Polemik UU Cipta Kerja, Perpustakaan Punggung Unsika Gelar Diskusi Terbuka

Redaksi
Berita
18 Apr 2023
Thumbnail Artikel Polemik UU Cipta Kerja, Perpustakaan Punggung Unsika Gelar Diskusi Terbuka
Pengesahan Perpu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang mendorong para mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) untuk mengadakan diskusi publik pada Kamis (13/04/2023). Diskusi yang mengusung ide “Apa yang Bahaya dari Perpu Cipta Kerja” ini digagas oleh Perpustakaan Punggung Unsika dan dilaksanakan di parkiran Gedung 0109.

Rajifiar Barqah selaku salah satu anggota Perpustakaan Punggung menyampaikan bahwa meskipun target utama dari kegiatan diskusi ini adalah Mahasiswa Unsika, namun diskusi ini bersifat umum dan bisa dihadiri oleh mahasiswa dari universitas-universitas lain. Selain itu, ia menambahkan bahwa latar belakang dari kegiatan ini adalah karena minimnya ruang diskusi di lingkungan Unsika.

Rajifiar juga mengungkapkan kegiatan ini adalah sebagai wadah diskusi dan penyampaian aspirasi mahasiswa. “Kita di sini sebagai fasilitas. Karawang kan kota industri, ya. Dimana Perpu Cipta Kerja sudah disahkan dan banyak kaum-kaum buruh yang terkena dampaknya, gitu. Nah, latar belakangnya tuh kami ingin menyadarkan kawan-kawan, kenapa tidak menuntut atas terjadinya pelegalan UU tersebut, dan kenapa juga terjadinya penolakan. Makanya kita bedah di sini dan mungkin tujuan kita kedepannya bakal aksi,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung pada (13/04/2023) di depan Gedung 0109.
Perpustakaan Punggung saat adakan diskusi UU Cipta Kerja di depan Gedung 0109, Kamis (13/04/2023)
Rajifiar berharap kegiatan diskusi ini bisa menjadi awal untuk wadah penyatuan pemikiran. “Ya, harapannya semua satu tujuan, semua satu framing buat kedepannya kalau ada isu. Sebenernya ini tuh awalan pertama sih bagi kita-kita gitu. Mungkin sekarang masih isu nasional, cuman kedepannya kita gatau bahwa akan mengangkat isu kampus, dari mulai anak-anak kampus yang tidak bisa bayar UKT, terus dari fasilitas yang kurang, itu bakal kita speak-upin. Mungkin ini jadi awalan sih, sebagai wadah penyatuan pemikiran.”

Salah satu peserta yang hadir, mahasiswa dari Fakultas Pertanian prodi Agribisnis, Dimas Awal Septiadi, turut memberikan tanggapan. “Kita harus melek tentang realita sekarang, apalagi kemaren kan ada aksi juga. Kemaren juga dari teman-teman Faperta ada yang emang ikut aksi ke sana, terus juga kelanjutannya gimana. Jadi ingin lebih mendalami, ingin lebih tahu juga dasar-dasar UU ini seperti apa, pasal-pasalnya seperti apa,” ungkapnya secara langsung pada (13/04/2023).

Dimas juga berharap kegiatan diskusi ini bisa dilakukan setiap minggu atau setiap bulan supaya para mahasiswa bisa lebih aware terhadap isu-isu yang sedang terjadi saat ini.


(LV, NFT)

LPM Channel

Podcast NOL SKS