saya ingin mendapatkan nilai minimal A di mata kuliah Metodologi Penelitian.”
  • Measurable (Terukur):  Target harus bisa diukur sehingga progresnya dapat dipantau. Contoh yang terukur: “Saya akan membaca minimal 10 jurnal ilmiah sebelum UTS”
  • Achievable (Dapat dicapai): Target harus realistis dan sesuai kemampuan serta sumber daya yang ada. Contoh yang dapat dicapai: “Saya akan ikut 1 lomba jurnalistik nasional semester ini”.
  • Relevant (Relevan): Target harus sesuai dengan kebutuhan, tujuan hidup, dan jurusan yang diambil. Contoh yang relevan: “Saya ingin meningkatkan nilai statistika karena itu penting untuk tugas akhir saya nanti”.
  • Time-bound (Berjangka waktu): Target harus memiliki batas waktu yang jelas agar tidak ditunda-tunda. Contoh yang terikat waktu: “Saya akan menyelesaikan proposal skripsi dalam 1 bulan, selesai pada tanggal 30 Agustus”.


Target bukan alat untuk menekan diri, tapi untuk membantu berkembang. Kamu boleh gagal mencapai semua target, tapi kamu akan belajar  banyak dari prosesnya. Awal semester adalah waktu yang tepat untuk memulai, bukan untuk sempurna. Tidak apa-apa mulai dari hal kecil, yang penting konsisten dan sadar dengan prosesnya.


Penulis: Ageng Mulyani Dewi
Desainer: Shela Naurah Maulidia

LPM Channel

Podcast NOL SKS