Kenali dan Lindungi: Sudahkah Kita Mengenal dan Melindungi Spesies Penyu Laut?
Redaksi
Artikel
16 Jun 2025

Penyu laut merupakan salah satu makhluk tertua di bumi yang telah menghuni lautan selama lebih dari 100 juta tahun. Namun sangat disayangkan dalam era modern ini keberadaan penyu semakin terancam akibat aktivitas manusia. Padahal keberadaannya sangat dibutuhkan untuk menjaga ekosistem laut. Mereka menciptakan habitat sehat bagi beberapa spesies laut lainnya, termasuk membantu mengatur rantai makanan di laut. Dengan fisiknya yang tampak rapuh, kehadirannya menjadi bagian penting dalam keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya pelestarian penyu yang saat ini semakin terancam punah, dunia memperingati hari penyu setiap tanggal 16 Juni. Peringatan sekaligus panggilan untuk bertindak lebih dalam menjaga habitat penyu, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberadaan penyu bagi ekosistem. Di hari penyu ini mari kita mengenal lebih dalam jenis-jenis penyu yang ada di dunia, khususnya di perairan Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman penyu tertinggi:
- 1. Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
Penyu lekang yang dikenal sebagai penyu abu-abu, merupakan spesies penyu laut terkecil di dunia. Tubuhnya berwarna hijau pudar dengan mempunyai kurang lebih lima sisik lateral. Panjang tubuhnya rata-rata hanya sekitar 60–70 cm, ukurannya yang mungil ini membuat penyu lekang lebih rentan terhadap berbagai ancaman, mulai dari predator alami hingga aktivitas manusia seperti perburuan dan tangkapan tidak sengaja oleh alat tangkap ikan. Fakta menarik dari penyu lekang adalah perilaku bertelur mereka yang dilakukan secara serentak, fenomena tersebut dinamai arribada, yaitu ketika ribuan penyu lekang naik ke darat secara bersama-sama lalu bertelur.
- 2. Penyu Pipih (Natator depressus)
Dikenal dengan nama penyu pipih karena bentuk cangkangnya yang datar dan sedikit melengkung di bagian sisi luar. Penyu pipih memiliki warna yang khas pada cangkangnya dengan abu kehijauan atau cokelat zaitun. Penyu pipih memiliki pola makan yang berbeda dengan jenis penyu lainnya yaitu omnivora atau pemakan segala, yang artinya mereka memakan makanan baik hewan maupun tumbuhan laut.
- 3. Penyu Tempayan (Caretta Caretta)
Penyu tempayan memiliki ciri khas berupa kepala besar dan rahang yang sangat kuat. Dengan panjang tubuh sekitar 90 cm dan berat sekitar 135 kg. Struktur tubuh ini memungkinkan mereka untuk memakan hewan laut yang bercangkang keras, seperti kepiting, kerang, dan siput laut, yang tidak bisa dikonsumsi oleh sebagian penyu lainnya. Karena bentuk kepala mereka yang besar menjadi keunikan yang membedakan dari spesies penyu lainnya, dan menjadi salah satu ciri khas yang mencolok bagi jenis penyu satu ini. Penyu tempayan dikenal dengan daya jelajah yang luas, mereka dapat bermigrasi ke ribuan kilometer melintasi samudra.
- 4. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)
Sesuai dengan namanya, penyu sisik memiliki keindahan cangkangnya yang menyerupai sisik, dengan panjang tubuh mencapai 1 meter dan memiliki warna cangkang coklat keemasan hingga kuning mengkilap. Tubuhnya yang unik membuat mereka merasa sangat terancam, menjadi penyebab utama penurunan drastis populasi penyu sisik di alam liar. Keberadaan penyu sisik juga menciptakan habitat laut yang sehat karena membantu menjaga struktur terumbu karang untuk dijadikan rumah bagi ribuan spesies laut termasuk ikan.
