FAI Unsika Adakan GISO bersama USIM: Pertukaran Pengetahuan, Budaya, hingga City Tour

Redaksi
Berita
24 Feb 2025
Thumbnail Artikel FAI Unsika Adakan GISO bersama USIM: Pertukaran Pengetahuan, Budaya, hingga City Tour
Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar kegiatan Global Islamic Student Outreach (GISO) yang berlangsung di Aula Syekh Quro Unsika pada Kamis-Sabtu, 20-22 Februari 2025. Dengan mengangkat tema “The event will feature a variety of exciting activities, including guest, lectures, culture exchange and traditional games”.

Kegiatan ini dihadiri oleh Mahasiswa Unsika dan Mahasiswa dari Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) dengan tiga agenda dengan fokus yang berbeda setiap harinya. Ketua pelaksana, Diki Amrulloh, menjelaskan bahwa hari pertama fokus kepada pengetahuan, hari kedua pertukaran budaya, dan hari ketiga refreshing.

Kalo hari pertama, agenda pertukaran pengetahuan. Dari mereka memberikan pengetahuan dan dari kita juga sama. Hari kedua pun begitu juga konsepnya, hanya bedanya di bagian pertukaran budaya. Nah, di hari ketiga ini fokusnya tuh lebih ke jalan-jalan,” jelasnya saat diwawancarai langsung, Jumat (21/2/2025).

Kegiatan hari pertama diawali dengan sesi  “Penerangan Kelab Sahabat Faqeh & Subjek Braille” yang dibawakan oleh mahasiswa USIM. Lalu disambung dengan “Penerangan Metode Aba Hata Al-Jabari Three In One Pola 30 jam" oleh mahasiswa Unsika dan USIM, serta Talkshow yang membahas tentang keunikan dari kedua universitas. 

Sesi penerangan metode Aba Hata Al-Jabari Three In One Pola 30 jam, Kamis (20/2/2025).

Rektor Unsika, Ade Maman Suherman, memberikan tanggapan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif yang bagus untuk membangun wawasan global bagi seluruh elemen universitas. 

“Ini sebuah inisiatif yang bagus untuk dilanggengkan. Diteruskan program ini untuk membangun wawasan global dari setiap mahasiswa, dosen, karyawan juga biar kita lebih internasional," ungkapnya saat diwawancarai langsung, Kamis (20/2/2025). 

Hari kedua difokuskan pada perkenalan dan pertunjukan budaya dari kedua negara. Terdapat 5 pengenalan budaya dari Malaysia yaitu, congkak, batu seremban, kereta api pelikat, pengenalan pakaian tradisional, gasing pangkah. Sementara itu, pengenalan budaya dari Indonesia yaitu, tari Ondel-Ondel Jakarta, tari Saman Aceh, tari Sekar Rinjani dari Paguyuban Rakyat Seni Unsika (Parasika), drama musikal tentang pengenalan budaya Indonesia dari Teater Gabung.

Penampilan tari Saman Aceh oleh mahasiswa FAI Unsika, Jumat (21/2/2025).

Pada hari ketiga dilakukan refreshing menuju beberapa tempat yang menjadi ikon Indonesia. Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Astuti Darmiyanti, menyampaikan akan city tour ke Kota tua, Monas, Masjid Istiqlal, Kebun Raya Bogor dengan harapan pihak USIM dapat membawa oleh-oleh menarik.

“Kita akan berkunjung refreshing, ya. Karena ini adalah rangkaian kerjasama budaya, maka kami pun besok akan mengajak untuk city tour ke Kota Tua, dimana Kota Tua ini adalah ikon ya di Kota Jakarta. Kemudian ke Monas, juga ikon sama seperti di sana (Malaysia) menara kembar Petronas. Kemudian kita juga akan berkunjung ke Masjid Istiqlal dan ke Kebun Raya Bogor. Ya mudah-mudahan itu akan pulang bawa oleh-olehnya kesannya menarik,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Jumat (21/2/2025).

Dosen pendamping dari mahasiswa USIM, Nurul Wahidah, mengungkapkan perasaan senang dengan kebudayaan yang unik dan sambutan yang hangat setelah menghadiri kegiatan GISO. 

“Untuk program pada hari ini, saya merasakan sangat-sangat gembira dan teruja (antusias) sekali karena kita dapat melihat pertama sekali dari sudut saya sendiri, kami dapat melihat kebudayaan yang sangat unik yang datang dari daerah Karawang. Aaya juga berasa amat gembira dan teruja dengan penghormatan yang diberikan buat kami, sambutan yang diberikan oleh para pelajar, mahasiswa di sini, termasuk seluruh manajemen turun bersama-sama,“ imbuhnya saat diwawancarai langsung, Kamis (20/2/2025).

Diki berharap pihak USIM merasa bahagia melihat budaya-budaya di Indonesia dan kerjasama Unsika dan USIM akan terus terjalin.

“Harapannya sih mungkin, ya mereka senang lah. Karena bisa melihat budaya-budaya dari Indonesia, dan bisa terus melanjutkan kerjasama antara USIM dan Unsika. Supaya bisa terus bekerja sama dan di tahun depan bisa ke sini, atau mungkin dari Unsika nya bisa menyempatkan ke USIM sendiri.”


(AHF, DYN, ARV, JN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS