Peringatan Hari Mangrove Sedunia: Menjaga Alam Titipan Tuhan
Redaksi
Artikel
26 Jul 2025

Hutan mangrove atau biasa dikenal hutan bakau adalah pohon yang tumbuh di area pesisir, sekumpulan pohon ini tumbuh karena adanya pasang surut air laut. Fungsi hutan mangrove bukan hanya sebagai barisan pohon di garis laut, keberadaannya sangat berdampak besar bagi lingkungan hidup, salah satunya adalah habitat untuk berbagai macam biota, baik dari laut maupun darat. Akar-akar mangrove yang menjuntai ke dalam air laut memberikan perlindungan alami bagi ikan-ikan kecil, udang, kepiting, dan semacamnya. Begitu pentingnya hutan mangrove bagi keberlangsungan lingkungan hidup.
Besarnya peran hutan mangrove bagi kehidupan membuatnya diperingati khusus oleh dunia setiap tanggal 26 Juli, untuk membuat manusia lebih aware dengan keberadaan hutan mangrove. Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bagi manusia terhadap pentingnya pelestarian mangrove. Manusia harus tahu keberadaan hutan mangrove banyak memberikan manfaat bagi kehidupan di bumi.
Namun, mirisnya saat ini keberadaan hutan mangrove berada dalam ancaman ulah aktivitas manusia itu sendiri, mulai dari alih fungsi lahan hingga ladang ilegal dari masyarakat. Padahal, jika hutan mangrove mengalami kerusakan bisa menyebabkan abrasi yang membuat tanah di pesisir pantai terkikis, hilangnya habitat satwa, bahkan memperparah bencana alam. Namun, belum ada keseriusan dari pemerintah untuk menghentikan laju kerusakan tersebut. Dari kerusakan tersebut, dunia kehilangan 30% hutan mangrove, dan fakta buruknya adalah Indonesia justru menjadi salah satu negara penyumbang terbesar dari kerusakan tersebut.
Kerusakan tersebut tidak akan terjadi jika beberapa faktor penyebab ini dapat dicegah sejak awal. Berikut adalah beberapa faktor penyebab kerusakan hutan mangrove:
- 1. Alih Fungsi Lahan
Perubahan alih fungsi lahan ini biasanya diubah menjadi tambak secara ilegal, bahkan terdapat daerah di Indonesia yang mengalihkan fungsi lahan hutan mangrove ini menjadi perumahan. Tentu ini merupakan kejahatan lingkungan yang menyebabkan hilangnya habitat yang seharusnya menjadi tempat aman bagi satwa yang hidup dan berkembang di kawasan pesisir. Jika alih fungsi lahan dibiarkan, dampaknya juga dirasakan oleh manusia yang tinggal di wilayah pesisir karena resiko bencana alam akan lebih parah.
- 2. Penebangan Liar
Saat ini masih banyak masyarakat menebang pohon mangrove secara liar. Masyarakat berpikir penebangan pohon dapat dijadikan kayu bakar, arang, dan bahan bangunan untuk keberlangsungan hidup mereka. Yang awalnya mungkin masyarakat pesisir hanya menebang sebagian hutan, namun jika dalam jangka waktu lama dan aktivitas penebangan terus dilakukan pastinya akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan juga hilangnya fungsi mangrove itu sendiri. Penebangan liar hutan mangrove tidak boleh dibiarkan begitu saja, walaupun warga pesisir terdesak dengan kebutuhan ekonomi. Namun, pasti ada solusi dan upaya bersama dari masalah tersebut, bisa diawali dengan kolaborasi pemerintah hingga lembaga swadaya masyarakat setempat.
