Gen Z Survival Tips: Cara Meminimalisir Overwhelmed di Kalangan Gen Z
Redaksi
Artikel
25 Sep 2025

Generasi Z (Gen Z) katanya generasi paling bebas, tapi kok takut ambil keputusan? Ngaku deh, di antara kalian pasti pernah ngerasa banyak pikiran dan kebingungan setiap kali dihadapkan dengan berbagai keputusan. Meski masih muda dan penuh energi, gak sedikit dari Gen Z justru sering terjebak dalam kebingungan, krisis jati diri, bahkan merasa gagal.
Sesimpel memutuskan hal-hal kecil ketika hangout bareng temen-temen terus ditanya, “mau makan apa?” bikin auto pusing dan akhirnya waktu kita terbuang cuma buat ambil keputusan kecil itu saja. Dan parahnya lagi, kebiasaan-kebiasaan ini biasanya sampai terbawa ketika mengambil keputusan besar, misalnya pilih jurusan, karier, bahkan hubungan. Ujung-ujungnya, kita stuck dan akhirnya nggak bisa maju.
Kenapa sih, hal itu bisa terjadi?
Pertama, yang paling sering dialami Gen Z adalah takut gagal. Istilah populer di media sosialnya adalah Quarter Life Crisis (QLC), fenomena psikologis yang menghantui generasi muda di masa transisi kehidupan. QLC terjadi pada usia 18-29 tahun, ditandai saat individu merasa tersesat dalam hal tujuan, karier, relasi, dan jati diri. Dilansir dari GONews.id, menurut Robinson et al. (2013) krisis ini sering dipicu tekanan sosial untuk segera sukses, tanpa kesiapan emosional yang memadai.
Apalagi di era gempuran Instagram dan LinkedIn, Gen Z sering disuguhi kisah-kisah sukses anak muda yang seolah tampak meraih “pencapaian instan”. Sayangnya, media sosial menciptakan standar kesuksesan yang tidak realistis. Hal ini menciptakan perbandingan yang justru terus-menerus memicu perasaan gagal, meskipun kenyataanya setiap orang punya jalur dan waktu berbeda untuk meraih kesuksesan.
Kedua, di dunia digital ini kita sudah dihadapkan dengan berbagai macam pilihan yang pada akhirnya semua tuh serba ada dan membuat kita jadi overwhelmed. Dilansir dari artikel Telkom University, overwhelmed adalah kondisi di mana seseorang merasa kewalahan akibat beban yang terlalu besar atau tekanan terlalu kuat. Kewalahan ini sering kali muncul ketika individu merasa tidak mampu mengelola atau mengatasi situasi dan tuntutan yang dihadapinya.
So, how to solve the problem? Yang pertama adalah validasi pada pikiran kalian bahwa kebingungan, takut, dan merasa gagal itu hal manusiawi.
Jangan cari keputusan sempurna, karena nggak ada keputusan yang sempurna. Jadi, kalau misalnya kalian bingung antara keputusan yang satu dengan lainnya, kalian bisa list dulu apa sih positif dan negatif dari keputusan tersebut.
Kedua, setelah kalian list dan bandingkan, kalian coba ambil keputusan dengan risiko yang paling minim, kalau salah ya anggap sebagai pelajaran, jangan anggap itu kegagalan. Ingat-ingat, keputusan kecil hari ini bisa menjadi awal bagi perubahan besar di esok hari. Jadi, gak ada lagi tuh istilah “hidup mah kayak air yang mengalir aja”, atau “ikutin aja dulu alurnya”, kalau airnya mengalir ke bak sampah kalian mau? Nggak dong ya. Kalian harus belajar buat ambil keputusan hari ini daripada kalian menyesal di esok hari.
Referensi:
Radar Mojokerto. (2024, Juli 24). Terjebak overwhelmed menjadikan Gen Z takut ambil langkah penting dalam hidup: Kewalahan dan rasa takut akan kegagalan. Di akses dari https://radarmojokerto.jawapos.com/features/826081640/terjebak-overwhelmed-menjadikan-gen-z-takut-ambil-langkah-penting-dalam-hidup-kewalahan-dan-rasa-takut-akan-kegagalan
GoNews. (2023, Oktober 18). Quarter life crisis: Kenapa Gen Z Cepat Merasa Gagal? Diakses dari https://www.gonews.id/quarter-life-crisis-kenapa-gen-z-cepat-merasa-gagal
Penulis: SNL
Desainer: Fathya Salsabilla