Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik: Saatnya Mahasiswa Lebih Peka dan Tahu Kapan Harus Menjaga Batasan

Redaksi
Opini
20 Jun 2025
Thumbnail Artikel Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik: Saatnya Mahasiswa Lebih Peka dan Tahu Kapan Harus Menjaga Batasan
Tahukah kamu, bahwa setiap 19 Juni diperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik (International Day for the Elimination of Sexual Violence in Conflict). Peringatan ini dicetuskan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 2015 melalui resolusi A/RES/69/293 sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban dan penyintas kekerasan seksual dalam konflik bersenjata serta untuk mengakui, sekaligus mendukung perjuangan mereka dalam menuntut keadilan. 

Sekilas, memang peringatan ini terdengar jauh dari kehidupan kita sebagai mahasiswa. Seolah hanya relevan bagi negara-negara yang sedang berperang. Namun, pada kenyataannya kekerasan seksual juga kerap kali terjadi di lingkungan kita. Salah satunya di kampus, tempat yang seharusnya menjadi ruang aman untuk menimba ilmu dan berkembang, kini justru banyaknya terjadi kasus kekerasan seksual. Miris? Tentu. 

Banyak mahasiswa yang menjadi korban kekerasan seksual, baik dari teman sebaya, senior organisasi, bahkan dosen, tetapi memilih diam karena takut tidak dipercaya, dikucilkan, atau malah disalahkan. Hal ini, dapat dilihat dalam data pengaduan yang diterima Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) pada 2024, mencatat  4.178 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sementara itu, terdapat 82 kasus yang dilaporkan ke Komnas Perempuan. sepanjang tahun 2021-2024. 

Sudah cukup jelas, bukan? Hal ini menjadi renungan kita sebagai mahasiswa untuk lebih peduli terhadap isu ini dengan menjaga batasan terhadap sesuatu yang memang sudah mulai mengarah ke hal privasi. 

Tidak hanya itu, kita juga perlu belajar untuk lebih peka terhadap keadaan dan jika ada candaan mengarah ke hal privasi tersebut apalagi hingga menyentuh tubuh, segera ambil tindakan tegas. Menyentuh tanpa izin, mengomentari pakaian, ataupun memaksa seseorang bercerita hal pribadi (privasi) secara terpaksa, bisa menjadi bentuk pelanggaran yang sering kali kita anggap sepele karena dari hal-hal kecil tersebut, akan munculnya rasa tidak nyaman.

Menjaga batas bukan hanya tentang fisik, tetapi juga soal sikap dan bahasa. Kita harus mulai membiasakan diri untuk bertanya: “Apakah kamu nyaman?” “Boleh aku cerita hal ini?” “Kamu ingin ditemani atau ingin sendiri dulu?” Hal-hal sederhana tersebut, yang memberi ruang dan kendali penuh pada seseorang atas tubuh dan perasaannya sendiri.

Selain itu, penting juga untuk saling menjaga satu sama lain. Jika temanmu merasa tidak nyaman terhadap sikap seseorang, dengarkan dan jangan langsung menghakimi. Jadilah tempat aman untuk cerita mereka dan jika kamu menyaksikan atau mendengar kekerasan seksual terjadi di lingkungan sekitar, jangan diam. Laporkan. Dampingi korban. Ingat, netral dalam situasi kekerasan sama saja berpihak pada pelaku.

Nah, kita sebagai mahasiswa yang dipercaya untuk membawa perubahan (agent of change) harus memegang sebuah prinsip tegas. Hal tersebut, karena sebuah perubahan tidak akan pernah terjadi kalau kita hanya menunggu orang lain bertindak lebih dulu. Perubahan justru dimulai dari diri sendiri. Mulai dari cara kita berpikir, berbicara, memperlakukan orang lain, dan berani bersikap ketika sesuatu tidak benar.

Berdasarkan hal tersebut, memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik setiap 19 Juni ini seharusnya bukan hanya sebagai seremoni tahunan saja, tetapi menjadi pengingat bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja, termasuk di kampus. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar memahami keadaan (peka) dan menjaga batasan diri. 

Mari ciptakan kampus yang menjadi tempat aman untuk tumbuh, belajar, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 


Referensi 
detik.com. (2023). Serba-serbi Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 19 Juni. Diakses pada 14 Juni 2025 dari https://news.detik.com/berita/d-6780621/serba-serbi-hari-

komnasperempuan.go.id. (2025). Siaran Pers Komnas Perempuan Merespons Kasus Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi. Diakses pada 14 Juni 2025 dari https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/siaran-pers-komnas-perempuan-merespons-kasus-kekerasan-seksual-di-perguruan-tinggi 


Penulis: PRI
Desainer: SCH

LPM Channel

Podcast NOL SKS