Review Film Hypnotic: Modus Kriminal Berkedok Hipnoterapi
Redaksi
Review Film
05 Apr 2023

Judul: Hypnotic
Tanggal Rilis: 27 Oktober 2021
Sutradara: Matt Angel, Suzanne Coote
Produser: Michael J. Luisi
Penulis Naskah: Richard D’Ovidio
Produksi: The Long Game
Pemain: Kate Siegel, Jason O’Mara, Dule Hill
Film bergenre psychological thriller ini menceritakan tentang Jennifer yang mengidap gangguan kecemasan dan tak memiliki semangat hidup usai putus dengan tunangannya, Brian. Ia mendatangi pesta temannya, Gina, yang didatangi oleh Dr. Collin Meade, ahli hipnosis yang menggunakan praktik hipnoterapi dalam menyembuhkan pasiennya. Dengan bujuk rayu dari Gina, akhirnya Jennifer memutuskan untuk berkonsultasi dengan Dr. Meade.
Pada awalnya, semua baik-baik saja. Jennifer mendapatkan pekerjaan meskipun masih belum memiliki jalan keluar atas permasalahannya dengan Brian. Jennifer yang kala itu bertemu Dr. Meade diberi saran untuk mengundang Brian makan malam di rumahnya. Mengikuti saran sang dokter, Jennifer membeli bahan masakan di supermarket, namun baru saja tiba di parkiran, ia ditelepon oleh nomor tak dikenal.
Adegan berpindah ketika Jennifer yang duduk terdiam di meja makan. Melihat situasi meja makan yang kacau, ia ke toilet mendapati Brian keracunan makanan, yang ternyata ia memasukkan wijen ke dalam masakannya padahal ia tahu Brian alergi wijen. Dari situlah Jennifer menemukan banyak keanehan usai melakukan hipnoterapi bersama Dr. Meade. Ia mengetahui bahwa Dr. Meade mengendalikan alam bawah sadarnya selama ini.
Jennifer mulai melakukan penyelidikan bersama Gina, apalagi setelah Gina juga meminta sesi yang sama dengan dirinya. Dr. Meade merupakan dalang dari kematian beberapa pasien wanitanya. Setelah gagal dalam upayanya merekam sesi hipnoterapi yang berujung kematian Gina, sahabatnya, Jennifer mendatangi ahli hipnosis lain agar bisa lepas dari sugesti Dr. Meade, namun sugesti yang ditanamkan terlalu kuat. Ahli hipnosis tersebut kemudian memberikan kata kunci sugesti “My love” yang dapat menyadarkan Jennifer nantinya jika berhadapan dengan Dr. Meade.
Jennifer mendatangi rumah yang muncul di pikirannya ketika ditanamkan sugesti oleh ahli hipnosis tersebut, yang ternyata adalah rumah dari ayah Dr. Meade, Xavier Sullivan. Di sana Jennifer menemukan fakta bahwa Dr. Meade belum bisa melupakan kepergian istrinya dan terobsesi untuk menargetkan pasien wanitanya sebagai pengganti sang istri, termasuk Jennifer. Setelah berbagai drama dan perlawanan, Jennifer berhasil menembak mati Dr. Meade dan film berakhir bahagia.
Kelebihan film ini adalah sinematografi yang cukup apik, pengangkatan tema yang fresh dan menarik sehingga mampu membuat penontonnya mengetikkan “apakah hipnoterapi berbahaya?” pada laman pencarian Google. Dalam dunia psikologi sendiri, keberadaan hipnoterapi masih menjadi perdebatan karena lebih banyak mendatangkan bahaya dibandingkan menyembuhkan pasien.
Kekurangan dari film ini adalah beberapa adegan atau plot yang tidak masuk akal, terlebih ketika Jennifer secara tiba-tiba minta dihipnotis dan berusaha merekamnya, yang mana Dr. Meade dapat mengetahui jalan pikiran Jennifer. Namun masih layak untuk ditonton.
Penulis: Hanifa Khansa Sabrina