Banyak Manfaat! Mari Mengenal Lebih Jauh Program Kampus Mengajar!
Redaksi
Opini
13 Aug 2023

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa belajar serta mengembangkan diri melalui kegiatan di luar kelas perkuliahan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa banyak sekali benefit yang didapatkan oleh mahasiswa ketika mengikuti program kampus mengajar, seperti: mendapatkan konversi sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS), Bantuan Biaya Hidup (BBH), potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta pengalaman dan relasi di lingkungan masyarakat. Namun, hal tersebut hanya sebagian benefit untuk mahasiswa yang didapatkan untuk diri sendiri. Mengacu pada slogan kampus mengajar yaitu “Belajar Sambil Berdampak”, maka ada dampak perubahan yang diberikan oleh mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan dalam bidang pendidikan.
Kegiatan mengajar pada dasarnya hanya dikhususkan untuk guru atau mahasiswa program studi keguruan saja. Akan tetapi, dengan hadirnya program kampus mengajar semua mahasiswa yang berlatar belakang dari program studi yang bukan keguruan dapat berpartisipasi dalam program kampus mengajar. Hal ini bertujuan agar semua mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) dapat memberikan dampak perubahan bagi dirinya sendiri ataupun dalam bidang pendidikan khususnya di Indonesia.
Jika melihat dari sudut pandang mahasiswa yang ditugaskan di daerah yang jauh dari kota atau dapat disebut juga daerah pedesaan yang jauh di pelosok atau tertinggal, terdapat banyak siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6 yang belum bisa membaca. Bahkan mutu pendidikan di sana dapat dikatakan sangat tertinggal jika dibandingkan dengan sekolah yang berada di kota. Pasalnya, siswa di wilayah pelosok hanya mendapatkan ilmu dan proses pembelajaran ketika di sekolah saja. Hal tersebut dikarenakan banyak orang tua disana yang hanya mengenyam pendidikan pada tingkat rendah atau sampai tingkat Sekolah Dasar saja. Hal ini menjadi salah satu faktor tertinggalnya pendidikan dan pola pikir wali murid yang ada di daerah pelosok.
Pada dasarnya, benefit yang didapatkan oleh mahasiswa yang ketika mengikuti program Kampus Mengajar bukan hanya pengalaman dalam mengajar saja. Akan tetapi mereka bisa menyalurkan ilmu dan pengalaman yang didapatkan dari kelas perkuliahan untuk diterapkan dalam metode pembelajaran ketika penugasan di sekolah, serta bagaimana cara berkomunikasi atau menyampaikan sesuatu kepada siswa agar mereka juga mengerti apa yang kita sampaikan. Mahasiswa juga dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat di sekitar sekolah, khususnya wali murid siswa yang bersangkutan. Selain itu, program Kampus Mengajar akan memfokuskan mahasiswa yang bertugas di sekolah untuk meningkatkan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Jadi pada intinya mahasiswa yang bukan berasal dari FKIP juga bisa bertugas dengan menyalurkan kemampuan dalam dirinya masing-masing ataupun keahlian sesuai program studi yang ditekuni dalam perkuliahan.
Dengan hadirnya program Kampus Mengajar mengajak seluruh mahasiswa dari program studi apa saja di bawah naungan Kemendikbudristek untuk memberikan dampak perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia, untuk pemerataan tingkat pembelajaran yang disesuaikan dengan teknologi, serta dapat meningkatnya literasi dan numerasi bagi siswa sesuai dengan sekolah penempatan masing-masing. Diharapkan juga program Kampus Mengajar terus berkembang dalam menyeleksi mahasiswa yang mendaftar maupun sasaran sekolah yang membutuhkan perhatian lebih untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
Penulis: Umi Widarasari