Atasi Kerumitan Urus KTP, Pemda Karawang Garap Digitalisasi Identitas
Redaksi
Artikel
14 Aug 2023

Karawang – Tiga tahun sudah terlewati, tetapi Mina (20 tahun) masih ingat kejadian itu. Salah satu peristiwa yang menurut dia paling kesal dalam hidupnya yaitu pada saat membuat KTP. Kala itu, usianya sudah 17 tahun.
Karena sudah cukup usia, Mina mendatangi kantor Disdukcapil karawang untuk mengurus pembuatan KTP. Sambil menenteng berkas syarat pembuatan KTP, Mina memasuki loket pelayanan.
Semua syarat dan tahapan administrasi, Mina lalui. Cuma ketika diverifikasi petugas, ada data Mina yang tidak valid. “Waktu itu aku lagi bikin ktp, dipersulit gitu loh kaya datanya ada beberapa yang gak valid,” ujar Mina mengenang, Kamis (11/05/2023).
Karena persyaratan yang tidak lengkap, Mina pun kembali menarik berkas-berkas yang sempat diserahkan ke petugas pelayanan, Mina pun pulang tanpa KTP. Beberapa hari lalu, Mina kembali mengurus KTP. Tetapi kali ini, Mina tidak perlu ke kantor Disdukcapil Karawang seperti 3 tahun lalu. Mina hanya perlu mempersiapkan waktu dan berkas-berkas digital untuk membuat KTP.
Caranya, Mina membuka laman resmi Disdukcapil Karawang. Menurut Mina, Bukan hanya membuat KTP, di laman itu masyarakat juga bisa mengubah data administrasi. “Ya lebih mudah karena kita gaada apa namanya, ribet-ribet ngantri ya kan, gak ribet panas-panasan, jadi bisa dibikinnya tuh di rumah,” ujar Mina.
Bagi Mina, pelayanan online pembuatan KTP mempermudah masyarakat. “Tak perlu datang dan antri panjang, melalui online mengurus data administrasi seperti KTP dapat dilakukan dirumah,” katanya.
Jumlah Penduduk Memenuhi Syarat dapat KTP di Karawang
Sumber: Hasil Wawancara Sofie Juhaeriyah (Staff Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Karawang)
Sofie Juhaeriyah, perwakilan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Karawang mengatakan sistem pelayanan online dapat mempersingkat waktu dan tenaga. Sehingga lebih efisien dan tidak perlu berulang kali untuk datang langsung ke Disdukcapil.
Jumlah Penduduk Memenuhi Syarat dapat KTP di Karawang
Sumber: Hasil Wawancara Sofie Juhaeriyah (Staff Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Karawang)
Sofie Juhaeriyah, perwakilan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Karawang mengatakan sistem pelayanan online dapat mempersingkat waktu dan tenaga. Sehingga lebih efisien dan tidak perlu berulang kali untuk datang langsung ke Disdukcapil.
“Pengurusan KTP sekarang di Disdukcapil Karawang tidaklah sulit. (Kalau ada kesulitan) mungkin karena kondisi antrian masyarakat juga banyak,” ungkap Sofie kepada Tim Redaksi Ilmu Komunikasi, FISIP Unsika, Senin (05/06/2023)
Menurutnya, dalam satu hari, Disdukcapil Karawang menerima ribuan data masuk, seperti data pengurusan Kartu Keluarga (KK) yang bisa mencapai 1.600 data per hari dan pembuatan KTP yang sama tingginya. Kendala lainnya yakni keterbatasan blangko. “Cuma kalo kaya keterbatasan blangko itu kan diluar kendali kita kan,” jelas Sofie.
Sofie menerangkan, persoalan keterbatasan blanko adalah urusan pemerintah pusat. “Engga, kalo itu kita dapetnya dari pusat dari Kemendagri, ada jadwalnya kapan kita bisa ngambil. Itu kan seluruh Indonesia, semua terpusat ke situ (Kemendagri),” kata Sofie.
Sofie juga menjelaskan, sekarang ini Disdukcapil telah meminta beberapa Kecamatan untuk membuka pelayanan di tempat. Salah satu Kecamatan yang membuka layanan cetak langsung di tempat adalah Kecamatan Klari.
Interview Sofie Sofie Juhaeriyah (Staff Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Karawang)
Sumber: Hasil Wawancara Sofie Juhaeriyah (Pendaftaran Kependudukan Disdukcapil Karawang)
Ius Ruswanti Staff Pelayanan Umum Kecamatan Klari membenarkan program itu. Menurut Ius Kecamatan Klari saat ini sedang menjalankan program IKD Identitas Kependudukan Digital (IKD).
“Sekarang kita ada program dari Disdukcapil juga, kemaren Disdukcapil minta diprogramkan salah satu desa kebetulan disana banyak perumahan. Disana kita melakukan program IKD dengan mensosialisasikan kepada masyarakat,” kata Ius, Selasa (16/05/2023)
Menurut Ius, kedepannya blangko KTP sedikit demi sedikit akan hilang dan digantikan dengan digitalisasi. Karena kata Ius, saat ini perkembangan digital terus meningkat.
“Nggak bisa kita pungkiri semua orang punya android. Nah, untuk orang tua ini masih awam IPTEK maka itu tadi kita ganti IKD dengan biodata,” katanya.
Video Youtube Ius Ruswanti
Menurut Sofie, warga Karawang yang sudah mempunyai IKD baru sebesar 2% per kecamatan. Kecamatan
Video Youtube Ius Ruswanti
Menurut Sofie, warga Karawang yang sudah mempunyai IKD baru sebesar 2% per kecamatan. Kecamatan
Klari sedang mengusahakan program IKD dengan mensosialisasikan kepada warga.
“Kita sosialisasikan, kita sudah ke perumahan-perumahan untuk jemput bola, itu sudah dilakukan. Kalau orang Karawang pasti tau lah, keadaan Karawang gimana. Jadi IKD tuh lagi benar-benar kita gencar sosialisasinya,” kata Sofie.
Penulis : Nabilla Dwi Soraya, Hanna Fauziah Ahmad, dan Erlin Alysia Salma