Rektor Baru Optimis Unsika Miliki Potensi Berkembang Secara Optimal

Tahapan Pemilihan Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Masa Jabatan 2023-2027 telah selesai digelar.  Ade Maman Suherman terpilih secara resmi menjadi rektor Unsika masa jabatan 2023-2027. Hal ini dinyatakan dalam rapat senat tertutup dan disebarluaskan melalui salah satu akun resmi sosial media Instagram Unsika pada Kamis, (25/05/2023).

Pria yang lahir di Kuningan, Jawa Barat itu menempuh pendidikan di berbagai universitas dalam maupun luar negeri. Ia menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (Unsoed). Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Groningen, Belanda. Setelah itu, dia kembali ke Indonesia dan berhasil mendapatkan gelar doktor di Universitas Indonesia (UI).

Ade Maman menyatakan tekadnya untuk berkontribusi di Jawa Barat yakni kampung halamannya. Selain itu, ia melihat potensi yang dimiliki oleh Unsika karena letak geografisnya yang strategis, dekat dengan ibu kota, pusat industri, dan memiliki masyarakat yang beragam. Unsika juga memiliki program studi yang diminati oleh banyak orang, sehingga  ia meyakini bahwa Unsika memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. 

"Saya sudah 20 tahun lebih di Jawa Tengah dengan kultur yang berbeda, saya merasa terpanggil untuk pulang kampung dan mengabdi di Tanah Pasundan yaitu Karawang sendiri secara subjektif. Secara objektif, Unsika memiliki letak geografis yang ideal karena dekat dengan ibu kota, banyak industri, dan memiliki masyarakat yang majemuk, dan menurut saya mudah untuk dikembangkan. Prodi yang dimiliki Unsika pun banyak yang diminati oleh masyarakat. Itu  salah satu alasan saya melihat Unsika dapat berkembang secara optimal namun belum di-manage secara optimal", tambahnya saat diwawancarai secara langsung di Gedung Opon Sopandji (0101) pada Senin, (29/05/2023).

Ia juga turut menyampaikan bahwa ingin menambah cakupan prodi seperti Teknik Kimia, Teknik Sipil, dan lainnya di strata 2 dan strata 3.

‘’Ingin menambah prodi dan meningkatkan contohnya membuka S2 membuka S3 bisa menambah cangkupan luasnya kaya (teknik) kimia, teknik sipil, dan lainnya," tambahnya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan setiap perguruan tinggi memiliki sisi kekurangan, termasuk Unsika. Ade Maman pun turut menyinggung hal itu. 

‘’Saya mengetahui Unsika yang baik, tapi mungkin ada sisi kelemahan, ada. Namun, saya orang selalu melihat sisi positif dulu. Kalo masalah, semua PT pasti selalu ada masalah, masalah itu dapat dibedakan beberapa hal yaitu masalah administrasi, akademik, pelayanan atau yang lebih berat yaitu masalah yang sifatnya dengan konsekuensi penegakan hukum,’’ jelasnya.

Terpilihnya Ade Maman Suherman sebagai rektor mendapat tanggapan dari mahasiswa Unsika. Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (BEM FISIP), Aditya Syahran, menyampaikan pandangannya terkait rektor baru Unsika. 

"Bapak Ade ini dari Unsoed asalnya, kemarin saya hadir dalam pemaparan visi misi, diantara calon-calon yang memaparkan visi misinya, saya sih percaya dari pandangan individual saya. Saya memandang pak Ade ini cukup visioner dari visi misinya dan dari gagasannya pun sepertinya pak Ade memiliki prinsip yang begitu kuat, karakteristik kepemimpinannya juga sepertinya kuat yang dimiliki bapak Ade", ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Rabu, (31/05/2023).

Aditya ikut menyampaikan harapan kepada rektor terpilih agar dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan yang lebih maju bagi Unsika. 

"Harapan saya sih, jika berlandaskan dari visi misinya bapak Ade. Saya harap bapak Ade dapat memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap perubahan-perubahan bagi Unsika, memperhatikan karyawan, staf, mahasiswa pokoknya beberapa elemen secara luas itu harus diperhatikan kesejahteraannya dan fasilitas. Saya harap bapak Ade ini bisa memberikan perubahan, pembaruan terhadap fasilitas-fasilitas di kampus yang dimana di Unsika ini sangat minim kualitas dari fasilitas itu sangat kurang baiklah. Saya harap bapak Ade ini dapat memimpin secara jujur, humanis, harmonis dengan mahasiswa.’’

(IDN, DNL)