Genangan Air Hambat Aktivitas Mahasiswa: Bagaimana Perbaikan Drainase Unsika?

Redaksi
Berita
11 Jun 2024
Thumbnail Artikel Genangan Air Hambat Aktivitas Mahasiswa: Bagaimana Perbaikan Drainase Unsika?
Beberapa minggu lalu curah hujan yang melanda Karawang cukup tinggi, terlebih jalanan di sekitar sekretariat terdapat  genangan air yang tidak kunjung surut disebabkan oleh drainase yang bermasalah. Drainase adalah bagian penting dalam penataan sistem air di bidang tata ruang. Drainase sendiri merupakan pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Akan tetapi,  sistem drainase yang ada di beberapa titik di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tersumbat terutama di sekitar sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paguyuban Rakyat Seni Unsika (Parasika) hingga UKM Unsika Languages and Cultures Club (ULCC). Hal ini mengakibatkan genangan air tidak kunjung surut terutama jika sedang musim penghujan. 

Anggota UKM Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka), Ayu Rahmawati mengungkapkan pendapat pribadinya terkait permasalahan drainase ini.

“Dampak yang kita rasakan bersama ya, apalagi ketika parkir motor pasti susah. Buat nyebrang harus muter dulu, terus dengan adanya genangan air kaya gini bikin gak enak dipandang gitu kan dan selain itu juga menghambat aktivitas di kampus ini,” ujar Ayu saat diwawancarai langsung, Senin (13/5/2024).
 
Genangan Air di Depan Sekretariat UKM, Rabu (22/5/2024).
 
Kepala Biro Umum dan Keuangan, Kurniawan mengungkapkan bahwa permasalahan gorong-gorong sedang ditata programnya yang kemungkinan kurang lebih jika tidak ada keterlambatan di bulan Juli maka akan segera diperbaiki.

“Sarana prasarana langsung kan diantaranya membangun ruangan. Nah, memang itu mampet ya karena itu memang bekas pembangunan, tapi memang itu tidak diselesaikan dengan baik. Sekarang sedang  kita rencanakan beberapa tempat bahkan sudah yang di depan Aula itu sudah dirapikan, tinggal yang di Ormawa belum. Nanti mungkin setelah rapih yang depan, nanti kita ke belakang, ke Ormawa. Nah, cuman masalahnya kan itu kita punya drainase ke belakang, tapi malah dibangunkan sama teman-teman mahasiswa tanpa izin,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Rabu (15/5/2024).

Kurniawan juga menjelaskan bahwa dalam hal ini Unsika masih melakukan progres pembangunan. Namun, ada kendala karena luas kampus Unsika sekitar 3,7 hektar sedangkan mahasiswa yang tercatat 20.000 dan yang aktif 16.000 mahasiswa itu berarti cukup padat dibanding universitas lain sehingga memakan waktu yang tidak sebentar.
 
Lahan Parkir di Depan Sekretariat UKM, Rabu (22/5/2024).
 
Dosen Fakultas Teknik (FT) Sipil, Cahya Suyadi memberikan pandangan pribadi sebagai solusi terkait permasalahan ini. 

“Untuk kasus yang belakang itu, saya lihat itu tersumbat yah. Bukan lagi apa namanya  mengurangi kapasitas, tapi sudah menutup saluran drainase jadi seharusnya disitu ada normalisasi. Normalisasi artinya ada pengangkutan sedimen untuk pengangkutan semua sistem drainase di sini, terutama di belakang. Karena itu laju airnya emang udah gak bisa bergerak karena udah ketutup banget,” ungkapnya saat diwawancarai langsung, Rabu (29/5/2024). 

Cahya berharap untuk dapat melakukan analisa terkait perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap drainase yang ada di Unsika terlebih sistem drainase ini masih berdasarkan data-data yang lama dan belum ditingkatkan. 

Menanggapi isu drainase ini, pihak sivitas akademika melakukan pengerukan di depan Fakultas Pertanian (Faperta) yang membuat genangan tersebut telah surut, Selasa (4/6/2024). 

(CH, HCN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS