PeduliLindungi Jadi Situs Judol, Bagaimana Nasib Data Pribadi Masyarakat Indonesia?
Redaksi
Opini
09 Jun 2025

Sekitar lima tahun yang lalu, Indonesia bahkan dunia mengalami sebuah pandemi yang menewaskan hampir separuh populasi manusia, yakni pandemi Coronavirus Disease of 2019 (Covid-19). Seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia, berupaya melakukan pengobatan dan pencegahan baik dalam aspek kesehatan yang berkolaborasi dengan pengembangan teknologi. Diawali dengan pemerintah meluncurkan sebuah website yang bernama PeduliLindungi, tetapi kini sudah beralih menjadi sebuah aplikasi bernama SatuSehat Mobile yang bertujuan agar pemerintah dapat me-tracking untuk menekan dan mencegah penyebaran virus Covid-19.
Pada pertengahan Mei 2025, warganet dihebohkan dengan website PeduliLindungi yang berubah menjadi situs judi online. Hal ini tentu saja menjadi perbincangan warganet di berbagai platform karena hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah mencantumkan data pribadi pada website tersebut. Tak sedikit warganet mengeluh sering mendapat telepon anonim yang diduga imbas dari jebolnya situs tersebut.
Dikutip dari laman detiknews.com, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/5/2025), mengatakan bahwa sejak PeduliLindungi berganti menjadi SatuSehat per Maret 2023, seluruh pengelolaan termasuk urusan keamanan tidak dikelola oleh Kemenkes, melainkan oleh pihak lain. Di lain pihak, Assistant Vice President (AVP) External Communication Telkom, Sabri Rasyid, mengatakan bahwa sejak 2023 seluruh pengelolaan aplikasi dan database PeduliLindungi yang kemudian berganti menjadi SatuSehat, kontrak pengembangan dan pengelolaan antara Kemenkes dan Telkom juga ikut berakhir.
Berdasarkan keterangan pada paragraf sebelumnya, Telkom telah melepas seluruh pengelolaan aplikasi dan database PeduliLindungi pada 2023, yang artinya sejak saat itu hingga tahun 2024, website tersebut tidak dikelola oleh lembaga atau pihak mana pun. Bagaimana masyarakat tidak khawatir jika website sebesar itu tidak dikelola oleh pihak mana pun hingga satu tahun lamanya yang mengakibatkan potensi terjadinya peretasan bisa saja menjadi lebih tinggi?
Pada laman liputan6.com, Aji menjelaskan bahwa yang diretas hanya ‘wajah’ dari website. Untuk sampai pada bagian data, masih ada lapisan-lapisan yang perlu ditembus dan itu membutuhkan keahlian khusus. Kemenkes juga menegaskan bahwa seluruh data telah dipindahkan sesuai prosedur standar, tetapi Aji realistis dengan mengatakan bahwa tidak bisa seratus persen aman karena resiko akan selalu ada.
Kasus peretasan website PeduliLindungi menjadi situs judi online tentu berkaitan dengan isu perlindungan data pribadi dan implementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Dalam kasus ini, Kemenkes RI sebagai pengendali data pribadi masyarakat Indonesia dinilai telah gagal dalam melindungi data pribadi masyarakat. Hal ini melanggar UU PDP Nomor 27 tahun 2022 pasal 37 dan 38, tertulis bahwa pengendali data pribadi wajib melakukan pengawasan serta perlindungan data pribadi terhadap pemrosesan yang tidak sah.
Jika mengulik lebih jauh, pada tahun 2022 pernah terjadi kasus kebocoran data pada website PeduliLindungi. Data-data vaksinasi, data history check-in, dan data pengguna aplikasi PeduliLindungi ditemukan diperjualbelikan pada sebuah Deep Web dalam bentuk bitcoin senilai USD100.000. Hal ini juga memancing amarah masyarakat Indonesia dan menilai Kemenkes, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) tidak becus dalam bekerja.
Bagi setiap orang, data pribadi merupakan hal yang penting dan tidak sembarang pihak boleh mengetahuinya. Sudah banyak program-program yang dilaksanakan, baik dari lembaga pendidikan atau komunitas untuk menggaungkan pentingnya menjaga data pribadi. Tidak tanggung-tanggung, program menjaga data pribadi ini sudah dimulai sejak duduk di bangku Sekolah Dasar dan berlanjut hingga bangku perkuliahan. Sangat disayangkan ketika mengetahui hal semacam ini terjadi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat banyak tetapi hampir tidak mendapatkan perlindungan terhadap data pribadi, bahkan terkesan saling melempar tanggung jawab.
Dampak yang ditimbulkan akibat kasus ini, yaitu banyak masyarakat Indonesia merasa kecewa karena data seharusnya dijaga dengan hati-hati, tetapi dianggap sepele oleh para pihak-pihak berwenang. Masyarakat juga merasa marah dan khawatir ketika mengetahui website PeduliLindungi diretas karena di dalam website tersebut berisi data kesehatan yang merupakan Data Pribadi bersifat Spesifik sesuai UU Nomor 27 Tahun 2022 pasal 4 ayat (2) huruf (a). Ketika masyarakat sudah kecewa dan tidak percaya kepada pemerintah, kepada siapa mereka harus menitipkan amanah?
REFERENSI
Salinan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022
Randra, T. (2025, May 22). Heboh PeduliLindungi Berubah jadi Laman Judol. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-7925829/heboh-pedulilindungi-berubah-jadi-laman-judol
AIDO Health. (2021, November 30). Apa Kepanjangan dari COVID-19? Seluk-Beluk Penamaan Wabah yang Tengah Menggemparkan Dunia. Aido Health. https://aido.id/health-articles/apa-kepanjangan-dari-covid-19-seluk-beluk-penamaan-wabah-yang-tengah-menggemparkan-dunia/detail
Wisnuwardani, D. P. (2025, May 23). Situs PeduliLindungi diretas jadi laman Judol, Ini penjelasan lengkap Kemenkes. liputan6.com. https://www.liputan6.com/health/read/6031516/situs-pedulilindungi-diretas-jadi-laman-judol-ini-penjelasan-lengkap-kemenkes?page=5
CNNIndonesia. (2022, November 18). BSSN soal kebocoran data diduga PeduliLindungi: Kami masih koordinasi. Teknologi. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221118094030-192-875395/bssn-soal-kebocoran-data-diduga-pedulilindungi-kami-masih-koordinasi
Penulis: Shira
Desainer: OKA