Review Film Mufasa: Kisah Sang Raja Hutan dari Milele

 

 
Judul: Mufasa The Lion King

Sutradara: Barry Jenkins 

Produser: Mark Ceryak dan Adele Romanski

Perusahaan produksi: Walt Disney Pictures, Fairview Entertainment

Tanggal Rilis: 18 Desember 2024

Durasi: 120 Menit

Sekuel: The Lion King

Diadaptasi dari: The Lion King

Mufasa diisi oleh Aaron Pierre

Cerita di awali seekor singa kecil bernama Kiara yang ditinggalkan orang tuanya di sebuah gua, ditemani oleh Timon dan Pumbaa. Kiara merasa ketakutan karena badai hingga datanglah Rafiki yang menceritakan sebuah kisah tentang seorang pangeran yang kemudian dikenal sebagai Scar dan yatim piatu bernama Mufasa. 

Saat masih kecil, Mufasa adalah anak yang gesit hingga suatu ketika, saat banjir tiba, ia terbawa air dan tersesat. Mufasa ditemukan oleh anak singa bernama Taka, yang merupakan pewaris garis keturunan kerajaan. Taka yang sangat ingin memiliki saudara meminta Eshe, ibu Taka, untuk mengajak Mufasa bersama mereka. Awalnya, Mufasa tidak diterima oleh Obasi karena dianggap sebagai hewan liar. 

Mufasa diarahkan untuk hidup dengan kawanan betina. Disanalah Mufasa diajarkan untuk berburu oleh Eshe hingga suatu hari seekor singa putih menyerang dan Mufasa menyelamatkan Eshe. Aksi penyelamatan ini merubah pandangan Obasi terhadap Mufasa.

 

Namun, saat bertarung dengan singa putih Mufasa membunuh anak dari raja singa putih. Singa putih tersebut kembali menyerang, dan Mufasa bersama Taka diperintahkan untuk menyelamatkan diri. Dari sinilah dimulainya kisah perjalan Mufasa dan Taka, dua bersaudara yang harus menemukan keluarga dan kerajaan baru. 

“Mufasa : The Lion King” yang merupakan sekuel dari film “The Lion King” yang hit dan terkenal memberikan kisah baru tentang antagonis terkenal bernama Scar. Dari film ini penonton akan disajikan cerita tentang Scar yang berkaitan dengan Mufasa. 

Film yang membawa angin segar dengan menampilkan sisi lain dari Pride Lands dan beberapa karakter baru yang menarik seperti Ayah dan Ibu Mufasa, serta singa putih perkasa bernama Kiros. Film ini juga menyajikan visualisasi dengan teknik Live Action, seperti “The Lion King” 2019. Dibandingkan dengan film The Lion King 2019, visualisasi ekspresi hingga alam terlihat lebih nyata dan detail.

Film dengan genre musikal ini juga menampilkan kehidupan hewan di alam liar, khususnya cara sang raja hutan dapat memimpin suatu wilayah. Dilengkapi dengan soundtrack yang turut mewarnai petualangan Mufasa dan aungan singa menambah adrenalin.

Penggambaran visualisasi yang aesthetic dan nyata membuat penonton turut merasakan keindahan Milele. Selain menyajikan kisah persahabatan yang kental, film ini juga membawa penonton ikut dalam perjalan Mufasa dengan berbagai lika-liku yang emosional. Lika liku ini membawa Mufasa untuk mengambil keputusan dengan bijak.

Penulis: Deviana Cahya Lestari

Desainer: DNL