Satukan Tiga Cabang Seni, Parasika Gelar Konser Internal 'LA CRESCÉRO’
Redaksi
Berita
29 May 2025

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paguyuban Rakyat Seni Universitas Singaperbangsa Karawang (Parasika) menggelar konser internal bertajuk La Crescéro: Growing Through Collaboration di Aula Husni Hamid, Kompleks Pemerintah Kabupaten Karawang, Minggu (25/5/2025). Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut memadukan tiga cabang seni dalam Parasika, yaitu paduan suara, ansambel musik, dan tari, dalam satu malam penuh makna dan semangat kolaboratif.
Konser ini dirancang sebagai wadah kolaboratif untuk menyatukan seluruh elemen seni yang ada dalam Parasika. Setelah sebelumnya sempat terjadi jarak antarcabang seni, konser ini menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan dan membangun semangat gotong royong di antara para anggotanya.
La Crescéro sendiri berasal dari kata crescer dalam bahasa Italia yang berarti “tumbuh”. Judul ini menggambarkan harapan agar seluruh cabang seni di Parasika dapat berkembang bersama, tidak hanya secara artistik, tetapi juga dalam hal solidaritas antar anggotanya.
Ketua Pelaksana, Farhan Ramadhan, mengatakan bahwa konser ini menjadi sarana penting untuk memperkuat sinergi antarcabang seni serta menjadi langkah awal menuju berbagai kegiatan kompetitif lainnya.
“Yang melatarbelakangi konser ini adalah untuk menyatukan ketiga cabang seni. Tahun-tahun sebelumnya sempat ada gap dan kita perlu menyatukan itu. Alhamdulillah acara ini berjalan sukses dan kita pun menjadi lebih erat,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Minggu (25/5/2025).
Ia menambahkan, konser internal ini juga dimaksudkan sebagai tahap persiapan bagi anggota Parasika dalam menghadapi kompetisi dan agenda seni berikutnya.
“Setelah ini, konser juga jadi titik awal teman-teman dari tiap cabang seni untuk mempersiapkan kompetisi dan event Parasika lainnya,”
Penamaan konser La Crescéro pun bukan tanpa makna. Farhan menjelaskan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Italia yang berarti “tumbuh”.
“Kenapa saya pilih kata tumbuh, karena saya ingin kita bisa tumbuh bareng-bareng sebagai tiga cabang seni lewat konser ini. Alhamdulillahnya itu bisa berjalan lancar,” tuturnya.
Acara ini dihadiri sekitar 365 penonton, termasuk tamu undangan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Wakil Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang, dosen pembina UKM, serta sejumlah alumni Parasika. Farhan mengungkapkan bahwa proses panjang menuju konser penuh tantangan, namun meninggalkan banyak kesan mendalam bagi seluruh panitia dan penampil.
“Banyak manis pahitnya. Tapi justru itu yang bikin emosional dan mendekatkan kami semua, karena kami berjuang bareng-bareng,” ujarnya.
Ketua Umum UKM Parasika, Feni Medinova Sari, menyebut konser ini sebagai ruang apresiasi bagi karya anggota yang telah melalui proses panjang.
“Yang tampil adalah anggota-anggota Parasika yang telah menyiapkan karya mereka. Dan inilah konser Parasika,” ucapnya saat diwawancarai langsung, Minggu (25/5/2025).
Ia menambahkan bahwa konser ini diproyeksikan menjadi agenda rutin tahunan.
“Harapannya konser ini bisa jadi kegiatan tahunan, karena ini benar-benar bisa jadi bagian dari sejarah Parasika,” tuturnya.
Tak hanya bagi para penampil dan panitia, konser ini juga meninggalkan kesan tersendiri bagi orang tua anggota Parasika yang turut hadir. Salah satu orang tua anggota, Ita, mengungkapkan pesannya setelah melihat anaknya tampil. Baginya, acara ini sangat menghibur.
“Kesan saya sangat menghibur ya. Anak-anak juga bisa menyalurkan hobinya. Saya dukung acara ini,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Minggu (25/5/2025).
Ia juga menyampaikan harapannya agar konser seperti ini dapat kembali diselenggarakan di masa mendatang.
“Semoga tahun depan ada lagi. Supaya anak-anak hobinya tersalurkan dan Parasika makin bagus kedepannya,” imbuhnya.
Selain itu, salah satu peserta konser internal Parasika, Mahesa Muhammad Nabil, mengaku terkesan dengan pelaksanaan acara malam itu.
“Kesannya selama mengikuti acara tentunya seru banget, sebenernya saya datangnya telat jadi gak lihat yang tari awal, tapi tetep seru,” ungkapnya saat diwawancarai langsung, Minggu (25/5/2025).
Melalui La Crescéro, UKM Parasika tidak hanya menampilkan pertunjukan seni yang kolaboratif, tetapi juga menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong sebagai bagian dari perjalanan seni mahasiswa yang terus berkembang.
(SYH, INA)