Bukan Sekadar Tanggal: Bagaimana Memaknai Hari Kebangkitan Nasional

Redaksi
Artikel
20 May 2025
Thumbnail Artikel Bukan Sekadar Tanggal: Bagaimana Memaknai Hari Kebangkitan Nasional
Sudah satu abad lebih masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang juga ditandai dengan lahirnya sebuah organisasi bernama Boedi Oetomo pada 1908. Organisasi ini lahir dan dilatarbelakangi dengan kondisi sosial ekonomi yang memburuk pada abad ke-19. Kondisi yang memprihatinkan inilah yang mendorong Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang mahasiswa dari sekolah kedokteran pribumi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Jakarta untuk mendirikan sebuah organisasi kepemudaan pertama di Indonesia. Adapun tujuannya, untuk mengangkat derajat bangsa yang melibatkan para pemuda.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sewajarnya untuk tetap menjaga nyala api semangat kebangsaaan. Lalu, sebagai mahasiswa dan masyarakat Indonesia apa yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga semangat kebangsaan tersebut?

  1. 1. Mengikuti upacara bendera
Upacara bendera merupakan cara paling umum untuk memperingati hari-hari bersejarah di Indonesia. Ini juga menjadi salah satu dari bentuk nyata cinta terhadap tanah air. Selain itu, upacara juga merupakan tolak ukur pengamalan Pancasila dan nasionalisme warganya serta sebagai sarana pembentukan karakter. 

Pelaksanaan upacara bendera di lembaga pendidikan diwajibkan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti. Sementara itu, tata cara upacara bendera diperinci dalam Permendikbud nomor  22 tahun 2018 tentang pedoman upacara di sekolah.

Upacara bendera pertama kali dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang menandakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara ini bukan hanya sebagai perayaan kemerdekaan, tetapi juga sebagai deklarasi keberanian bangsa Indonesia untuk berdiri sendiri sebagai negara merdeka. Sejak saat itu, upacara bendera menjadi tradisi tahunan yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

  1. 2. Membangkitkan semangat berkarya
Sebagai mahasiswa, perlu adanya semangat berkarya untuk menciptakan hal-hal baru. Tentu saja, semangat berkarya juga memotivasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi. Mahasiswa bebas berkarya dalam bentuk apapun. Baik dalam bentuk karya tulis atau karya seni. Melalui seni dan tulisan, manusia dapat mengekspresikan apa yang ia rasakan. Seni dan tulisan juga dapat menjadi salah satu alat untuk terus mengobarkan semangat kebangkitan. 

Jika dilihat lebih jauh, sejak zaman penjajah, para pahlawan juga memulai perjuangan mereka melalui seni dan tulisan. Sebagai contoh, Ismail Marzuki, WR. Supratman, Raden Saleh, dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan yang membangkitkan semangat melalui seni. Selain seni, banyak pahlawan yang juga menyebarkan semangat kemerdekaan melalui tulisannya, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Rasuna Said, dan masih banyak lagi. 

  1. 3. Membangkitkan semangat membaca dan berliterasi
Tak dapat dipungkiri bahwa angka literasi di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Kebanyakan dari masyarakat lebih senang dan merasa cukup hanya dengan membaca bagian judulnya saja seolah mengetahui keseluruhan isi dari bacaan tersebut. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus menerus terjadi karena akan menyebabkan kemunduran bagi bangsa Indonesia. 

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang menjadi bagian dari masyarakat perlu memberikan pemahaman tentang literasi. Mahasiswa dapat merencanakan sebuah acara atau kegiatan terkait literasi dengan mengasyikan dan mampu diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Saat ini, banyak komunitas-komunitas membaca yang gencar melakukan kegiatan membaca buku bersama dengan mengumpulkan para pembaca di ruang publik. Misalnya, di taman kota, hutan kota, atau cafe untuk membaca dan berdiskusi tentang sebuah buku. Dari membaca dan berdiskusi inilah masyarakat menumbuhkan serta melatih pola pikir kritis dan mendapatkan banyak kawan baru. 

