Keterlambatan Pembangunan Jalan dan Drainase di Unsika: Ganggu Aktivitas Mahasiswa dan Organisasi
Redaksi
Berita
22 Oct 2024

Pembangunan jalan dan drainase di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengalami keterlambatan, sehingga berimbas langsung pada aktivitas perkuliahan dan organisasi, Senin (21/10/2024). Menurut SPK No. 1558/UN64.PPK/TU/2024 terkait perbaikan jalan dan drainase di Kampus 1, pengerjaan dimulai 17 Juli 2024 dengan waktu pelaksanaan 91 hari. Hal ini, menunjukkan bahwa penyelesaian perbaikan jalan dan drainase berakhir pada 16 Oktober 2024.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsika, Yoga Muhammad Ilham Samudera, menilai lambatnya penyelesaian proyek ini dapat mengganggu aktivitas mahasiswa.
"Kami sangat prihatin dengan keterlambatan ini. Ini mengganggu stabilitas organisasi mahasiswa dan kegiatan belajar mengajar. Harus ada langkah konkret untuk mempercepat proses perbaikan ini," ungkapnya saat diwawancarai melalui telepon, Jumat (18/10/24).
Yoga menambahkan bahwa isu keterlambatan ini akan dibahas dalam rapat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setelah pelantikan presiden.
"Selepas tanggal 20, pelantikan presiden, In Syaa Allah BEM akan membuatkan rapat koordinasi dengan kawan-kawan BEM lainnya untuk membicarakan perihal ini.”
Ketua Dewan Racana Pramuka Unsika, Muhammad Ahdan Ramadhani, menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan dari keterlambatan pembangunan.
"Ini menghambat aktivitas organisasi kami. Akses ke sekre menjadi sulit dan rawan kecelakaan," ungkap Ahdan saat diwawancarai langsung, Jumat (18/10/24).
Ahdan menambahkan bahwa aktivitas diskusi dan persiapan kegiatan terpaksa dialihkan ke tempat lain, sehingga mengganggu dinamika organisasi.
"Rapat atau apapun persiapan terkait kegiatan-kegiatan yang mau dilaksanakan oleh Ormawa (Organisasi Mahasiswa) malah dialihkan, dipindahkan ke tempat lain yang bahkan di tempat lain pun juga ga banyak opsi tempat.”
Selain itu, salah satu Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta), menceritakan insiden yang ia alami akibat kondisi jalan tidak memadai. Akibat insiden tersebut, ia kehilangan kunci motor dan kerusakan ponsel juga dompet.
"Kejadian ini sangat merugikan dan tidak ada bantuan dari pihak kampus untuk mencarikan kunci motor saya yang hilang saat jatuh," jelasnya saat diwawancarai langsung, Senin (14/10/24).
Dampak dari keterlambatan ini dirasakan oleh mahasiswa dari berbagai program studi. Salah satunya Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) yang mengungkapkan kesulitan dalam parkir dan akses menuju kelas akibat adanya pembangunan.
"Fasilitas parkir menjadi terbatas dan sulit untuk bergerak," ujarnya saat diwawancarai langsung, Jumat (18/10/24).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), berinisial C, menyatakan bahwa pembangunan idealnya dilakukan saat liburan.
"Mungkin seharusnya pembangunan ini dilakukan saat liburan. Dua bulan itu cukup lama untuk memperbaiki jalan, tetapi kenapa harus menunggu kuliah dimulai?" ucap C (inisial) saat diwawancarai langsung, Senin (14/10/24).
Mahasiswa FISIP, berinisial A, melanjutkan keresahan yang ia rasakan dengan kondisi jalan dan tempat parkir yang tersedia.
“Kondisi jalan yang licin berisiko menyebabkan kecelakaan. Kami juga sering kesulitan mencari tempat parkir. Kami berharap pihak rektorat segera mempercepat pembangunan ini,” tutur A (inisial) saat diwawancarai langsung, Senin (14/10/24).
Tidak hanya itu, Yoga turut memberikan harapannya agar pihak kampus mempercepat penyelesaian perbaikan jalan dan drainase.
"Kami berharap pihak kampus mempercepat proses ini untuk menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan aman bagi semua mahasiswa," tutup Yoga.
(RFS, SCH, CBS)