Peringati Hardiknas 2023, Perpustakaan Punggung Adakan Aksi ‘Cuci’ Almamater dan Literasi Bersama

Redaksi
Berita
08 May 2023
Thumbnail Artikel Peringati Hardiknas 2023, Perpustakaan Punggung Adakan Aksi ‘Cuci’ Almamater dan Literasi Bersama
Perpustakaan Punggung gelar kegiatan melapak buku dan aksi simbolis di sekitar kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), tepatnya di belakang Gedung 0110, pada Rabu (03/05/2023). Aksi simbolis ini ditandai mencuci almamater dengan tujuan  melambangkan dan membersihkan nama baik civitas kampus dari kapitalisasi dan komersialisasi pendidikan. 

Salah satu anggota Perpustakaan Punggung, Idzhar, turut memaparkan analogi dari aksi simbolis cuci almamater ini. 

“Secara analoginya kita yang mempraktekkan apa yang kita rasakan, ya udah kita cuci aja, bukan kata cuci almamater berarti sebagai kata kiasan. Karena emang kita udah ngerasa pendidikan kita terutama di Unsika, sistem pendidikannya emang udah bener-bener kotor dengan tangan-tangan kapitalisasi begitu. Mereka orang-orang di atas tuh ga mikirin kita bayarnya gimana, nyari uangnya gimana, tapi mereka mikirnya gimana caranya merauk keuntungan dengan banyak. Makanya melakukan aksi simbolis mencuci almamater supaya almamater kita ga kotor kayak tangan-tangan yang di atas,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Rabu (03/05/2023).
Kegiatan Melapak Buku oleh Perpustakaan Punggung, Rabu (03/05/2023)

Idzhar juga mengatakan bahwa acara ini dilaksanakan pada Rabu dan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023.

“Nah, karena emang ini berhubungan dengan kemarin Hardiknas juga, jadi kayak biasanya emang kita melapak setiap hari Rabu, jadi melapak buku, jadi temen-temen yang mau baca silakan. Jadi, kita ada baca buku gratis juga. Nah, karena kemarin berhubungan dengan Hardiknas, jadi ya kita sekaligus aja, memperingati Hardiknas tapi dengan aksi simbolis gitu,” ungkapnya.  

Idzhar juga turut mengatakan bahwa acara ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Unsika.

Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan minat baca sampai membangun kesadaran mahasiswa. 

“Sebenernya salah satu tujuan kita sesuai namanya Perpustakaan ya, meningkatkan minat baca juga. Nah, selain meningkatkan minat baca juga kita ingin membangun kesadaran secara kolektif, kalau mahasiswa tuh sebenernya ga cuma belajar doang lho, ya harusnya mahasiswa secara peran dan fungsinya harus bisa menyesuaikan dan juga melaksanakan peran fungsinya kayak gitu,” ucap Idzhar.

Di samping itu, Izhar turut menjelaskan makna Perpustakaan Punggung itu sendiri. 

“Mungkin seperti tagline kita ya, “Gendong Buku, Rangkul Ilmu” kan punggung kan di gendong ya gitu, seakan-akan analoginya ilmu itu ada di mana-mana. Terutama apalagi ada yang di tas kita, itu analoginya. Bukan perpustakaan yang ada di punggung, artinya bukan baca buku di belakang punggung. Sebenernya kayak istilahnya cuma kayak perpustakaan biasa aja, cuma biar asik nih namanya apa ya, perpustakaan punggung, punggung kan seolah-olah buku ya yang di bawa di punggung yang ada di tas, nah itu,” ucapnya.

Dengan terlaksananya acara ini, salah satu partisipan yang mengikuti kegiatan perpustakaan punggung, Tio, mengharapkan agar para mahasiswa dapat membangun kesadarannya untuk bisa berpartisipasi dalam acara ini. 

“Semoga acara-acara seperti ini bisa terus terlaksana dan semoga temen-temen mahasiswa juga terbangun kesadarannya untuk bisa ikut membersamai acara-acara untuk membangun kepedulian terhadap sesama,” ungkapnya. 

(NNY, ES)

LPM Channel

Podcast NOL SKS