Kekejaman Orang Tua: Dewasa Tanpa Kedewasaan

Redaksi
Opini
20 Feb 2024
Thumbnail Artikel Kekejaman Orang Tua: Dewasa Tanpa Kedewasaan
Perceraian merupakan sebuah akhir dari komitmen yang mengandung zat-zat kebodohan serta ketololan segelintir orang banyak yang terjadi di Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, menunjukkan sebuah angka bodoh sejumlah 516 ribuan kasus perceraian setiap tahun. Bisa dibayangkan sekitar 516 ribuan ini merupakan jumlah pasangan kekasih yang artinya lebih dari 1 juta manusia dengan asumsi orang dewasa yang telah memegang komitmen untuk saling hidup bersama.

Asumsi di atas mungkin benar jika disebut "dewasa", namun hal yang pasti tidak diimbangi dengan "kedewasaan".

Perselingkuhan, masalah ekonomi serta hilang rasa merupakan alasan klasik pasangan untuk mengorbankan kehidupan anak-anaknya, orang tua seperti itu dengan dangkalnya untuk mengonsumsi ego masing-masing dengan dampak atas kebodohan akal sehat mereka. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2017), menjelaskan bahwa perceraian memiliki efek negatif karena berdampak pada psikologis anak, seperti perubahan sikap, tanggung jawab, dan stabilitas emosional. 

Tak jarang juga orang tua bodoh ini meluapkan emosinya kepada anak mereka. Makian, pukulan, hingga yang lebih parah lagi orang tua dengan tak punya hati memperkosa anak sendiri untuk memenuhi birahi mereka sendiri. Mereka seakan lupa bahwa anaknya juga manusia yang memiliki perasaan juga memimpikan kehangatan keluarga yang ideal, mereka tak memikirkan bahwa anaknya mempunyai dunia yang perlu mereka tanggung. Orang tua bodoh memiliki dosa besar terhadap anak sendiri yang dimana mereka merupakan hasil persetubuhan mereka sendiri yang didasari nafsu dan kebutuhan mereka, andai orang tua seperti itu dijanjikan neraka yang amat panas serta dihantui dengan teriakan emosi anaknya yang menjadi sasak hidup mereka.

Seorang anak terlahir di keluarga yang dikuasai oleh ego super besar memiliki pandangan miring mengenai keluarga yang memang seperti itu. Seiring berjalan dengan kondisi keji tersebut, membentuk pola pikir yang mewajarkan kekejaman orang tua dengan mengorbankan dirinya sebagai budak perlakuan mereka. Keluarga broken home dan lingkungan yang mereka anggap lebih baik menjadi temuan Komisi Nasional Anak sebagai bahan bakar lahirnya pelaku tindak kriminal seperti kekerasan, pemerkosaan, dan pecandu narkoba.

Saya sebagai penulis menaruh prihatin yang tinggi kepada setiap korban orang tua mereka dan mengutuk keras setiap orang tua bodoh yang berbuat keji terhadap hasil hubungan mereka. 

"Kau tahu, ku tak minta dilahirkan juga" - Hindia (Janji Palsu)

(Soselu) 

LPM Channel

Podcast NOL SKS