  1. 4. Membuat konten edukatif
Hidup di zaman serba cepat dan digital memang memberikan banyak kemudahan. Salah satunya, yakni kemudahan dalam mengakses sebuah ilmu dan menyebarkan ilmu itu sendiri. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan untuk membangkitkan semangat kebangsaan, yaitu membuat konten edukatif tentang sejarah, cerita inspiratif para pahlawan atau cara untuk menerapkan semangat kebangkitan nasional dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, bagaimana cara membuat konten edukatif tentang sejarah atau cerita inspiratif para pahlawan dengan menarik juga menjadi sebuah tantangan karena agar masyarakat tertarik terhadap konten yang disajikan. Selain itu, membuat konten edukatif juga melatih pemikiran kreatif dalam mengolah informasi dan menyebarkannya dengan cara yang menarik. 

  1. 4. Melakukan bakti sosial 
Salah satu bentuk pengabdian terhadap bangsa, yakni melakukan bakti sosial. Tujuannya, untuk menjaga semangat kebangsaan dan cinta tanah air di kalangan generasi muda penerus bangsa dengan melakukan aksi nyata. Misalnya, ikut bergotong royong dalam membersihkan lingkungan, mengadakan program donor darah, kegiatan reboisasi, dan lain sebagainya.  

Dalam konteks yang lebih luas, bakti sosial dapat dipahami sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun solidaritas sosial. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi, bahkan institusi pemerintah. Manfaat melaksanakan bakti sosial ini, yaitu menumbuhkan empati dan simpati terhadap sesama karena sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. 

Hari Kebangkitan Nasional bukanlah hanya sekadar tanggal yang ada di kalender setiap 20 Mei. Peringatan ini, seharusnya menjadi renungan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk sadar dan melanjutkan semangat kebangkitan nasional yang sudah ditanam oleh para pahlawan terdahulu. Masa depan bangsa bukan berada di tangan para orang tua, melainkan ada di tangan putra putri bangsa yang akan memimpin Indonesia.

Referensi:
Rosa, N. (2025, May 15). Sejarah singkat Hari Kebangkitan Nasional, dirayakan setiap 20 Mei. Detikedu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7915081/sejarah-singkat-hari-kebangkitan-nasional-dirayakan-setiap-20-mei

Info, R. (2024, January 25). 3 Contoh Perilaku Pelajar di Sekolah Sesuai Semangat Kebangkitan Nasional. Kumparan. https://kumparan.com/ragam-info/3-contoh-perilaku-pelajar-di-sekolah-sesuai-semangat-kebangkitan-nasional-222CpuS8dJt/4

Prafitasari, A. (2023, May 18). 7 Kegiatan yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Kebangkitan Nasional - Adjar. Adjar. https://adjar.grid.id/read/543787159/7-kegiatan-yang-bisa-dilakukan-untuk-memperingati-hari-kebangkitan-nasional?page=all

Serang, P. K. (2025, February 14). Sejarah Upacara sebagai bentuk Penghormatan kepada Pahlawan Bangsa. ppikabupatenserang.com. https://www.ppikabupatenserang.com/2025/02/sejarah-upacara-sebagai-bentuk.html?m=1

Liputan. (2024, December 12). Tujuan Bakti Sosial dan Dampaknya bagi Masyarakat, Perlu Diketahui. liputan6.com. https://www.liputan6.com/feeds/read/5830220/tujuan-bakti-sosial-dan-dampaknya-bagi-masyarakat-perlu-diketahui?page=6

Eldani, Y. (2024, 15 Agustus). Arti dan Makna Upacara Bendera. Diakses pada 18 Mei 2025. dari https://rri.co.id/daerah/904908/arti-dan-makna-upacara-bendera


Penulis: Shira
Desainer: RAN

LPM Channel

Podcast NOL SKS