Expo KKN Gelombang II Tahun 2024/2025 : Unjuk Kreativitas Mahasiswa Membuat Produk Inovasi Baru

Redaksi
Berita
11 Feb 2025
Thumbnail Artikel Expo KKN Gelombang II Tahun 2024/2025 : Unjuk Kreativitas Mahasiswa Membuat Produk Inovasi Baru
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) telah tuntas menyelenggarakan acara penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang II Tahun Akademik 2024/2025 di Aula Syekh Quro Unsika, Jumat (7/2/2025). Acara tersebut, menandai berakhirnya seluruh Rangkaian Kegiatan KKN Gelombang II Tahun Akademik 2024/2025, yang melibatkan 1.714 mahasiswa, 80 desa, 10 kecamatan, dan 3 kabupaten.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Sivitas Akademik, dan tamu undangan lainnya. Pada acara expo, terdapat 10 stan mahasiswa KKN dari setiap kecamatan, memamerkan berbagai produk inovatif yang dihasilkan selama mengikuti KKN di bagian daerahnya masing-masing. 

Nah, expo ini jadi salah satu bentuk kita dari LPPM menginformasikan produk-produk yang sudah dibuat atau produk-produk yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa,” ungkap Ketua LPPM Unsika, Dayat Hidayat, saat diwawancarai langsung, Jumat (7/2/2025).

Expo KKN ini merupakan sebuah wadah manifestasi dari apa yang dihasilkan oleh mahasiswa selama KKN-nya, bahwa pada setiap daerah memiliki perbedaan produk utamanya masing-masing.

“Jadi expo ini sebagai salah satu bentuk manifestasi atau dari perwujudan dari 35 hari mahasiswa melakukan kegiatan KKN dari masing-masing desanya atau di masing-masing daerahnya,” tambah Dayat.

Alat light trap, dari stan Kecamatan Cilamaya Kulon, Jumat (7/2/2025)

Dari beberapa stan expo KKN Unsika, terdapat salah satu mahasiswa dari Kecamatan Cilamaya Kulon, menjelaskan produknya yang telah dihasilkan oleh mereka selama 35 hari KKN. Kelompoknya membuat alat untuk menangani hama pada lahan pertanian.


“Produk yang pertama ini ada light trap. Light trap-nya sendiri ada panel suryanya, terus ada sensoriknya. Jadi, di dalam bagan ini ada pengecasannya, buat dipakenya ini di sawah. Jadi, pas malem dikasih air, ada sinar UV (Ultraviolet). Jadi, serangga-serangganya itu (akan) masuk ke dalam,” ujar Adham, saat diwawancarai langsung, Jumat (7/2/2025).

Beberapa hasil produk dari salah satu stan mahasiswa KKN, Jumat (7/2/2025)
Di sisi lain dari stan Kecamatan Lemahabang, Faiz, juga menjelaskan bahwa produknya dapat mengurangi limbah plastik pada masyarakat setempat, agar limbah tersebut dapat lebih bernilai.

“Kita namain di desa itu SPPW (Si Piro Plus Well). Pirolisis intinya limbah plastik kan masalah utama di desanya limbah plastik. Kita akalin supaya jadi bahan yang lebih bernilai, seperti ada dua nih pengeluaran alat ini tuh ada dua, ada bensin atau bahan bakar minyak, ada cetakan plastik lah ibaratkan plastik cair yang untuk dicetak,” pungkasnya, Jumat (7/2/2025).

Dayat juga berharap bahwa mahasiswa dapat melibatkan masyarakat setempat untuk lebih mengerti apa yang dibawakan oleh mahasiswa kepada mereka, supaya dapat lebih bermanfaat untuk masyarakatnya dari masing-masing daerah.

“Kita berharap bukan hanya sekedar mahasiswa yang membuat, tapi si mahasiswa itu mengajarkan kepada masyarakat untuk membuat itu dan dimanfaatkan.”

(FIN, MLN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS