Peringati Hari Mangrove Sedunia, Mapalaska Tanamkan Aksi Peduli Kelestarian Alam
Redaksi
Berita
12 Aug 2025

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Mapalaska) telah mengadakan kegiatan penanaman pohon mangrove, kegiatan tersebut menjadi rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli lalu. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada Jumat-Sabtu, 8-9 Agustus 2025 yang berlokasikan di Desa Pusakajaya, kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. “Akar Pesisir: Tanamkan Aksi Peduli” menjadi tema yang diusung dalam kegiatan tersebut.
Rahmat Fariza Nugraha, Ketua Adat Mapalaska, mengungkapkan tujuannya menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove bukan hanya untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia, akan tetapi ia juga memiliki tujuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu, ia juga mengungkapkan jika masyarakat juga seharusnya dapat bersinergi demi terjaganya kondisi lingkungan yang baik.
“Emang udah layaknya harus bersinergi untuk ya merehabilitasi lingkungan lah, jangan sekedar memanfaatkan, tapi harus bisa memperbaiki,” ungkapnya saat diwawancarai langsung, Senin (11/8/2025).
Mapalaska juga turut membuka partisipasi dari berbagai kalangan, mulai dari dinas pemerintahan, hingga masyarakat sekitar daerah tempat kegiatan itu berlangsung. Hal itu senada dengan apa yang telah ia katakan sebelumnya, kegiatan rehabilitasi lingkungan memerlukan sinergitas antar berbagai pihak untuk mencapai hasil yang maksimal.
“Dalam acara kemarin kita melibatkan beberapa lembaga pemerintah dan masyarakat sekitar, mahasiswa, dan anak-anak sekolah,” jelas Rahmat Fariza.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro yang menjadi salah satu peserta kegiatan penanaman mangrove, Haidar Faturrohman, mengungkapkan alasannya mengikuti kegiatan penanaman mangrove ialah untuk menambah pengalamannya di luar kampus.
“Alasan gua yang pertama adalah untuk menambah experience gua di alam liar, di luar kegiatan kampus,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Senin (11/8/2025).
Ia juga menyoroti perihal kerusakan lingkungan akibat abrasi yang terjadi di Desa Pusakajaya, menurutnya abrasi yang telah terjadi di sana sudah sangat parah, bahkan abrasi telah membuat akses jalan menjadi terhambat karena tanah yang semakin lama semakin tergerus oleh abrasi.
“Wah dari yang kemarin kita datangi tempatnya di Cilebar, Pantai Samudera Baru, di sana sudah cukup parah abrasinya, sampai merusak jalanan warga, sampe juga ada beberapa pemukiman warga yang terkena abrasi dan amblas gitu tanahnya,” ungkap Haidar.
Haidar mengungkapkan jika setelah ia mengikuti kegiatan penanaman mangrove, ia mendapatkan banyak sekali manfaat. Salah satunya yaitu ia menjadi lebih mengenal kondisi lingkungan sekitar, terlebih lingkungan daerah pesisir yang telah banyak mengalami kerusakan.
“Jadi gua lebih tau tentang kondisi alamnya di laut gimana, yang terdampak oleh abrasi ini, dan pencegahannya ya kita menanam mangrove,” ungkapnya.
Melalui kegiatan penanaman mangrove ini, Rahmat juga turut menyoroti fenomena kerusakan alam yang ada di Kabupaten Karawang. Ia mengatakan jika Karawang memiliki segudang permasalahan lingkungan yang terjadi di berbagai wilayah, hal itu membuatnya berharap agar pemerintah dan juga masyarakat dapat menjalin sinergi untuk terus menjadi lingkungan Karawang dari kerusakan-kerusakan yang terjadi.
“Sebenernya banyak kerusakan lingkungan yang Karawang deh, khususnya Karawang, udah terlalu banyak. Ya itu salah satunya, kalo dari kita sendiri yang, ya mungkin kita bisa menyuarakan, tapi buat sampe jadi hasil lingkungan itu menjadi baik, ya itu berat lah, karena kalo sendiri pasti susah,” tutupnya
(TBN)