Negeri Dongeng dalam Kegelapan
Redaksi
Puisi
13 Mar 2025

Wahai negeri dongeng,
Lihatlah, wajahmu kini dipenuhi oleh tikus
Dengan wajah ganasnya, mengobrak-abrik keadilan
Lihatlah, wajahmu kini dipenuhi oleh tikus
Dengan wajah ganasnya, mengobrak-abrik keadilan
Mereka berlagak sok suci, tak lupa ditemani dengan janji manisnya
Mereka begitu maruk, mengeruki tanah sendiri
Segala cara dihalalkan, agar perutnya tetap kenyang
Mereka begitu maruk, mengeruki tanah sendiri
Segala cara dihalalkan, agar perutnya tetap kenyang
Wahai negeri dongeng,
Lihatlah! pilar ilmu yang sejak dulu dibangun,
Kini kian rapuh, direnggut oleh tangan para tikus itu
Tangannya memang kecil,
Namun, mampu memeras hak-hak rakyat
Lihatlah! pilar ilmu yang sejak dulu dibangun,
Kini kian rapuh, direnggut oleh tangan para tikus itu
Tangannya memang kecil,
Namun, mampu memeras hak-hak rakyat
Rakus, maruk, tidak tahu diri!
Itulah kata yang cocok untuk tikus-tikus itu
Wahai negeri dongeng,
Kemanakah cahaya yang sejak dahulu kita perjuangkan?
Akankah cahaya itu kembali bersinar?
Ataukah semakin redup dan terjebak dalam kegelapan selamanya?
Itulah kata yang cocok untuk tikus-tikus itu
Wahai negeri dongeng,
Kemanakah cahaya yang sejak dahulu kita perjuangkan?
Akankah cahaya itu kembali bersinar?
Ataukah semakin redup dan terjebak dalam kegelapan selamanya?
Wahai pemuda di negeri dongeng,
Apakah kau akan diam?
Kebenaran harus terus disuarakan!
Apakah kau akan diam?
Kebenaran harus terus disuarakan!
Mari sama-sama, keluar dari kegelapan!
Penulis: Prints
Desainer: Deviana Cahya Lestari