Aliansi Karawang Memanggil Lakukan Aksi di Depan Kantor Bupati Karawang
Redaksi
Berita
21 May 2022

Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Karawang Memanggil melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Kantor Bupati Karawang pada Kamis, 19 Mei 2022. Aksi tersebut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Karawang seperti Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Buana Perjuangan, dan Universitas Bina Sarana Informatika Karawang. Selain itu, juga terdapat perwakilan buruh, para pemuda, serta Serikat Petani Karawang.
Massa melakukan long march dari Al-Jihad Karawang menuju Kantor Bupati sejak pukul 09.00 WIB. Diperkirakan jumlah massa yang datang pada aksi tersebut sejumlah 200 orang. Dengan tuntutan aksi sebagai berikut.
- 1. Cabut Omnibus Law Cipta Kerja beserta aturan turunannya dan hentikan revisi UU pembentukan peraturan perundang-undangan.
- 2. Hentikan represifitas, kriminalisasi terhadap gerakan rakyat, dan segera tuntaskan pelanggaran HAM.
- 3. Turunkan harga-harga kebutuhan pokok (BBM, minyak goreng, PDAM, listrik, pupuk, PPN, dan transportasi).
- 4. Tangkap, adili, penjarakan, dan miskinkan pelaku korupsi.
- 5. Segera wujudkan reforma agraria sejati dan stop perampasan sumber-sumber agraria.
- 6. Tolak revisi UU Sisdiknas, stop liberalisasi, dan komersialisasi dunia pendidikan.
- 7. Tolak revisi UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja.
- 8. Sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga, berikan perlindungan bagi buruh migran.
- 9. Berikan jaminan subsidi atas pendidikan, kesehatan, tempat tinggal layak, dan makanan layak untuk rakyat.
- 10. Tolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
- 11. Nasionalisasi aset dan bangun industrialisasi nasional.
12. Menurut Koordinator Lapangan pada aksi tersebut, Ipang, menyatakan bahwa kegiatan demo kemarin berjalan lancar dan massa yang datang cukup memenuhi ekspektasinya. Ia juga turut menyampaikan harapannya terkait aksi demo tersebut.
“Harapan dari kami adalah agar kedepannya semua elemen masyarakat, seperti mahasiswa, buruh, tani, dan lainnya bisa peka juga ikut andil dalam berbagai macam aksi serta diskusi terhadap problematika yang terjadi di sekitarnya khususnya problematika yang terjadi di daerahnya. Agar terwujudnya kesejahteraan di seluruh elemen masyarakat. Dan aksi 19 Mei kemarin bukanlah akhir dari wujud kepekaan kami, namun ini adalah langkah awal untuk menyadarkan bahwasannya kita rakyat sedang ditindas!,” ujar Ipang.
Salah satu demonstran yang mengikuti konsolidasi, Alda, juga turut berkomentar. “Aksi berjalan lancar dan damai. Dari 11 tuntutan dari aksi ini, yang saya harapkan hanya satu sebenarnya, pemerintah hadir di tengah-tengah persoalan yang dihadapi rakyat, apalagi kondisinya sekarang krisis pasca pandemi. Karena itu tanggung jawab mereka, jangan datang di tengah rakyat ketika menjelang pemilu saja, rakyat bukan angka-angka yang hanya dihitung ketika pemilu!!!,” ujarnya.
(CEO)