Peringati Hari Tani Nasional, Hima Agroteknologi Adakan Kegiatan Hari Tani di Desa Mekarjaya
Redaksi
Berita
01 Oct 2024

Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagrotek) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menyelenggarakan acara tahunan Hari Tani di Desa Mekarjaya, Minggu (29/9/2024). Kegiatan ini mengusung tema “Harmonisasi Kearifan Lokal dengan Melestarikan Sumber Daya Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Desa Mekarjaya.”
Acara Hari Tani tersebut dihadiri oleh para petani setempat, perangkat desa, masyarakat umum, dan 15 Mahasiswa dari Fakultas Pertanian Unsika. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara menarik seperti pawai tani yang melibatkan partisipasi warga di Desa Mekarjaya, dilanjut dengan pembukaan acara sekaligus pemotongan tumpeng oleh Kepala Desa Mekarjaya, Uju Junaedi.
Memasuki acara inti, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi publik sekaligus praktikum yang disampaikan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Wahyu Abdul Azis dengan masyarakat Desa Mekarjaya.
Ketua Pelaksana, Suhandi menyebutkan topik diskusi disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi di desa tersebut.
“Kembali lagi ke permasalahan desanya yaitu hama sundep dan hama tikus, terus karena hal tersebut kita ngonsulin juga buat mensosialisasikan tentang klaim asuransi juga kan, di sini udah dua kali gagal panen, mungkin kedepannya petani bisa nerapin klaim asuransi ini dengan membayar 36 ribu per musim. Jadi, kalau semisal amit-amit gagal panen bisa klaim asuransi tersebut biar bisa dapet modal balik atau modal awal gitu,” jelasnya saat diwawancarai secara langsung, Minggu (29/9/2024).
Kegiatan Hari Tani turut dimeriahkan pula dengan diadakannya lomba penampilan berpakaian, pemutaran video ucapan dan kreasi mahasiswa, pembagian hadiah serta permainan menghias caping.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekarjaya, Teyon menyampaikan harapannya semoga acara ini berkelanjutan untuk memacu semangat dari para petani.
“Bapak baru mengalami adanya acara Hari Tani ini. Bapak dari awal tani, baru sekarang diselenggarakan. Mudah-mudahan adanya hari tani di sini kedepannya lebih bagus lagi karena kemaren kan udah dua musim dilanda hama. Harapan bapak sih, ada kelanjutannya jangan sampai sekarang aja gitu. Jadi, petani juga semangat,” ucapnya saat diwawancarai langsung pada Minggu, (29/9/2024).
Salah satu peserta dari warga setempat, Sukarsih juga mengatakan bahwa ia merasa terinspirasi setelah memperoleh pematerian dari acara tersebut.
“Alhamdulillah jadi terinspirasi ya. Ada narasumbernya juga langsung turun dari pertanian tentunya jadi solusi bagi para petani semacam mengatasi hama itu gimana dan dengan adanya acara seperti ini juga jadi menambah pengetahuan. Harapannya semoga para petani bisa menjalankan target-targetnya, para petani lebih makmur, jaya dan berkah,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Minggu (29/9/2024).
Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) Program Studi (Prodi) Agroteknologi angkatan 2023, Fairuz Syafa sebagai salah satu peserta turut menyampaikan acara ini memberikan kebahagiaan dan ilmu yang bermanfaat.
“Acaranya seru banget sih, soalnya warga-warga di sini juga antusias sama acara ini gitu. Tanggapannya semoga acara ini bisa ngasih feedback yang baik buat warga-warga di sini, bisa ngasih kebahagiaan terus juga ilmu yang bermanfaat. Harapannya juga semoga bisa mengedukasi masyarakat-masyarakat di sini terus juga semoga dari materi-materi yang disampaikan bisa diterapkan sama warga-warganya,” pungkasnya.
Sementara itu, Suhandi sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan tersebut juga memiliki harapan bahwa dari diadakannya acara Hari Tani ini dapat menjadi metode pemberdayaan masyarakat yang mampu mengatasi permasalahan yang ada di Desa Mekarsari serta menjadi sarana silaturahmi antara perangkat desa dengan para petani di desa tersebut.
“Kegiatan Hari Tani ini kan salah satu metode pemberdayaan masyarakat, diharapkan dengan adanya ini para petani dapat tadilah ngambil contohnya tentang klaim asuransi, pastinya bermanfaatnya juga bagi petani. Lalu kedepannya, mengenai permasalahan mengenai masyarakat atau para petani dengan perangkat desanya yang sedikit renggang dengan diadakannya kegiatan ini. Semoga makin akrab kedepannya dan bisa menjalin desa yang bersinergi karena awal mula kemajuan desa itu dari para aparat desa dan masyarakat desanya itu harus ada kerja sama,” tuturnya.
(RAA, WDR)