Mahasiswa Unsika Ciptakan Website Literasi untuk Komunitas GSB Depok
Redaksi
Berita
10 Aug 2025

Berawal dari proyek tugas akhir gabungan tiga mata kuliah, sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengembangkan website literasi digital bernama Gasuba (Gerakan Suka Baca). Platform ini dibuat untuk menjawab berbagai tantangan pendidikan nonformal di komunitas GSB (Gerakan Suka Baca) Depok.
Website ini dikembangkan oleh tim RAKIT CEoU (Rancang Aksi Kreatif dan Inovatif Teknologi–Community Education of Unsika), dengan dukungan kolaborasi teknis dari mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku), Jawa Tengah.
Sebelum merancang website, tim terlebih dahulu melakukan observasi untuk memahami kondisi lapangan dan kebutuhan sasaran. Hasilnya, ditemukan tiga tantangan utama: keterbatasan fasilitator, metode pembelajaran yang kurang tepat, dan minimnya variasi kegiatan belajar. Gasuba kemudian dirancang untuk memusatkan materi serta informasi sehingga dapat diakses dengan mudah oleh relawan, peserta didik, dan orang tua.
Mengusung maskot burung hantu yang melambangkan wawasan luas dalam menyelesaikan masalah, website ini menyediakan cerita anak dan berbagai aktivitas. Ke depannya, akan ditambahkan fitur interaktif seperti gim edukatif.
Sekretaris tim, Andien Novicka Zaelani Putri, menyampaikan bahwa website ini dirancang untuk mengatasi miskomunikasi antarrelawan yang berasal dari berbagai daerah.
"Mulai dari bagaimana penyampaian ketika mereka mengajar, itu masih banyak miskomnya. Nah, dengan kami membuat website ini sebenarnya ngumpulin satu informasi supaya bisa diakses sama semua relawan tanpa ada yang terlewat satupun," jelasnya saat diwawancarai daring via Google Meeting, Rabu (6/8/2025).
Ketua Tim RAKIT CEoU, Athaya Quds Dhiya Mulyadi, menjelaskan bahwa Gasuba belum resmi dirilis, tetapi sudah melalui uji coba terbatas bersama sejumlah relawan dan orang tua. Hasilnya, respons yang diterima positif. Relawan menilai fitur yang tersedia sangat membantu, terutama bagi mereka yang kesulitan mengakses buku fisik. Sementara itu, orang tua menganggap Gasuba memudahkan anak belajar mandiri sekaligus memantau perkembangan mereka.
“Salah satunya (respons) ada dari relawan. Mereka berpendapat kalau website ini itu memudahkan dan mendukung akses mereka ketika berkegiatan literasi, terus fiturnya juga mudah digunakan, membantu mengatasi keterbatasan buku fisik. Terus juga sama dapat saran, kalau misalnya program dari Rakit CEoU itu bisa terus dikembangkan karena sudah sangat bagus, seperti itu,” tuturnya saat diwawancarai daring via Google Meeting, Rabu (6/8/2025).
Bendahara Tim RAKIT CEoU, Muhammad Riffal Irfana, berharap keberhasilan ini dapat terus berlanjut dan tumbuh bersama anak-anak di komunitas yang gemar membaca dan belajar. Ia juga berharap RAKIT CEoU dapat berkembang, melanjutkan program lain, dan membantu komunitas lain di Indonesia.
“Harapannya semoga Gasuba ini bisa terus ataupun berlanjut dan tumbuh bersama anak-anak di komunitas tersebut yang memang senang suka membaca dan belajar,” harapnya.
(MRJ, AN)