Ketika Joki Tugas di Kalangan Mahasiswa Dianggap Wajar: Tanda Kegagalan Sistem Pendidikan Kita?

Redaksi
Opini
07 Aug 2024
Thumbnail Artikel Ketika Joki Tugas di Kalangan Mahasiswa Dianggap Wajar: Tanda Kegagalan Sistem Pendidikan Kita?
“Yang ngejokiin, ilmunya nambah. 
Yang nyari joki tugas rugi uang, waktu, dan ilmu.
Dia yang bayar uang kuliah, dia yang nyuruh orang lain ngerjain tugasnya”.


Akhir-akhir ini fenomena joki tugas di kalangan mahasiswa semakin marak dan yang lebih mengkhawatirkan adalah banyak yang menganggap wajar oleh berbagai pihak. Bagi yang belum tahu, joki tugas adalah praktik di mana seorang mahasiswa membayar orang lain, biasanya mahasiswa lain atau pihak luar, untuk menyelesaikan tugas atau proyek akademik yang seharusnya dikerjakan sendiri. Lalu apa yang salah dengan sistem pendidikan kita sehingga banyak pihak yang menganggap wajar dan praktik ini begitu berkembang?

Salah satu alasan utama mahasiswa menggunakan jasa joki tugas adalah berbagai tekanan akademik salah satunya adalah dari pihak kampus. Mahasiswa dihadapkan dengan beban tugas yang berat dan deadline tugas yang singkat. Lebih lanjut, dalam situasi ini banyak yang merasa kewalahan dan mencari jalan pintas. Penyebab dari situasi ini adalah kurangnya memiliki keterampilan manajemen waktu dan adanya rasa ingin menunda untuk mengerjakan tugas juga turut berkontribusi pada masalah ini. Sehingga munculah ide untuk menggunakan joki tugas sebagai solusi instan.

Tidak hanya itu, alasan lain yang munculnya jasa joki tugas adalah banyak mahasiswa yang menempatkan nilai akademik di atas segalanya. Tekanan untuk mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi membuat banyak mahasiswa mengabaikan kejujuran, etika, dan moral. Hal ini semakin diperparah dengan kemudahan akses teknologi dan internet untuk mempermudah transaksi antara mahasiswa dan penjoki, sehingga membuat praktik ini sulit untuk diawasi dan dihentikan.

Fenomena ini merupakan tanda dari kegagalan sistem pendidikan kita, terbukti dengan kurangnya penerapan “integritas akademik” dalam kurikulum pendidikan, menjadikan mahasiswa seringkali tidak memahami pentingnya kejujuran dan etika dalam dunia akademik dan profesional. Disisi lain, kita perlu memperhatikan metode pengajaran yang sudah usang dan mengevaluasi metode tersebut. Seringkali kita temukan bahwa masih banyak dosen menggunakan metode pengajaran konvensional (metode dimana dosen mengendalikan atas pembelajaran atau bisa juga disebut sebagai metode ceramah) yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang, pasalnya metode tersebut hanya berfokus pada ujian dan tugas kepada mahasiswa.

Untuk mengatasi masalah ini, reformasi sistem pendidikan adalah hal yang sangat utama dan mendesak, terutama pada metode pengajaran yang perlu diperbarui agar lebih relevan dan mampu mendukung pengembangan keterampilan mahasiswa. Pendidikan tentang integritas akademik juga harus diperkuat sejak dini, sehingga mahasiswa memahami pentingnya kejujuran dan etika dalam dunia akademik dan profesional.

Peningkatan pengawasan dan pemberian sanksi yang tegas bagi pelaku jasa joki tugas juga harus dilakukan. Dari pihak kampus perlu mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi dan mencegah jasa joki tugas ini, serta memberikan sanksi yang berat dan tegas bagi pelaku. Fenomena joki tugas di kalangan mahasiswa adalah tanda kegagalan sistem pendidikan kita yang perlu segera diatasi. Semua pihak, mulai dari institusi pendidikan, mahasiswa, hingga pemerintah, harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Dengan ini, kita bisa menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan berintegritas.


Penulis: Saber Roam
Desainer: SAR

LPM Channel

Podcast NOL SKS