- 5. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu belimbing merupakan spesies penyu laut terbesar di dunia, dengan panjang tubuh yang dapat mencapai lebih dari 2 meter dan berat hingga 900 kilogram. Tidak seperti penyu laut lainnya, penyu belimbing tidak memiliki cangkang keras. Namun, tubuhnya dilindungi oleh lapisan kulit yang tebal bertekstur. Mereka dikenal dengan perenang jarak jauh karena kemampuannya yang mampu menyelam hingga kedalaman dari 1.000 meter di bawah permukaan laut. Sayangnya, keberadaan penyu belimbing sudah dikategorikan spesies yang rentan dan terancam punah.
- 6. Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Dikenal dengan penyu hijau bukan karena cangkangnya. Namun, karena kulitnya yang berwarna hijau, karena hasil pola makan herbivora yang didominasi oleh tumbuhan berwarna hijau terutama memakan lamun dan alga laut. Kebiasaan ini menjadikan mereka sangat penting dalam menjaga kesehatan ekosistem lamun. Ukuran panjang penyu hijau dewasa setikar 83-114 cm dan berat mencapai 132 kg. Jenis penyu ini hanya mampu bertahan 50-60 tahun saja, penyebabnya karena perdagangan telur penyu secara ilegal.
Keberagaman jenis penyu mencerminkan kekayaan ragam hayati laut Indonesia dan dunia, namun juga memperlihatkan betapa rentannya mereka terhadap tekanan lingkungan dan ulah manusia. Masing-masing spesies memiliki peran ekologis yang tak tergantikan, mulai dari menjaga keseimbangan rantai makanan, memelihara padang lamun dan terumbu karang, hingga menciptakan habitat sehat bagi berbagai spesies laut lainnya. Sayangnya, perburuan liar, polusi laut, kerusakan habitat pesisir, hingga perubahan iklim terus menggerus populasi penyu di alam liar. Setiap spesies penyu membawa cerita dan peran penting dalam ekosistem laut.
Mengingat pentingnya peran penyu dalam ekosistem laut, kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam harus mampu menjaga ketahanan lingkungan laut untuk keberlangsungan hidup spesies laut, termasuk penyu itu sendiri. Melalui momentum peringatan hari penyu sedunia mari mulai peka akan penjagaan pelestarian spesies laut dan kita jadikan ini sebagai langkah awal bertindak untuk menjaga serta mengurangi perburuan ilegal penyu. Sudah saatnya kita menjadi generasi penyelamat bagi penyu-penyu untuk tetap berenang bebas di samudera.
DAFTAR PUSTAKA
Toemon. S (2022). Penyu sisik, penjelajah laut yang semakin langka. Bobo.grid.id. https://bobo.grid.id/read/08675442/penyu-sisik-penjelajah-laut-yang-semakin-langka
Putra. R (2023). Mengenal penyu hijau dan fakta uniknya. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/01/17/mengenal-penyu-hijau-dan-fakta-uniknya
Lestari, I. T. (2025) Penyu belimbing: Fakta, ancaman, dan konservasi penyu raksasa. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/03/07/penyu-belimbing-fakta-ancaman-dan-konservasi-penyu-raksasa
Sandi, B. (2014). Arribada, “Serangan Fajar”-nya penyu. Indoflipper.blogspot.com. https://indoflipper.blogspot.com/2014/07/arribada-serangan-fajar-nya-penyu.html
Hartanto, I. M. D. (2024). Spesies penyu di Indonesia yang perlu diketahui. RRI.co.id. https://www.rri.co.id/lain-lain/1186490/spesies-penyu-di-indonesia-yang-perlu-diketahui
Pujawati, D. (2024). Dari tujuh jenis penyu di dunia, enam di antaranya di Indonesia. RRI.co.id. https://www.rri.co.id/iptek/984762/dari-tujuh-jenis-penyu-di-dunia-enam-diantaranya-di-indonesia
Penulis: Fathya Salsabilla
Desainer: Silvia Aidha Rohma
Penulis: Fathya Salsabilla
Desainer: Silvia Aidha Rohma