Jelang PKKMB, Unsika Adakan Rapat Kerja Penyusunan Pedoman PKKMB dan Revisi Kode Etik Mahasiswa

Redaksi
Berita
04 Jul 2024
Thumbnail Artikel Jelang PKKMB, Unsika Adakan Rapat Kerja Penyusunan Pedoman PKKMB dan Revisi Kode Etik Mahasiswa
Dalam upaya untuk memperbaiki regulasi internal, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar Rapat Kerja (Raker) selama tiga hari mulai dari Selasa hingga Kamis, 2-4 Juli 2024, bertempat di Brits Hotel Karawang. 

Rapat ini dihadiri oleh 54 orang peserta, termasuk Wakil Rektor, Wakil Dekan fakultas, 10 anggota Majelis Kode Etik, dan 15 Dosen Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Rapat Kerja ini berfokus kepada penyusunan pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), revisi kode etik mahasiswa, dan strategi menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU) Unsika.

Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Amirudin, mengungkapkan pada sambutannya bahwa pedoman PKKMB disusun untuk mencegah gejolak, seperti yang terjadi tahun lalu dan mengatasi ketidakdisiplinan antar mahasiswa. 

“Kami tidak menginginkan terkait dengan PKKMB seperti tahun-tahun yang lalu, artinya terjadi gejolak. Terjadi ketidakdisiplinan di antara mahasiswa antar satu fakultas dengan fakultas lain. Oleh karena itu, dengan raker ini, kita rumuskan bersama-sama sehingga nanti pada waktunya kita bisa merasa kondusif,” ucap Amirudin saat sambutan, Selasa (2/7/2024).
 
Sambutan Wakil Rektor I dan III, Selasa (2/7/2024).
 
Selain itu, penyusunan pedoman Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) diharapkan bisa membantu mengatasi kendala keuangan yang memungkinkan menimbulkan kendala. 

“Harapan kami, supaya pedoman PKKMB benar-benar bisa kita laksanakan bersama-sama. Jadi, apapun nanti kejadiannya, apapun hasilnya, ini adalah hasil bersama. Jadi, kalau pun nanti misalnya ada masalah, ya harus kita hadapi bersama-sama,” tambahnya.

Pelaksana Harian (PLH) Rektor, Saryono, menambahkan bahwa PKKMB Unsika diharapkan dapat lebih condong dalam meningkatkan penggalian ide untuk produk ilmiah, sehingga output-nya dapat berguna dan bisa diikutkan ke dalam perlombaan, seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
 
Suasana Rapat Kerja, Selasa (2/7/2024).
 
Topik pembahasan rapat kerja selanjutnya berfokus pada revisi kode etik mahasiswa. Menurut Amirudin, saat ini kode etik yang ada masih terlalu umum dan belum mencakup sanksi yang spesifik. Hal ini dianggap penting untuk di-review kembali mengingat banyaknya masalah yang harus ditangani oleh tim kode etik, termasuk isu Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

“Misalnya si A melanggar ini, maka sanksinya harus begini. Nah, ini harus kita bahas disini oleh tim kode etik. Supaya, nanti ketika kita tim kode etik rapat itu tidak bingung,” tambah Saryono, Selasa (2/7/2024).

Selain dua agenda di atas, Raker ini juga bertujuan untuk menunjang IKU Unsika. Hal ini dilakukan dengan memetakan prestasi mahasiswa melalui UKM dan meminta laporan progres dari Dosen Pembina UKM. 

“Jadi, dalam rangka supaya prestasi mahasiswa yang kita inginkan bisa menunjang IKU Unsika agar lebih meningkat lagi. Makanya nanti kami juga akan bisa merilis atau bisa memaparkan UKM mana yang sudah berprestasi, UKM mana yang belum atau dalam rangka misalnya masih dalam proses. Jadi, nanti kami tahu sampai akhir tahun ini kira-kira potensi prestasi mahasiswa itu kira-kira berapa,” jelas Amirudin pada sambutannya, Selasa (2/7/2024).

(HI, KAA)

LPM Channel

Podcast NOL SKS