Review Film "Sewu Dino": Kisah Santet 1.000 Hari
Redaksi
Review Film
30 May 2023

Judul : Sewu Dino
Sutradara : Kimo Stamboel
Produser : Manoj Punjabi
Rumah Produksi Film : MD Pictures
Tanggal Rilis : 19 April 2023
Durasi Film : 121 Menit
Pemeran :
Mikha Tambayong sebagai Sri Rahayu
Sutradara : Kimo Stamboel
Produser : Manoj Punjabi
Rumah Produksi Film : MD Pictures
Tanggal Rilis : 19 April 2023
Durasi Film : 121 Menit
Pemeran :
Mikha Tambayong sebagai Sri Rahayu
- Gisellma Firmansyah sebagai Della Atmojo
- Rio Dewanto sebagai Sugik
- Marthino Lio sebagai Sabdo Kuncoro
- Givina Lukita Dewi sebagai Erna
- Agla Artalidia sebagai Dini
- Pritt Timothy sebagai Mbah Tamin
- Karina Suwandi sebagai Karsa Atmojo
Review Film:
Sewu Dino merupakan film layar lebar yang diangkat dari thread Twitter milik SimpleMan, seorang penulis yang menutupi identitasnya. Film ini sangat kental dengan unsur kebudayaan Jawa berupa praktik klenik dan juga menggunakan dialog berbahasa Jawa. Namun bagi penonton yang tidak memahami bahasa Jawa, tidak perlu khawatir karena film ini juga menyediakan subtitle bahasa Indonesia.
Film ini dimulai dengan adegan pembuka yang membuat penonton merasa cemas dengan kelanjutan dari film tersebut. Kemudian film dilanjut dengan Sri yang mencari pekerjaan untuk pengobatan bapaknya yang sedang sakit. Sri ditawarkan pekerjaan di keluarga Atmojo yang kaya raya. Sri awalnya ingin mencari pekerjaan yang lain, namun karena terjadi suatu hal, Sri diterima langsung oleh kepala keluarga besar Atmojo, yakni Karsa Atmojo, dengan persyaratan Sri tidak boleh mengkhianatinya. Setelah itu, Sri bekerja bersama dengan Erna dan Dini yang telah lama bekerja untuk keluarga Atmojo. Kemudian, mereka dibawa ke tengah hutan hingga tiba di sebuah rumah kayu yang sederhana. Betapa terkejutnya Sri dan Erna, ternyata pekerjaan mereka itu merawat dan menjaga seorang gadis bernama Della Atmojo, yakni cucu dari kepala keluarga besar Atmojo. Della terkena santet bernama sewu dino dan tubuhnya dirasuki oleh roh yang bernama Sengarturih, sehingga ia harus dikurung dalam keranda. Jadi tugas Sri, Erna, dan Dini adalah menjaganya dan melakukan ritual khusus hingga hari ke 1.000. Jika mereka melanggar, nyawa mereka menjadi taruhannya, sebab mereka telah terikat perjanjian mistis dengan Karsa Atmojo.
Sewu Dino termasuk film horor, namun sangat sedikit penampilan adegan makhluk yang menyeramkan. Alur dalam film Sewu Dino mudah dimengerti serta tersimpan banyak misteri dalam alur film tersebut, seperti santet sewu dino yang dialami oleh Della Atmojo. Film ini membangun ketegangan dengan memberikan gambaran mistis praktik klenik yang mengerikan sehingga membuat penonton penasaran dengan kelanjutannya.
Latar film Sewu Dino sangat mendukung mulai dari tempat dan waktunya. Suasana pedesaan Jawa juga cukup mendetail, mulai dari rumah kayu tanpa adanya listrik dan penerangan yang hanya menggunakan lampu petromaks membuat keadaan semakin mencekam. Begitu pula dengan keadaan rumah keluarga Atmojo yang megah menggambarkan keadaan rumah keluarga yang kaya raya dan terpandang.
Namun dalam film ini Sri yang merupakan karakter utama lebih menonjol menjelang akhir film, sebagai gadis desa yang lugu juga masih terlihat modern. Pada bagian akhir film juga terkesan terburu-buru dalam menyelesaikan konfliknya. Akan tetapi, untuk sebuah film yang sangat sedikit menampilkan makhluk yang mengerikan, film ini tetap layak dinikmati sebagai film horor.
Penulis: Najwa Khayla