Resensi Buku "You May Think I'm Quite, but I Have Universe in My Mind: Menjadi Introver di Tengah Dunia yang Bising"
Redaksi
Resensi Buku
05 Jul 2023

Judul Buku : You May Think I’am Quite, but I Have Universe in My Mind: Menjadi Introvert di Tengah Dunia yang Bising
Penulis : Stella Christiani
Penerbit : Briliant Books
Tahun Terbit : 2023
Halaman : 148 Halaman
ISBN : 978-623-5307-30-5
Jenis Buku : Self Improvement
Resensi Buku:
“Silence is beautiful, not awkward. The human tendency to be afraid of something beautiful is awkward” – Elliot Kay
Di dunia yang di mana menuntut kita untuk bersosialisasi setiap harinya, pepatah “diam itu emas” mungkin sudah menjadi sesuatu yang usang, kuno, dan tidak berlaku lagi. Kalau diam, tidak akan ada yang menyadari keberadaan kita. Kalau kita tidak berbicara, yang lain pasti akan menganggap kita kurang ramah, tidak asik, atau bahkan sombong.
Akibatnya, kehidupan kita begitu padat dan penuh akan basa-basi. Dari percakapan dan diskusi yang remeh-temeh hingga yang serius harus kita ikuti. Seseorang yang merasa dirinya “introvert” mungkin akan merasa frustasi dan iri bagaimana kawan-kawan ekstrovernya dapat melakukan hal itu tiap harinya dengan mudah.
Kita pun mengira cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mengubah diri kita menjadi orang yang ekstrover. Kita pun berusaha menjadi lebih banyak bicara agar tampak ramah dan tidak membosankan.
Menanggapi fenomena tersebut, buku ini hadir mengajarkan kita bahwa kita tidak perlu mengubah diri menjadi ekstrover. Kita hanya harus lebih mampu mengenal diri sendiri. Buku ini mengajak untuk lebih mengenal diri sendiri sebagai seorang introver dengan lebih baik, bagaimana mengelola diri sendiri, waktu, dan energi seorang yang cenderung “diam”.
“Quiet people have the loudest minds” – Stephen Hawking
Orang-orang introver terlahir sebagai pemikir hebat. Orang-orang introver juga memiliki banyak kelebihan, tetapi mereka cenderung tidak menonjol. Mereka lebih suka di belakang layar dan tidak suka menjadi pusat perhatian. Pribadi-pribadi introver juga memiliki kekuatan-kekuatan tersembunyi, namun mungkin belum terasah. Buku ini juga mengajarkan bagaimana mengubah kekurangan seorang introver menjadi sebuah kelebihan dan cara mengembangkan talentanya di dunia yang masih berkultur ekstrover.
Dari segi kebahasaan, buku ini ditulis dengan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami. Dalam buku ini juga terdapat gambar-gambar aesthetic yang membuatnya lebih menarik untuk dibaca. Beberapa bagian buku juga diberikan tugas self task agar pembaca dapat mengenal diri sendiri lebih dalam dan sebagai upaya perubahan untuk kebaikan.
Namun, buku ini memiliki kekurangan dari segi penulisan nomor halaman. Ada beberapa halaman yang tidak tertulis penomorannya karena terhalang oleh self task atau gambar. Namun, secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan sebagai bahan bacaan ringan namun sangat berguna sebagai sarana untuk lebih mengenal diri seorang introver dengan lebih baik.
Penulis: Yuni Permata Dewi