Review Film “The Wild Robot”

Redaksi
Review Film
06 Nov 2024
Thumbnail Artikel Review Film “The Wild Robot”
 
 
Judul: The Wild Robot
Tanggal Rilis: 11 Oktober 2024 (Indonesia)
Sutradara: Chris Sanders
Produser: Jeff Hermann
Produksi:  DreamWorks Animation
Genre: Adventure, Drama, Sci-Fi
Durasi Film: 102 Menit


Pengisi Suara:
Lupita Nyong'o sebagai Roz
Pedro Pascal sebagai Fink
Kit Connor sebagai Brightbill 
Boone Storm sebagai Brightbill kecil
Catherine O'Hara sebagai Pinktail
Matt Berry sebagai Paddler
Ving Rhames sebagai Thunderbolt
Bill Nighy sebagai Longneck
Mark Hamill sebagai Thorn
Stephanie Shu sebagai Vontra

Review:
The Wild Robot adalah film produksi DreamWorks Animation yang disutradarai oleh Chris Sanders. Film ini diadaptasi dari sebuah novel anak dengan judul yang sama karya Peter Brown. Film ini menceritakan tentang si tokoh utama yaitu sebuah robot dengan nama Rozzum 7134 (Roz) yang mengalami kecelakaan kapal sehingga terdampar di sebuah pulau antah berantah dan hanya dihuni oleh hewan-hewan liar.

Roz adalah sebuah robot canggih yang terdampar di pulau tak terjamah manusia dan hanya dihuni oleh hewan-hewan liar setelah kapal yang mengangkutnya tenggelam ketika badai. Roz merupakan model robot baru yang didesain untuk membantu pekerjaan dan tugas yang diberikan  manusia. Namun, saat ia terbangun secara tidak sengaja di pulau ini, ia tidak memiliki tujuan atau instruksi spesifik. Awalnya, Roz mengalami banyak kesulitan beradaptasi dengan alam liar dan para hewan penghuni pulau. Ia dianggap aneh dan asing bagi hewan-hewan. Mereka pada awalnya merasa takut dan curiga terhadapnya karena pada awalnya Roz membantu para hewan tersebut, tetapi berakhir gagal karena keterbatasan komunikasi. 

Seiring berjalan waktu, Roz mulai belajar tentang alam liar dan menemukan caranya sendiri untuk hidup berdampingan dengan hewan-hewan di pulau tersebut. Ia mengamati hewan lain, memahami kebiasaan mereka, belajar bahasa mereka, bahkan membantu mereka, sampai ia bisa benar-benar berbaur. Fokus cerita bermulai ketika Roz mencoba untuk kembali ke tempat asalnya dengan menyalakan sinyal pemancar di puncak tebing, tetapi sayangnya ia tersambar petir yang mengakibatkan ia terjatuh dan tidak sengaja menghancurkan sebuah sarang angsa dan menyebabkan induk angsa mati dan beberapa telur angsa tersebut hancur hanya menyisakan satu telur. Roz mencoba menyelamatkan telur angsa tersebut. Namun, telur tersebut dicuri oleh seekor rubah bernama Fink. Singkat cerita, Roz mengejar Fink dan akhirnya mendapatkan kembali telur tersebut. Beberapa waktu kemudian telur tersebut menetas dan muncul seekor angsa kecil. Roz memutuskan menjadi ibu asuh bagi si angsa kecil setelah diikuti terus ke mana pun ia pergi. Angsa kecil itu ia beri nama Brightbill. Di sinilah petualangan Roz benar-benar berkembang karena ia mulai belajar arti dari cinta, keluarga, dan tanggung jawab.

Hubungan antara Roz dan Brightbill tumbuh dengan hangat. Brightbill mengajarkan Roz untuk memahami emosi, sementara Roz membantu Brightbill belajar menjadi mandiri. Sepanjang cerita, mereka menghadapi berbagai tantangan bersama, seperti berurusan dengan hewan lain dan bertahan dari pergantian musim. Suasana drama dari film ini mulai terasa dari pertengahan film yang di mana mulai terjadi konflik-konflik yang terjadi baik antara Roz dengan Brightbill maupun konflik lainnya. 

Film ini dikemas secara ciamik oleh animasi yang indah dengan warna-warna yang lembut dan menenangkan. Setiap detailnya membuat kita merasa seperti melihat suatu dunia ajaib dalam buku dongeng yang hidup. Di awal, kita melihat pemandangan dari sudut pandang mata Roz yang terkesan robotik, lalu disusul dengan berbagai kejadian alam yang terus-menerus datang. Setiap adegan terasa nyata dan penuh kehidupan. Pemandangan alam dan suasananya dalam film ini bukan sekadar latar, tetapi juga ikut terlibat dalam cerita. Setiap latar seperti ikut "berbicara" lewat gerakan pohon atau suara gemericik air. 

Secara keseluruhan film ini sangat cocok ditonton untuk semua umur, baik itu anak-anak hingga orang dewasa. Film ini mengangkat tema adaptasi, keberanian, cinta, dan hubungan dengan alam. Cerita dalam film ini menunjukkan bahwa siapa pun, bahkan robot sekalipun bisa belajar tentang kasih sayang, keluarga, dan hidup berdampingan dengan alam. Film ini juga mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, memahami satu sama lain, dan bekerja sama untuk bertahan hidup. Pada akhirnya, Roz dan hewan-hewan di pulau tersebut menjadi keluarga besar yang saling mendukung.

Penulis: GHI
Desainer: OKA

LPM Channel

Podcast NOL SKS