Filosofi Teras, Penyelamat Kewarasan Jiwa di Era Serba Digital

Redaksi
Resensi Buku
15 Apr 2023
Thumbnail Artikel Filosofi Teras, Penyelamat Kewarasan Jiwa di Era Serba Digital
Judul Buku      : Filosofi Teras 
Penulis            : Henry Manapiring 
Penerbit          : PT Kompas Media Nusantara 
Tahun terbit    : Cetakan ke-19, 2021 
Halaman         : 320 Halaman 
ISBN                : 978-412-519-6 
Jenis buku  |    : Self Improvement/ Non-fiksi 
 
“Damai dan tentram ini kokoh karena berakar dari dalam diri kita, buka pada hal-hal eksternal yang bisa berubah, hancur atau direnggut dari kita.” - Manapiring 

Di era serba digital seperti sekarang, masyarakat memiliki beragam kemudahan dalam mengakses internet dan media sosial (medsos). Aktivitas tersebut mengundang dampak positif dan negatif. Dampak positif dari bermedia sosial adalah setiap orang dapat terhubung satu sama lain dengan mudah. Selain itu, orang juga dapat mencari beragam informasi secara cepat tanpa bersusah payah. Namun saat bermedia sosial, orang juga cenderung terpapar berbagai pengaruh yang disuguhkan oleh sesama pengguna medsos. Contohnya adalah ketika terdapat suatu tren yang masif diikuti oleh pengguna medsos. Tren tersebut bisa bersifat positif, namun tak jarang pula yang bersifat negatif, seperti tren hedonisme hingga tren berkata-kata kasar. Hal ini kemudian membuat seseorang menjadi “tidak waras”, terlebih jika mereka tidak mampu memilih dan memilah mana saja yang perlu diikuti. Jika mereka tidak mampu memilih dan memilah, maka dampak negatif tersebut pun akan diserap oleh pikiran dan jiwa mereka, sehingga ketidakwarasan itu pun muncul. 

Ketidakwarasan pikiran dan jiwa akibat bermain medsos telah dibuktikan oleh sebuah penelitian. Dalam halaman webnya, BBC (www.bbc.com) merilis sebuah artikel tentang “Apa Saja Bukti Pengaruh Media Sosial di Kehidupan Anda” dan menyuguhkan data hasil penelitian Pew Research Center yang menyatakan bahwa dari 1800 responden penelitian, perempuan dinilai lebih banyak mengalami stres saat bermedia sosial. Menanggapi fenomena dampak negatif dari aktivitas bermedia sosial, buku Filosofi Teras dapat menjadi suatu “pengobatan alternatif” untuk menjaga kewarasan seseorang. Buku yang ditulis oleh Henry Manampiring pasca ia divonis menderita Major Depressive Disorder atau gangguan depresi mayor ini sangat cocok untuk dibawa oleh setiap orang, terutama untuk mereka yang kesulitan dalam mengontrol emosi dan pikiran. Buku ini mengajarkan orang-orang tentang bagaimana cara hidup yang tenang, damai, dan menghindari kekhawatiran berlebih. Berisi 12 bab yang unik dan menarik, beberapa pelajaran penting yang terdapat dalam Filosofi Teras adalah pembaca diajarkan hidup selaras dengan alam, mengasah empat kebajikan utama, pembelajaran dikotomi dan trikotomi kendali, pengendalian persepsi dan interpretasi, serta pelatihan diri terhadap kemungkinan buruk.  

Seluruh topik di atas adalah topik yang sangat relevan dengan masyarakat yang hidup di era serba medsos. Gaya hidup yang sering dipamerkan di media sosial memang cenderung mengarah pada hedonisme dan aktivitas pamer-pamer lainnya yang menyebabkan orang menjadi khawatir karena tidak mampu hidup seperti orang lain. Akhirnya, banyak orang memaksakan diri demi mendapat suatu atensi dan pengakuan diri. Dari situlah, ketidakwarasan tersebut muncul. Konsep hidupnya pun berubah dari “manusia mengendalikan pikiran” menjadi “pikiran mengendalikan manusia”. Oleh sebab itu, aktivitas pembacaan terhadap buku-buku penyadaran, seperti Filosofi Teras, adalah aktivitas krusial. Manusia perlu mengembalikan kesadaran diri agar tidak semakin terjerumus dalam ketidakwarasan akibat media sosial.  

Dari segi kebahasaan, Filosofi Teras ditulis dengan gaya bahasa ringkas dan mengalir, sehingga pembaca mudah memahami maksud yang ingin disampaikan penulis. Hal ini termasuk nilai lebih dari buku ini. Jika biasanya buku-buku bertema filsafat ditulis dengan gaya bahasa yang membuat pusing, buku ini berbeda. Pembaca bisa menikmati proses pembacaannya tanpa harus pusing memikirkan arti dari istilah-istilah yang terkesan asing di telinga. Oleh sebab itu, buku ini memang benar-benar layak direkomendasikan sebagai bahan bacaan ringan namun penuh substansi demi menjaga kewarasan seseorang di era serba medsos seperti sekarang ini. 

  • --90shermione

Penulis: Isnaini Darmawan

LPM Channel

Podcast NOL SKS