Demi Pertanian Berkelanjutan: BEM Faperta Inisiasi Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian Wilayah

Redaksi
Berita
18 Jul 2025
Thumbnail Artikel Demi Pertanian Berkelanjutan: BEM Faperta Inisiasi Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian Wilayah
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar acara Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian Wilayah (LKMPW) dengan tema "Menguatkan Kolaborasi Mahasiswa Pertanian dalam Mewujudkan Regenerasi Petani yang Progresif dan Adaptif", dimulai dari 15-17 Juli 2025, bertempat di Aula Syekh Quro dan Gedung Dekanat Pascasarjana Faperta Kampus 1 Unsika.

Ketua Pelaksana LKMPW, Ronny Hidayat, menjelaskan bahwa LKMPW merupakan program kerja dari organisasi Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) yang melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus dengan Unsika sebagai tuan rumah. Tak lupa ia menyampaikan bahwa LKMPW berhasil menghadirkan 24 peserta dari 8 Universitas.

“LKMPW ini merupakan kegiatan bentuk kolaborasi antara kampus, di mana Unsika ini sebagai tuan rumah, LKMPW ini merupakan program kerja di organisasi luar namanya ISMPI. Alhamdulillah sudah sampai saat ini ada 8 Universitas yang sudah diikuti, 24 orang  untuk peserta LKMPW pelatihannya sebagai peserta,” terangnya saat diwawancarai langsung, Rabu (16/7/2025).

Adapun delegasi beberapa Universitas yang turut hadir, antara lain, Politeknik Citra Swadaya Edukasi Bekasi, Universitas Galuh Ciamis, UIN SGD Bandung, Universitas Garut, Universitas Perjuangan, Universitas Nusa Bangsa, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, dan Universitas Djuanda Bogor.

Selama acara berlangsung, LKMPW terdiri atas 3 rangkaian acara. Seminar nasional pada hari pertama, dilanjut pada rangkaian pelatihan, materi dan Focus Group Discussion (FGD) di hari kedua dan diakhiri dengan field trip ke Candi Batujaya pada hari ketiga. 

“Kita susun 3 rangkaian acara, rangkaian pertama itu seminar nasional kemarin, itu berkolaborasi memang dengan kita (BEM Faperta). Namun, rangkaian keduanya ini pelatihan, tadi ada materi, FGD, terus di rangkaian ketiganya nanti kita akan field trip ke Candi Batujaya, gitu. Nanti kita akan mengenalkan sejarah dan budaya-budaya karawang,” lanjutnya.

Potret salah satu peserta saat sesi tanya jawab, Rabu (16/7/2025).

Salah satu pemateri dari LKMPW, sekaligus anggota dari Pemuda Tani Karawang, Rafli, menyatakan alasannya untuk menjadi pemateri supaya pertanian bisa dilestarikan dan dilanjutkan. Menurutnya ketika tidak ada pertanian maka kita tidak punya masa depan. 

“Saya melihat bahwa pertanian ini harus sama-sama kita lestarikan, pertanian ini harus sama-sama kita lanjutkan. Pertanian berkelanjutan ini karena poinnya tadi di mana ketika kita tidak ada pertanian kita tidak punya masa depan, yaitu no farmers, no food, no future,” jelasnya saat diwawancarai langsung, Rabu (16/7/2025).

Hal ini selaras dengan tujuan dari pelaksanaan LKMPW. Ronny menjelaskan bahwa dengan diadakannya acara ini, ia ingin menciptakan generasi petani untuk bisa meningkatkan pertanian khususnya di bidang pangan. 

“Kita ingin menciptakan para generasi petani untuk lebih bisa meningkatkan pertanian khususnya di bidang pangan dan bisa adaptif dan peka terhadap apa sih yang menjadi permasalahan pertanian di wilayah sekitar,” pungkasnya.

Selama pematerian, Rafli menggambarkan bagaimana peran mahasiswa sebagai generasi muda untuk pertanian yang berkelanjutan dengan bersama-sama menggerakkan petani-petani yang ada.

“Saya sampaikan gambaran besarnya bagaimana peran kita sebagai generasi muda untuk pertanian berkelanjutan. Bagaimana generasi kita bisa sama-sama menggerakkan lagi petani-petani yang ada dengan menjaga pertanian-pertanian, biar kita bisa terus berkelanjutan pertaniannya, biar kita bisa terus punya makanan. Kalau kita enggak ada pertanian kita enggak bisa makan,” lanjutnya.

Sebagai salah satu pemuda yang hidup di bidang pertanian khususnya di daerah Karawang, Rafli berterima kasih kepada mereka yang berperan aktif dalam sektor pertanian, serta berharap dan mengajak mahasiswa Pertanian Karawang agar bisa menjaga pertanian Karawang dan mengembalikan Karawang sebagai lumbung padi Indonesia. 

“Tolong sama-sama ayo bantu gerak jaga pertanian Karawang, balikkan lagi Karawang adalah lumbung padi Indonesia. Terima kasih kalian sudah mau terjun di bidang pertanian. Terima kasih kalian sudah mau berperan aktif dalam sektor pertanian. Yuk tingkatkan lagi sama-sama pertaniannya, kita kolaborasi bareng-bareng untuk pertanian Indonesia,” tambahnya.

Potret sesi FGD, Rabu (16/7/2025).

Salah satu peserta asal Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Muhammad Abdul Aziz, mengutarakan kesannya mengikuti kegiatan LKMPW ini di rangkaian hari kedua, yaitu sesi pelatihan. Dirinya mengaku kegiatan tersebut sangat jauh dari apa yang dipikirkannya.

“Untuk kesan pertama yang saya dapetin, ini emang bener-bener jauh dari yang saya pikirkan, kirain emang kayak pelatihan-pelatihan biasa, tapi waktu pas kita pertama datang, dengan materi yang emang wah gitu yah, emang bener-bener nambah ilmu, pengalaman, relasi apalagi ya kita orang Sukabumi, tapi bisa kenal sama mahasiswa-mahasiswa baru di sini. Ini acara bagus banget,” tuturnya saat diwawancarai langsung, Rabu (16/7/2025).

Kedepannya, Abdul berharap bisa menjadi agen perubahan untuk mahasiswa sebagai model ketahanan pangan berkelanjutan.

“Semoga dengan ini, kita sebagai mahasiswa pertanian menjadi agent of change untuk mahasiswa kedepannya sebagai model ketahanan pangan berkelanjutan,” harapnya.

Ronny juga turut memberikan harapannya, agar pelatihan LKMPW ini bisa memberikan wawasan luas kepada peserta delegasi dari setiap universitas yang hadir.

“Dengan adanya pelatihan LKMPW ini dampaknya bisa memberi wawasan luas kepada peserta delegasi setiap universitasnya, bisa berpikir kritis juga, intinya harapan saya ingin peserta lebih peka dan progresif untuk memajukan pertanian khususnya di bidang pangan,” tutupnya.


(AMD, BNB, NSK)

LPM Channel

Podcast NOL SKS