Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menyelenggarakan Festival Inovasi Teknologi (FIT) yang bertempat di Aula Syekh Quro pada 3-4 Desember 2025. Acara ini dilaksanakan dalam rangka menampilkan hasil penelitian dan pengabdian serta teknologi terbaik yang dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan bangsa.
Festival ini secara khusus dihadiri oleh Rektor Unsika, para dekan dan dosen Unsika dari berbagai fakultas. Selain mahasiswa Unsika sebagai tuan rumah, mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada di Karawang juga turut hadir meramaikan Expo Sains dan Teknologi dalam acara ini, diantaranya, Horizon University, Universitas Buana Perjuangan (UBP), Universitas Sehati Indonesia (Usindo), dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang.

Potret beberapa booth Expo Sains dan Teknologi, Rabu (3/12/2025).
Ketua Pelaksana FIT 2025, Dayat Hidayat, menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya sebatas presentasi hasil penelitian dan pengabdian saja, tetapi juga menjadi ruang untuk menampilkan hasil karya mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas di Karawang.
“Sebenarnya kegiatan FIT ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan penelitian dan pengabdian sebagai bentuk penghargaan pada dosen-dosen yang sudah mencapai karir tertinggi. FIT pada tahun ini kami adakan dengan mengundang perguruan tinggi yang ada di Karawang untuk bisa berpartisipasi langsung menampilkan karyanya, menampilkan produk-produknya itu merupakan hasil inovasi dari mahasiswa maupun dari dosennya yang bisa ditampilkan atau dipresentasikan di acara FIT ini,” tuturnya saat diwawancarai secara langsung, Rabu (3/12/25).
Rangkaian acara pada hari pertama berupa seminar yang disampaikan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Andrie Kustria Wardana, dengan memaparkan materi “Strategi Pemerintah Daerah dalam Mendorong Kolaborasi Perguruan Tinggi untuk Pemberdayaan Masyarakat Pantai Utara Jawa Barat”, serta pemateri kedua, Perspektif Reviewer Kementerian Riset dan Teknologi, Wagiono, memaparkan materi “Standar Inovasi dan Struktur Proposal Penelitian”. Kemudian, dilanjut agenda diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh sivitas Unsika.
Dayat juga menyampaikan bahwa agenda pada hari selanjutnya kurang lebih masih sama, yakni diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari penerima hibah internal dan eksternal.
“Masih ada besok. Jadi besok presentasi pagi untuk dosen yang mempunyai hibah dari eksternal. Nah, yang internalnya besok siang. Jadi semua punya kewajiban yang sama mempresentasikan hasil penelitian,” tambahnya.
Mahasiswa juga turut antusias sebagai peserta dalam mengikuti rangkaian festival dari awal hingga akhir. Salah satunya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Salsabila, mengaku tertarik mengikuti FIT ini karena dirinya suka mempelajari hal-hal baru.
“Aku orangnya suka belajar hal baru, jadi ketika ada tentang festival inovasi teknologi, ini kan sekarang teknologi lagi zamannya banget ya, makanya aku tertarik untuk belajar hal baru,” ungkapnya saat diwawancarai secara langsung, Rabu (3/12/2025).

Potret agenda seminar, Rabu (3/12/2025).
Selain itu, peserta lain dari Program Studi Pendidikan Matematika, Duma, menyampaikan agenda seminar ini relevan baginya dalam pembuatan proposal.
“Aku sebagai jurusan pendidikan matematika saat ini sedang berfokus pada pembuatan artikel ilmiah, terus juga nanti semester 7 pasti akan membuat proposal penelitian. Jadi, beliau tadi sudah sangat bagus menjelaskan bagaimana pembuatan proposal,” jelasnya saat diwawancarai secara langsung, Rabu (3/12/2025).
Dengan adanya FIT ini, timbul harapan dari Dayat untuk kedepannya. Ia berharap kegiatan FIT tetap diselenggarakan dengan lebih baik.
“Jika kami masih diamanahi sebagai pimpinan di LPPM, tetap akan menyelenggarakan kegiatan FIT ini yang jauh lebih baik. Lebih baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Apa kualitasnya? Ya produk-produknya lebih baik lagi dari yang sekarang. Nah kalau kuantitasnya? Lebih baik lagi partisipasinya,” pungkasnya.
Duma selaku peserta pun turut berharap FIT terus berkembang dengan lebih banyak perguruan tinggi yang menampilkan temuan terbaiknya.
“Harapannya yang pasti ya, semakin tambah tahun, pastinya Festival Inovasi Teknologi ini semakin berkembang. Banyak yang datang nih seperti dari kampus-kampus lain menampilkan temuan-temuan terbarunya, karya-karya terbaiknya,” harapnya.
Sama halnya dengan Duma, Salsabila menambahkan bahwa yang terpenting dari penyelenggaraan festival ini adalah terciptanya saling manfaat antar kampus.
“Iya, sama kayak gitu juga. Yang penting bisa dapat saling bermanfaat. Apalagi ini kan namanya kampus kita jadi wadah ya, antar kampus gitu. Semoga saling bermanfaat dan semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi sih,” tutupnya.
(SCH, DKT)