Resensi Buku Laut Bercerita: Aktivis di Orde Baru
Redaksi
Resensi Buku
20 Feb 2025

Judul Buku : Laut Bercerita
Pengarang : Leila S. Chudori
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Tanggal Terbit : 2017
ISBN : 978-602-424-694-5
Jenis : Novel Fiksi Sejarah
Tebal Halaman : 379 halaman
ISBN : 978-602-424-694-5
Jenis : Novel Fiksi Sejarah
Tebal Halaman : 379 halaman
Isi Resensi
“Laut Bercerita” karya Leila S. Chudori adalah novel yang menggambarkan perjuangan mahasiswa di era Orde Baru dalam melawan ketidakadilan dan represi kekuasaan. Kisah ini berpusat pada Biru Laut, seorang aktivis yang tergabung dalam kelompok Wacana Nusantara. Bersama kelompoknya, Laut berjuang menyuarakan demokrasi dan keadilan, meskipun harus menghadapi ancaman kekerasan, penangkapan, hingga penyiksaan. Laut berusaha menyuarakan demokrasi dan keadilan meskipun harus menghadapi ancaman kekerasan, penangkapan, hingga penyiksaan.
Novel ini menggunakan dua sudut pandang. Pertama, kisah Biru Laut sebelum dan saat ia ditangkap. Kedua, sudut pandang Asmara Jati, adek Laut, yang menggambarkan dampak kehilangan pada keluarga dan teman-temannya. Leila S. Chudori berhasil menciptakan cerita yang relevan dan penuh emosi dengan menggambarkan situasi politik Orde Baru secara detail dan realistis. Karakter Biru Laut dan orang-orang disekitarnya digambarkan dengan sangat mendalam, membuat pembaca terhubung dengan perjuangan dan penderitaan mereka. Hubungan antara Laut dan keluarganya, terutama Asmara Jati, menambah dimensi emosional kuat, menunjukkan bahwa trauma tidak hanya menghantui korban tetapi juga orang-orang yang ditinggalkan.
Gaya penulisan Leila yang puitis tetapi tetap tajam menjadi salah satu daya tarik novel ini. Ia berhasil menyampaikan pesan besar seputar perjuangan hak asasi manusia dengan balutan narasi yang indah dan menggugah. Alur cerita cenderung lambat dan di beberapa bagian terasa repetitif sehingga bagi pembaca yang kurang menyukai gaya bahasa yang kaya dan deskriptif, novel ini mungkin terasa agak berat. Selain itu, penyajian konflik dalam novel ini terkadang terasa satu sisi, tanpa banyak mengeksplorasi sudut pandang pihak lain yang juga terlibat dalam situasi tersebut.
Keunggulan Buku
Keunggulan novel “Laut Bercerita” terletak pada gaya penulisan Leila S. Chudori yang kuat dan penuh emosi. Dengan bahasa yang puitis serta tajam dalam mengkritik sosial dan politik, novel ini mampu menggugah perasaan pembaca. Karakter dalam cerita, terutama Biru Laut dan orang-orang di sekitarnya, digambarkan dengan sangat mendalam sehingga pembaca dapat merasakan perjuangan serta penderitaan mereka. Selain itu, novel ini juga memiliki relevansi sejarah yang kuat karena menggambarkan represi politik di era Orde Baru secara detail dan realistis. Melalui kisah ini, pembaca tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga refleksi mendalam mengenai perjuangan dan pengorbanan besar yang telah dilakukan demi demokrasi. Keunikan lain dari novel ini adalah pendekatan naratifnya yang menggunakan dua sudut pandang: Biru Laut sebelum dan saat penangkapannya, serta Asmara Jati, adiknya. Pendekatan ini memperkuat kedalaman emosi dengan memperlihatkan dampak trauma, tidak hanya bagi korban tetapi juga keluarga yang ditinggalkan.
Kekurangan Buku
Dibalik keunggulannya, “Laut Bercerita” juga memiliki beberapa kekurangan. Alur lambat dan deskripsi emosional secara mendalam dapat terasa berat bagi beberapa pembaca, terutama bagi mereka yang kurang menyukai gaya bahasa puitis. Beberapa bagian cerita juga terasa repetitif, yang bisa membuat pembaca kehilangan fokus. Selain itu, pemaparan konflik dalam novel ini cenderung satu sisi, lebih banyak menyoroti penderitaan para aktivis tanpa banyak mengeksplorasi sudut pandang lain, seperti alasan dan dinamika di balik tindakan pemerintah. Hal ini dapat membuat narasi terasa kurang seimbang bagi pembaca yang ingin memahami situasi politik saat itu dari perspektif yang lebih luas.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, “Laut Bercerita” bukan hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan sosial yang mendalam. Novel ini berhasil menggambarkan realitas kelam Orde Baru secara emosional dan menggugah, mengajak pembaca memahami pentingnya keberanian, solidaritas, serta perlawanan terhadap lupa akan sejarah. Meskipun alurnya cukup lambat dan temanya tergolong berat, pesan moral dalam novel ini tetap relevan serta memberikan wawasan berharga tentang pengorbanan demi demokrasi yang dinikmati saat ini. Dengan gaya bahasa khas dan karakter kuat, “Laut Bercerita” menjadi bacaan penting bagi siapa saja yang ingin memahami perjuangan aktivis di masa lalu serta dampaknya pada generasi berikutnya.
Penulis: Laila Nakesya Siswoyo
Desainer: Silvia Aidha Rohma
Desainer: Silvia Aidha Rohma