Membludaknya Parkiran Unsika, Mahasiswa dan Dosen Keluhkan Akses Keluar Masuk Kendaraan
Redaksi
Berita
15 Dec 2022
Lahan parkir di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dipadati oleh kendaraan yang dimiliki mahasiswa maupun dosen. Padatnya lahan Parkir Unsika ini disebabkan sudah mulainya aktivitas kuliah luring dari berbagai fakultas.
Terpantau pada Rabu, 30 November 2022, kendaran roda dua mulai memadati lahan parkir di depan gedung 0109. Situasi kendaraan yang terparkir di sana membuat semua pengendara, baik mahasiswa maupun dosen kesulitan saat mengeluarkan kendaraannya.
Keresahan itu dialami oleh salah satu dosen FISIP, Hemi Prasetyo, yang tidak bisa mengeluarkan mobilnya akibat akses jalan keluar terhalang kendaraan lain. “Gak ada yang ngatur kasian yang tiba-tiba gak tau hal yang seperti ini. Boleh berantakan asal jalan utama jangan dikendarai. Prinsip boleh parkir sembarangan tapi jangan mengganggu orang lain untuk keluar,” ujarnya Situasi saat mobil sulit akses keluar parkiran hingga dibantu mahasiswa untuk membuka jalan, (30/11/22). Dokumentasi milik LPM Unsika.
Lebih lanjut, Hemi juga menuturkan bahwa perlunya kesadaran mahasiswa untuk disiplin saat memarkirkan kendaraan agar tidak mengganggu orang lain. “Kalau kesadaran sudah dibangun engga perlu ada yang namanya kontrol orang nggak ada kesadaran diri kita gitu. Ini mengganggu engga si, kan ketika kita parkir tau ini bener gitu. Kan kita udah mahasiswa, kita pembeda udah dewasa, kalo sama aja buat apa sekolah. Harusnya pendidikan itu berpengaruh terhadap perilaku. Perilaku berlalu lintas, perilaku di mana pun harusnya pendidikan itu ada pengaruhnya jangan sama aja,” ucapnya saat diwawancarai langsung pada (30/11/22).
Tak sampai di situ, kepadatan kendaraan di lahan parkir gedung 0109 juga kembali terjadi pada Jumat, 2 Desember 2022. Sayangnya, kendaraan yang diparkir tidak tertata rapi. Selain itu, kurangnya kesadaran mahasiswa dan banyak kendaraan yang tidak sebanding dengan tempat parkir juga menjadi penyebab parkiran membludak.
Hal itu turut ditanggapi oleh salah satu mahasiswi angkatan 2021, SL. “Menurut aku sih karena kan sekarang udah mulai kuliah luring ya, terus juga kan mahasiswanya banyak, seorang ada yang bawa satu motor gitu, misalnya nih satu kelas itu 50 orang dan setiap orangnya itu bawa motor. Jadikan ada 50 motor yang parkir di sini nah itu yang menyebabkan kemacetan dan di sini ada beberapa fakultas, lahannya juga kecil juga, yang bawa motornya banyak seabrek-abrek,” ucapnya. Situasi motor yang terparkir secara tidak rapi, pada (02/12/22). Dokumentasi milik LPM Unsika.
Karena penuhnya jumlah kendaraan dengan posisi parkir yang tidak sejajar, membuat para pengguna motor kesulitan untuk memindahkan kendaraannya. Hal itu pun dilihat langsung oleh SL. “Tadi tuh kebetulan motor aku udah keluar, tapi aku ngeliat temen-temen aku yang lain kebanyakan orang-orang di sini itu pada apatis, ya udah bodoamat bukan motor gua jadi mereka pada ngeluarin sendiri. Apalagi tadi ada dosen yang sampe mindah-mindahin motor. Sampai motornya pada jatuh lah, aku lihat. Nanti tuh pada nyalah-nyalahin kan. Kita ngeliat ke sekitar juga pada apatis karena mungkin mahasiswa juga gak tau kali ya bagaimana cara parkir motor. Terus juga kebanyakan yang parkir di sini itu pada dikunci ganda jadi ga bisa digerak-gerakin nah itu yang jadi susah keluar,” jelasnya.
