Seminar Sekolah Anti Korupsi kembali digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) di Galeri Bale Indung Nyi Pager Asih Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang, Sabtu (15/11/2025). Acara yang mengusung tema "Menanamkan Nilai Moral dan Budaya Hukum dalam Membentuk Karakter yang Berintegritas dan Antikorupsi" mencatat 120 peserta terdaftar dengan sekitar 80 peserta hadir.

 

Ketua Pelaksana, Muhammad Baihaqi, menjelaskan bahwa tema tahun ini berangkat dari isu krisis moral yang sedang melanda Indonesia dan pentingnya budaya hukum sistem hukum nasional. Ia merujuk pada teori Lawrence M. Friedman tentang tiga unsur pembentuk sistem hukum: legal substance, legal structure, dan legal culture

 

"Tema tahun ini kita angkat dari isu moral. Budaya hukum harus benar-benar dipahami dari sekolah sampai mahasiswa. Ini salah satu krisis di Indonesia saat ini," ujarnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (15/11/2025).

 

Baihaqi menambahkan, rangkaian acara disusun agar mahasiswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung melalui inovasi-inovasi baru. 

 

"Tahun ini kita hadirkan museum antikorupsi, mading koruptor, sticky notes untuk komitmen, sampai penampilan teatrikal. Ini pembeda dari tahun lalu," jelasnya.

 

Acara ini menghadirkan dua pemateri dengan latar belakang berbeda. Materi pertama berjudul "Dari Kampus ke Aksi: Strategi Mahasiswa dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi" disampaikan oleh Anindytha Arsa, seorang content creator bidang edukasi yang merepresentasikan generasi Z. Sementara itu, materi kedua terkait "Efektivitas Lembaga Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Indonesia," dibawakan oleh Bivitri Susanti seorang akademisi dan profesional di bidang hukum.

 

Salah satu pemateri, Anindytha Arsa, menyampaikan kesan positif terhadap antusiasme dari respon mahasiswa selama penyampaian materi. 

 

“Aku ngerasa antusiasmenya luar biasa banget, karena ini first time aku datang ke Unsika, dan tadi temen-temennya udah excited banget dari awal masuk gitu, jadi seneng banget, dan Unsika  anak-anaknya terlihat sangat eager to learn, seneng banget belajar, jadi mereka ngedengerin terus kayak mau mengapresiasi narasumber gitu,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (15/11/2025).

 

Ia juga mengapresiasi kerja panitia yang dinilai sigap dan profesional. 

 

“Secara panitia juga temen-temen panitianya keren dan acaranya keren banget. Jadi so far aku puas untuk keberlangsungan acara hari ini,” tambahnya. 

 

Materi yang disampaikan mencakup strategi mahasiswa dalam pencegahan korupsi, efektivitas lembaga pemberantasan korupsi, serta tantangan politik dan nepotisme yang melingkupinya. Pembahasan juga menyentuh definisi korupsi dalam konteks keseharian mahasiswa, seperti titip absen dan joki tugas.

 

Potret pemaparan materi oleh Bivitri Susanti, Sabtu (15/11/2025).

 

Salah satu peserta, Kevin Alfredo, mengatakan bahwa materi kedua memberikan pemahaman baru baginya terkait situasi korupsi di Indonesia. 

 

“Materinya ngebuka banget soal nepotisme dan kondisi politik sekarang. Pematerinya juga yang bikin saya tertarik ikut, terutama Anindytha," ujarnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (15/11/2025).

 

Peserta lain, Anisa Dewi Wijayanti, menilai acara ini penting karena jarang ada kegiatan yang membahas korupsi secara mendalam. 

"Pemaparan materinya berbobot dan bikin sadar kalau korupsi itu ga cuma soal pejabat, tapi juga hal kecil kayak titip absen dan joki tugas," ungkapnya saat diwawancarai langsung, Sabtu (15/11/2025).

 

Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, Anisa, menyampaikan komitmennya untuk tidak menormalisasikan korupsi. 

"Aku berkomitmen untuk tidak menormalisasikan korupsi karena sangat merugikan banyak orang. Pertanggungjawaban kita nanti di hadapan Tuhan juga pasti berat," tegasnya.

 

Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan teatrikal oleh Teater Gabung, pembacaan ikrar anti korupsi, serta doorprize dan pengumuman peserta terbaik. Peserta juga diajak untuk mengeksplorasi mading antikorupsi dan mengisi kertas komitmen, dengan komitmen terbaik akan mendapatkan hadiah.

 

Potret penampilan teatrikal oleh Teater Gabung, Sabtu (15/11/2025).

 

Anindytha menyampaikan harapannya untuk penyelenggaraan Seminar Nasional Anti Korupsi di tahun-tahun mendatang. Ia berharap agar di tahun depan acara ini bisa kembali hadir dengan membahas perspektif yang lebih luas lagi.

 

“Harapan kedepannya, acaranya gak hanya ngebahas anti korupsi, tapi kita bisa bahas dari perspektif yang jauh lebih banyak ya. Maksudnya gak hanya sekedar korupsi itu apa dan lain-lain gitu. Dan tentunya harapannya audiensnya bisa lebih luas karena acaranya keren banget,” jelasnya.

 

Sementara itu, Kevin mengharapkan acara ini terus berlanjut dengan kualitas yang semakin baik.

"Semoga acaranya makin bagus, karena tahun ke tahun juga sudah bagus-bagus. Semoga bisa menggunakan materi yang lebih bagus juga," tutupnya.

 

(WRN, WJM)