Pengalaman Baru: Mahasiswa Unsika Beri Tanggapan Terkait Pemakaian Kelas Kontainer di Kampus 2

Redaksi
Berita
16 Aug 2025
Thumbnail Artikel Pengalaman Baru: Mahasiswa Unsika Beri Tanggapan Terkait Pemakaian Kelas Kontainer di Kampus 2
Sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memberikan tanggapan terkait pengalaman belajar di ruang kelas berbahan kontainer yang baru digunakan di Kampus 2. 

Salah satu mahasiswa Faperta yang enggan disebutkan namanya, mengaku memiliki kesan awal positif terhadap kelas kontainer. Mereka menilai ruangan cukup nyaman dengan fasilitas pendingin udara (AC) yang memadai serta pemandangan menarik. Meski demikian, mereka mencatat beberapa kekurangan, diantaranya belum tersedia proyektor dan papan tulis, serta kurangnya peredam suara sehingga aktivitas di lantai atas terdengar jelas hingga ke lantai bawah.

"Kalau dari segi konsentrasi, justru lebih fokus karena jumlah mahasiswa dalam kelas lebih sedikit dibandingkan kelas besar. Namun, untuk jangka panjang, menurut kami kurang layak mengingat biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang sudah cukup tinggi, tetapi fasilitasnya belum sepenuhnya memadai," ujarnya saat diwawancarai langsung, Selasa (12/8/2025).

Dokumentasi ruang kelas kontainer Unsika, Selasa (12/8/2025).

Ia  juga menyarankan agar pihak kampus memperhatikan perawatan fasilitas, karena beberapa unit kontainer disebutkan bahwa sudah mengalami pengkaratan meski belum digunakan secara intensif. 

"Lebih ke fasilitas yang kedap suara itu ya sama lebih sering-sering dirawat, karena pas saya lagi semester 1 sama 2 tuh di asrama ya, jadi saya lihat kontainernya tuh kayak disaat belum dipakai udah ada yang berkarat,” tambahnya.

Sementara itu, mahasiswa Program Studi (Prodi) Gizi yang juga enggan disebutkan namanya, mengaku terkejut saat mengetahui pembelajaran dilaksanakan di dalam kontainer. Menurutnya, ruangan terasa sejuk, namun terlalu sempit sehingga menyulitkan mobilitas, terutama saat keluar dari deretan kursi yang rapat. Penempatan perangkat infocus dinilai kurang strategis karena membuat jarak antar kursi semakin sempit serta menghalangi pandangan sehingga materi sulit terlihat dengan jelas. Ia juga menilai kebisingan dari orang yang berjalan atau naik tangga cukup mengganggu fokus saat pembelajaran.


Suasana pembelajaran di dalam kontainer Unsika, Selasa (12/8/2025).

"Sesekali-duakali gapapa, jangan keseringan. Kalo mau sih kelas kontainer rada dilebarin gitu loh, manjang ke belakang jadi dua kelas buat satu kelas," sarannya saat diwawancarai langsung, Selasa (12/8/2025).

Mahasiswa lain dari Prodi Administrasi Rumah Sakit (ARS), Leonny Talenta Insasi, juga memberikan tanggapannya. Leonny mengungkapkan keinginannya agar pegangan tangga bisa diperbaiki.

“Menurut saya, tolong diperbaiki bagian pegangan tangga di cabin (kontainer) ini, karena kemarin sempat lepas dan beberapa anak tangga juga berkarat,” keluhnya saat diwawancarai langsung, Selasa (12/8/2025).

Mahasiswa prodi ARS lainnya, Arez Raya, mengungkapkan harapannya agar diberikan fasilitas Wi-Fi di dalam kontainer.

“Kalau dari saya paling tolong tambahin Wi-Fi sih, soalnya belum ada akses Wi-Fi,” harapnya saat diwawancarai langsung, Selasa (12/8/2025).

(ZIA, AN, MRJ)

LPM Channel

Podcast NOL SKS