Perjuangan Sang Kepala Keluarga

Hari libur sudah tiada artinya, bagi ia yang menafkahi keluarga. 

Hari-hari pun terus berganti, 

sang buah hati yang selalu menanti kepulangannya pada rumah.

Walaupun kondisinya seperti tak terurus

dengan penuh senyuman yang tulus, sosok ayah lah yang ditunggu-tunggu, begitu terlihat riak wajah dari sang buah hati ibu atas kepulangannya.

Setiap hari sang ayah selalu bekerja, semakin ringkih usianya termakan oleh waktu. Buah hati ibu, hanya mengharapkan bisa terbeli susu, serta bisa membeli boneka labubu.

Ayah sekalipun tangan engkau kasar, namun hatimu lembut, menuntun, menjaga, membimbing arah, dan tak pernah lelah, meski peluh menyusup pada jiwa layaknya seorang sparta, engkau tetap berdiri menjadi penyangga rumah.

Kerap pedih datang terus menemani, engkau hiraukan hal itu karena hidup di dunia akan berlalu, engkau hanya memasrahkannya kepada sang Khaliq. Serta langit dan bumi pun akan menjadi saksi bahwa perjuangan engkau tiada batas bagi keluarga.

Penulis: Tungea

Desainer: LYL