- 3. Perubahan Iklim
Perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan hutan mangrove, karena perubahan iklim dapat memengaruhi kepadatan permukaan laut melalui peningkatan suhu. Hal ini mampu membuat zona pasang surut, naiknya permukaan laut yang bisa menenggelamkan akar pohon mangrove, jika akar mangrove terlalu lama terendam karena naiknya air laut akan membuat pohon mangrove mati. Peningkatan suhu juga berdampak bagi pertumbuhan mangrove, dikarenakan kelembapan dan kadar oksigen di area akar yang akhirnya menyebabkan stress fisiologis pada tanaman.
- 4. Pencemaran Limbah
Pencemaran limbah terhadap beberapa ekosistem mungkin sudah tidak asing lagi, salah satunya terjadi pada ekosistem hutan mangrove. Mulai dari limbah cair, padat, hingga limbah gas. Limbah padat berupa plastik seringkali ditemukan pada kawasan hutan mangrove. Tentu ini sangat disayangkan, dalam artian masyarakat masih belum melek pada efek buruk limbah bagi lingkungan hidup. Limbah banyak mengandung bahan kimia yang akan merusak struktur tanah. Jika tanah tercemar, hal tersebut akan membuat pohon mengalami hambatan pertumbuhan, akar yang seharusnya menyerap nutrisi dari tanah akan terganggu jika tanah tersebut tercemar.
- 5. Minimnya Pengawasan dari Pemerintah
Minimnya pengawasan pemerintah membuat beberapa kegiatan ilegal di wilayah pesisir terus terjadi, hal ini menyebabkan ancaman yang serius bagi keberadaan hutan mangrove. Ketika pengawasan lemah dan hukum tidak ditegakkan, para pelaku merasa bebas tanpa adanya sanksi. Kondisi ini akan menghambat pelestarian mangrove dan merugikan bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut dan merugikan makhluk hidup lainnya.
Sebelumnya, pada tahun 2021, Kementerian Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah berhasil menangkap para pelaku yang merusak hutan mangrove, terdapat 3 perusahaan yang membabat mangrove untuk dialihfungsikan menjadi kawasan perumahan. Kasus ini menjadi bukti bahwa aktivitas ilegal tersebut tidak dilakukan secara individu, tetapi justru melibatkan korporasi yang memanfaatkan lemahnya hukum dan pengawasan di lapangan.
Itulah beberapa fakta dan ancaman yang dihadapi hutan mangrove saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat dan pengawasan pemerintah yang lebih kuat untuk menjaga dan melestarikannya. Karena jika hutan mangrove hilang, kerugian bukan hanya terjadi pada lingkungan, tetapi juga kita sebagai manusia yang menanggung akibatnya. Mangrove menjadi fondasi bagi laut, juga pelindung manusia ketika bencana datang. Mari jadikan peringatan hari mangrove sedunia ini sebagai langkah awal menyelamatkan bumi yang kita pijak.
DAFTAR PUSTAKA
Karokaro, A. S. (2020) . Hutan Mangrove, Pelindung yang Terancam dan Terabaikan. mongabay.co.id. https://mongaby.co.id/2020/07/30/hutan-mangrove-pelindung-yang-terancam-dan-terabaikan/
Wiyoga, P. (2023). Hutan mangrove Batam terus terkikis. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/hutan-mangrove-batam-terus-terkikis
Purnajati, R. (2024). Mangrove di Riau tersandera penebangan liar dan alih fungsi lahan. Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/mangrove-di-riau-tersandera-penebangan-liar-dan-alih-fungsi-lahan
Setiawan, W. (2022). Dampak perubahan iklim: Pola penyebaran mangrove yang tersebar luas. National Geographic. https://nationalgeographic.grid.id/read/133355775/dampak-perubahan-iklim-pola-penyebaran-mangrove-yang-tersebar-luas?page=all
Hafizah, Q. (2025). Mengenal Penyebab Kerusakan Tanaman Mangrove. rri.co.id. https://rri.co.id/lain-lain/1281717/mengenal-penyebab-kerusakan-tanaman-mangrove
Penulis: Fathya Salsabilla
Desainer: Azizah Marzha
Desainer: Azizah Marzha