Andai Aku Jadi, Soeharto

Redaksi
Opini
21 May 2024
Thumbnail Artikel Andai Aku Jadi, Soeharto
Suatu hari ketika saya sedang berduduk santai di sebuah Istana, yang terdapat di sebuah negara yang telah saya kuasai selama….Saya lupa berapa lama saya sudah menaklukan negara ini, sudah terlalu lama saya menikmati seluruh kekuasaan ini dan membuat saya enggan untuk mengingat waktu untuk berkuasa—mungkin juga lupa jika di negara ini terdapat masyarakat yang harus saya sejahterakan. Suatu hari ketika saya sedang berduduk santai sembari menonton siaran televisi, saya disajikan dengan berbagai pemberitaan bahwa terdapat banyak sekali masyarakat yang menginginkan agar saya segera melepas jabatan saya, melepas jabatan yang sudah lama sekali saya miliki. 

Dengan berbagai atribut, banyak masyarakat yang terus berorasi sebagai usaha untuk menggulingkan saya dari jabatan yang saya miliki, mereka terus meneriakkan kata-kata yang berbunyi, “Reformasi! Reformasi!”. Lalu, saya berpikir, apakah mereka tidak tahu jika sebenarnya saya tidak peduli dengan orasi-orasi yang mereka suarakan, saya pun tidak mendengar suara-suara tersebut secara langsung, wong saya saja sedang berduduk santai sembari menonton drama yang mereka sajikan sembari menghisap rokok dengan cengkeh yang dahulu sempat saya monopoli. 

Sejujurnya, saya pribadi tidak tahu apa yang mereka permasalahkan sehingga besar sekali amarah mereka kepada saya, padahal jika saya bisa memikirkan kesalahan yang saya perbuat, sepertinya tidak begitu parah sehingga membuat mereka begitu marah kepada saya. Saya hanya melakukan monopoli cengkeh saat saya menjabat sebagai Panglima Divisi Diponegoro, lalu, saya hanya menyengsarakan penguasa sebelum saya yang dikenal dengan “Bapak Proklamator”, sehabis beliau terkubur dalam tanah maka saya-lah yang menggantinya sesuai dengan apa yang ia pernah amanatkan kepada saya dalam Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang saya ubah sedikit agar bisa menguntungkan diri saya. Jika mereka marah kepada saya dikarenakan saya yang berlaku otoriter, bukankah itu yang memang seharusnya terjadi? Jika mereka marah kepada saya karena keluarga saya kaya tujuh turunan, bukankah itu hak saya untuk mendapatkan keistimewaan sebagai pemimpin untuk mensejahterakan keluarga saya pribadi? 

Singkat cerita, saya pun akhirnya kalah setelah mereka menduduki bangunan dengan atap yang berwarna hijau dan saya mendapatkan desakan untuk mundur dari jabatan ini. Mundur dari jabatan yang telah saya kuasai selama …. Nah, saya ingat, saya telah berkuasa selama 32 tahun. Saya pun akhirnya membacakan pidato saya yang terakhir di istana yang saya tempati ini. Pidato terakhir sekaligus kalimat perpisahan kepada jabatan yang telah membuat saya sangat diuntungkan selama ini, jabatan yang telah membuat keluarga saya sejahtera tujuh turunan, jabatan yang saya dapatkan dengan cara menuduh partai sebagai pembunuh dari para jenderal-jenderal, jabatan yang saya dapatkan setelah saya membunuh ratusan orang dengan tangan besi yang saya miliki. 

Tulisan di atas merupakan simulasi jika seorang pemimpin yang telah membuat banyak permasalahan di Indonesia muncul dan bertumbuh diberikan satu wadah untuk bercerita. Tulisan di atas adalah simulasi jika Soeharto bisa curhat kepada kita sebagai masyarakatnya.

“Saya memutusken untuk menyataken berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia terhitung sejak saya bacaken pernyataan ini, pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.” Itulah ucapan terakhir dari seorang pujangga yang tidak pantas untuk dipuja ketika ia terpaksa turun dari jabatannya yang bernama Soeharto.

Sebagai informasi tambahan. Sampai tulisan ini dibuat, hal-hal yang dituntut oleh para masyarakat masih belum terlaksana sepenuhnya. Korupsi, kolusi, dan nepotisme masih kerap terjadi, kekerasan terhadap masyarakat sipil masih marak terjadi di daerah konflik, kasus kekerasan Hal Asasi Manusia (HAM) yang terjadi pada masa lalu masih belum dapat diselesaikan dan berbagai permasalahan lain yang membuat negara ini semrawut.

  • Penulis: Hussein
  • Desainer: LYL

LPM Channel

Podcast NOL SKS