Buntut dari Banyaknya CCTV Rusak: Ketidakjelasan dalam Pemeliharaan dan Pengelolaan
Redaksi
Berita
25 Aug 2023

Permasalahan mengenai fasilitas di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) selalu menjadi perhatian mahasiswa, salah satunya terkait masalah kamera pengawas atau dalam bahasa Inggris bernama Close Circuit Television (CCTV). Keberadaan kamera pengawas sangatlah vital untuk merekam area tertentu agar situasi tercipta aman. Saat ini, Unsika telah memasang sebanyak 64 CCTV, namun sayangnya dari banyaknya jumlah tersebut hanya 5 kamera pengawas yang masih berfungsi hingga saat ini. Situasi ini dinilai mengecewakan karena fasilitas tersebut baru dipasang 2 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2021.
Kurangnya pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan oleh pihak Unsika terhadap fasilitas keamanan, khususnya CCTV, menjadi faktor utama rusaknya CCTV di area kampus Unsika. Meskipun fasilitas tersebut baru diadakan pada tahun 2021, namun tanpa perawatan dan pemeliharaan yang tepat, kualitas dan masa pakai CCTV akan menurun secara signifikan.
Selain itu, rusaknya CCTV di Unsika juga diduga disebabkan oleh oknum mahasiswa yang menundukkan posisi kamera pengintai dengan sebuah barang. Kejadian itu dijelaskan oleh salah satu Satpam Unsika, Koeswara.
“Himbauan ke mahasiswa juga ya, kita pasang CCTV di dekat Pertanian itu di tunduk-tundukkan, gimana gak mau rusak kan. Padahal itu untuk keamanan kalian juga tapi nyatanya bapak lihat sendiri itu pada hancur, pada tunduk semua,” ujar Koeswara salah satu petugas satpam saat diwawancarai secara langsung di Gedung Rektorat, Selasa (25/07/2023).
Tidak berfungsinya kamera pengintai di banyak titik di Kampus Unsika berdampak buruk terhadap keamanan kampus. Salah satu dampak negatif yang terjadi adalah ketidakmampuan untuk mendeteksi terjadinya kejahatan, seperti kasus hilangnya motor mahasiswa, karena tidak ada rekaman yang bisa dijadikan sebagai bukti atau petunjuk.
Agung merupakan salah satu korban dari Mahasiswa FKIP yang mengalami kehilangan motor di depan Gedung 0104, hal ini dikarenakan ketidakmampuan CCTV untuk mendeteksi pencurian karena arah pandang yang salah merupakan masalah serius dalam menjaga keamanan kampus. Ia turut menanggapi hal tersebut,
"Alangkah lebih baik kepada petugas keamanan diperiksa secara berkala mengenai CCTV yang ada di sekitar Unsika, kemudian kepada pihak Unsika juga tolong lah diperbaiki CCTV-nya," ujarnya saat di wawancarai melalui WhatsApp, Senin (26/06/2023).
Terlantarnya pemeliharaan CCTV di Unsika disebabkan ketidakjelasan dalam wewenang pengelolaan fasilitas oleh pihak dahulu yang mengadakan CCTV tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak Biro Umum, Momo dan Toto Suharto.
"Biro umum itu tidak diberikan pengoperasian CCTV oleh yang mengadakannya dahulu, kalo mau nanya kenapa CCTV rusak tanyanya ke TIK dulu kenapa rusak karena mereka yang diberikan kewenangan untuk pengoperasian, seharusnya TIK itu laporan ke umum kalo ada CCTV yang rusak tapi kan ini mah gak ada laporan. Malahan kunci CCTV itu gak ada di Biro umum semuanya ada di TIK, yang dulu mengadakan CCTV setelah beres engga diserahkan wewenangnya ke Biro umum tapi ke TIK. Diserahkan juga engga kuncinya, engga pernah monitor, yang pegang mah TIK. Kalo diserahkan kuncinya mah misalnya umum nih pegang kalo ada kerusakan umum tanggung jawab, TIK diserahkan kuncinya tapi gak laporan ke umum," jelasnya saat diwawancarai secara langsung di Gedung Rektorat Unsika, Selasa (01/08/2023)
Terkait pernyataan dari Biro Umum, Pihak Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Unsika turut memberikan tanggapan. Mereka mengaku hanya memegang akun bukan sebagai pengelola, termasuk jika ada kasus CCTV rusak bukan tanggung jawabnya melainkan pihak dahulu yang mengadakan CCTV.
"Kalo TIK itu hanya memegang akunnya saja kalo untuk pengelolaannya itu bukan ke kita, kalo ke kita tuh ini akunnya tolong dipelihara udah, bukan memelihara kalo ini mati terus kita benerin enggak, kalo misalkan ada rusak segala macem ya saya cuman report aja ke bagian yang dulu mengadakan itu siapa? Saya juga ga tau, saya report nih 'pak ini ada yang mati' di sistem juga ke detek dong saya udah laporkan, sudah gitu," ujar Alfian salah satu staff TIK saat diwawancarai secara langsung di Gedung Rektorat Unsika, Selasa (01/08/2023)
Saat ditanyai mengenai apakah ada tindak lanjut yang dilakukan dari pihak kampus, Toto menyebutkan pasti akan kami tindak lanjuti karena kemarin perintahnya kurang jelas dan ada miss komunikasi dari pengelola sebelumnya.
"Tapi namanya anggaran di tengah laporan tidak bisa seperti minta ke bapak, harus diajukan dulu masukin ke perubahan, inikan jaringannya banyak yang putus dan cctvnya juga banyak yang mati, TIK saja harusnya tadi kan laporannya ke umum nyatanya umumnya gatau dan ga di kasih kewenangan untuk memegang cctv, paling sekarang kita umum menganggarkan untuk merehabilitasi memperbaiki CCTV," ungkap Toto
(DNL,WDR)