Di samping itu, mahasiswa juga sudah disediakan tempat parkir utama, tepat di sebelah kiri gerbang masuk. Namun, salah satu di antara mereka lebih memilih untuk parkir di dalam dengan alasan dekat dengan kelas. “Sebenarnya mau di sini atau mau di depan juga sama aja sih. Di depan penuh gitu kan. Pertama kenapa parkir di sini soalnya lebih deket ke fakultas, lebih deket ke kelas lah ya,” ujar SL. Situasi motor yang terparkir di tempat parkir samping gerbang Unsika, pada (30/11/2022). Dokumentasi milik LPM Unsika.
Berbeda dengan SL, salah satu mahasiswi dari Fakultas Agama Islam, Prodi Manajemen Pendidikan Islam, inisial N, justru lebih memilih parkir di depan dikarenakan sudah terbiasa parkir di sana. “Kalo aku lihat ya karena kan orang-orang parkirannya di belakang mulu, jadi lebih baik di depan dulu jadi biar bisa keluarnya juga orang-orang gak terlalu susah,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan yang datang dari mahasiswa hingga dosen, salah satu bagian Biro Umum, Kurniawan, menyampaikan permohonan maaf dari universitas karena penataan parkiran yang belum rapi dan masih dalam proses renovasi. “Yang pertama mungkin permohonan maaf dari universitas, kalo dianggap parkiran belum tertata rapi. Belum tertata rapi itu kenapa, karena memang kita saat ini sedang merapi-rapikan merenovasi. Namanya sedang proses renovasi pasti tidak bisa serapi ketika sudah selesai, itu yang keduanya. Kemudian yang ketiganya, kami pasti akan merapikan tetapi pasti perlu waktu gitu, jadi berilah kami waktu nanti kita juga komunikasi terus sambil menata parkir ini, itu yang tiga.”
Lebih lanjut, Kurniawan juga turut menjelaskan adanya konsekuensi biaya jika menggunakan sistem parkiran yang canggih. “Yang keempat ini harus siap juga ya dengan pemenuhan fasilitasi dan juga kebutuhan-kebutuhan yang menjadi resiko dan konsekuensi dari parkir kalo aman gitu, jadi kita harus mengeluarkan biaya lagi. Bahkan bila perlu kita rekrut misalnya sistem perparkiran yang canggih tapikan ada konsekuensi biaya, nanti kita laporkan ke pimpinan,” ucapnya.
Sementara itu, bagi mahasiswa yang memarkirkan motor dengan tidak rapi, maka akan ada teguran yang dilakukan untuk segera merapikannya. “Nanti akan saya panggil tim yang di umum. Akan kita survei, akan kita lakukan penertiban termasuk dengan teguran juga. kalo teguran juga nggak teguran apa-apa hanya merapikan ini rapikan seperti itu. kita akan tindaklanjuti seperti itu,” ungkap Kurniawan.
Selain itu, ia juga berharap agar mahasiswa dapat memarkirkan kendaraannya dengan tertib. “Kita harapkan juga mahasiswa semuanya ikut tertib mentaati lahan parkir dan juga mentaati arahan-arahan dari petugas sendiri akan dilakukan survei dan teguran ini rapikan dan rapikan,” ucapnya
Dari kejadian tersebut, SL menginginkan adanya perluasan lahan parkir di Unsika. “Lahan parkirnya itu diolah gitu, tadi tuh berantakan tuh emang berantakan banget gitu, parkir tuh gak ngatur sejajar gitu nggak, kayak ngebludak tiba-tiba tapi kalo bisa sih lahan parkirnya digedein sih terus diolah lahan parkirnya sama dibatasi kalo mau,” ucapnya.
Tanggapan lainnya juga turut disampaikan oleh mahasiswi inisial N. “Kalo bisa sih diatur dari pihak satpam atau karyawan di sini,” ujarnya.
Tak hanya mahasiswa, Hemi pun berharap agar parkiran Unsika ini lebih tertib. “Harapannya semuanya lebih tertib, lebih nyaman. Artinya gak mengganggu orang lain. Ini nyaman bagi mereka tapi mengganggu orang lain,” ujarnya.